Bagian 5

78 68 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN sebelum baca 🤗❤️

Happy reading 💚

🦋🦋🦋

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

Sekarang Aliya dan Raisa sedang berada di depan sekolah, mereka sedang menunggu jemputan.

"Al, gue duluan ya udah di jemput tuh," Raisa menunjuk mobil berwarna putih. "Ya udah gih sana," suruh Aliya.

Setelah mobil Raisa pergi, tinggal lah Aliya sendiri di depan sekolah menunggu jemputan. Saat ini Aliya sedang bengong sampai suara klakson motor membuatnya sadar.

"Apaan sih bising banget tau gak?! Ganggu aja lo pada!" kesal Aliya.

"Lagian lo ngapain bengong disini, minggir deh lo kita mau lewat," ujar Vero.

"Lo kalau mau lewat ya tinggal lewat ngapain nyuruh gue minggir, lagian jalan masih lebar tuh!" sahut Aliya.

"Masalahnya lo itu menganggu penglihatan gue. Mending lo minggir deh ganggu banget soalnya."

"Dih songong banget lo," ujar Aliya.

Akhirnya Aliya minggir dari tempat tersebut. Lagian tidak ada gunanya juga dia berdebat sama anak songong ini.

Setelah Aliya minggir, Vero and the gang melanjutkan perjalanan mereka.
Sebelum Vero, benar benar pergi dari tempat itu.

Dia memberhentikan motornya didepan Aliya, kemudian dia membisikkan sesuatu tepat di telinga Aliya.

"Setelah kejadian tadi pagi, mulai sekarang lo jadi babu gue," ujar Vero dengan smirk-nya dan meninggalkan Aliya.

Seketika mata Aliya melotot dan wajahnya berekspresi terkejut.
"Masa'an gue yang cantik gini dijadiin babu, dijadiin pacar lah kan gue gak akan nolak."


🦋🦋🦋


Sekarang Aliya sedang leha-leha di kamarnya, dia baru selesai makan malam bersama keluarganya. Dan rencananya dia mau nge-drakor.

Namun, rencananya terganggu karena panggilan telepon dari nomor yang tidak diketahui.

"Siapa sih ini ganggu ajaa?!" Kesalnya.

"Halo?"

"Temani gue makan malam
sekarang juga,"

"Heh lo siapa nyuruh gue
nemani lo?!"

"Gue bos lo,"

"Bos? Sejak kapan gue punya bos?
Gila ya lo!"

"Gue Vero bos lo dan lo babu gue!"

Aliya sangat terkejut dan hampir berteriak, kalau saja dia tidak menahannya. Aliya heran darimana Vero tau nomornya.

"Lo tau dari mana nomor gue?"

"Gak ada sopan-nya ya lo sama bos.
Gue tau darimana nomor lo, itu bukan urusan lo. Pokoknya sekarang lo harus temani gue makan!"

"Dih kang maksa lo ya. Kalau gue gak mau lo mau ngapain?"

"Liat aja besok kalau lo gak mau,"

Vero IskandarWhere stories live. Discover now