Udah berdebu banget gak sih cerita ini? 😯
Maaf, udah buat kalian nunggu lama, karena memang author punya banyak tugas :(
*
*
*
°•°•°•°•°•°
"Beautiful Day!"
°•°•°•°•°•°
Happy Reading !
***
"Om, Ayo, kejar aku!" Seru Arfa seraya berlari menjauh dari Dimas yang kini tengah membungkuk dengan kedua tangan bertumpu ke lutut.
"Om, Ayo! Masa gitu aja capek sih, Om? Gak malu sama anak kecil?"
Dimas mencabikkan bibirnya kesal, "Gak anak, gak bapak sama-sama pedes kalau ngomong!"
Dimas kembali berdiri tegak seraya menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dan setelah dirasa cukup, ia pun kembali mengejar Arfa.
"Om, Ayo!"
Arfa terus berlari sambil sesekali menoleh kebelakang, melambaikan tangannya untuk memberikan isyarat kepada Dimas untuk terus mengejarnya. Hingga tiba-tiba...
Bugh...
"Arfa!"
Dimas mempercepat larinya untuk menghampiri Arfa yang kini tengah tersungkur di atas tanah.
"Aw!" Arfa berusaha bangkit sambil menahan rasa sakit.
"Arfa." Dimas berjongkok dihadapan Arfa dan langsung memperhatikan setiap inci bagian tubuh anak laki-laki itu.
"Lutut sama siku Arfa berdarah, Om." Titah Arfa sambil meringis.
"Tahan sebentar." Dimas menggendong tubuh Arfa dan membawanya ke Ara yang kini tengah sibuk menata letak kursi.
"Astaghfirullah... Dimas! Arfa, kenapa?" Tanya Ara khawatir ketika melihat kondisi Arfa.
"Jatuh, Ra." Dimas mendudukkan Arfa ke sebuah kursi.
"Mama ambil obat dulu, ya, Kak." Ara berlalu menuju ke mobil untuk mengambil kotak P3K.
"Boy!"
"Nama aku Arfa, Om, bukan Boy!"
Dimas menghela nafas seraya berjongkok di hadapan Arfa, "Sama aja. Boy 'kan panggilan untuk anak laki-laki."
"Tapi Om, Papa sama Mama kasih nama aku Arfa Putra Ardhana, gak ada nama Boy nya 'kan?"
Dimas menggaruk tengkuknya frustasi, "Ya udah, Om ulang... Arfa?"
"Ya, Om?"
Dimas menunjuk lutut Arfa yang berdarah, "Ini sakit?"
"Sakit."
"Kok gak nangis?"
"Memangnya harus nangis?"
"Biasanya, anak kecil kalau jatuh terus berdarah itu nangis loh, kamu kok enggak?"
"Kata papa, jadi cowok harus kuat! Gak boleh cengeng! Nanti kalau cengeng, gak ada cewek yang mau sama kita."
"Papa kamu bilang gitu?"
Arfa mengangguk.
"Dih, sok-sokan nasehatin anaknya. Dianya sendiri aja masih suka nangis kalau di cuekin Ara." Gumam Dimas kesal.
YOU ARE READING
DELIOPS [COMPLETED]
Romance[ SEBAGIAN PART DI PRIVATE! FOLLOW SEBELUM BACA🎬] 🎋 SPOILED ★ MANJA 🎋 Di cerita ini, aku mau kasih gambaran ke kalian, jika laki-laki DINGIN dan CUEK juga memiliki sifat MANJA. Dan laki-laki MANJA tak selamanya NGESELIN, ju...
![DELIOPS [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/145973618-64-k742705.jpg)