Bag. 18

1.1K 144 18
                                    

"Tantangannya kali ini adalah..."Kou menarik napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya. Ia kembali berujar dengan tenang," Yang pertama adalah kau harus mengangkut beberapa karung bahan baku kebutuhan kedai kami dan bawa ke dalam gudang belakang. Kebetulan, sebentar lagi truk kontainer yang mengangkut pesanan kami akan segera datang. Dan pada hari kedua, kami ingin kau membuat hidangan appetizer, maincourse dan dessert untuk 50 orang pengunjung kedai kami. Menunya harus menu tradisional Jepang, tidak ada unsur western, fusion atau apapun. Dan aku memberikan waktu hanya 60 menit,"

Mendengar Kou memaparkan tenggat waktunya, membuat Naruto bersuara,"Maaf, menyela, Tuan. Kalau hanya waktu 60 menit untuk memasak 3 menu berbeda, terlebih untuk dihidangkan ke 50 orang pengunjung, saya rasa waktunya tidak akan cukup," protes Naruto, ia memaparkan berdasarkan pengalamannya selama mengikuti perlombaan memasak.

Kou samar-samar tersenyum tipis di tengah raut sangarnya," Untuk tantangan yang kedua ini, kau akan bekerja sama dengan tim. Yaitu tim 2 orang, bisa dengan ibu atau ayahmu. Aku dengar, dulu ayahmu juga chef terkenal,bukan ?" Kou mengimbuhkan pemaparannya dan membuat Naruto tersenyum lega. Setidaknya Kou masih mempertimbangkan keluhannya.

"Ya, benar. Tapi waktu segitu tetap saja tidak bisa untuk...," Itu adalah suara Kushina yang menginterupsi.

"Baiklah, 3 jam, bagaimana?" potong Kou cepat, ia ingin waktu yang ada tak terbuang sia-sia karena mengingat truk yang ditunggu sudah bertengger manis di depan pagar kayu kedainya.

"Baiklah, kami menyanggupinya, Tuan," putus Naruto, ia menolehkan kepalanya sekilas ke arah Kushina, mengharap persetujuan dan wanita berambut merah itu pun menganggukan kepalanya, menyetujui.

Kou ikut mengangguk, ia berdehem dan kembali melanjutkan obrolannya," Tantangan terakhir adalah pada hari ketiga, kau akan memasak di depan para Tetua Hyuuga. Masaklah 1 menu apa yang menjadi andalanmu, bisa appetizer, maincourse atau dessert. Tema dishnya bebas, mau western, mediterania atau fusion sekalipun. Dan pada tantangan itu, kuberi waktu hanya 1 jam untuk membuat dan menghidangkannya ke 10 orang tetua Hyuuga. Bagaimana, apa kau sanggup ?" Kou menutup obrolan dari beberapa syarat yang diajukan.

Naruto berpikir keras hingga wajahnya tertekuk, pria itu tampak sedang menimbang-nimbang apa yang akan ia ucap."Tak perlu memikirkannya sekarang, masih ada hari esok, kau bisa berdiskusi dengan partnermu nanti," tutur Kou memperingatkan, yang membuat Naruto terkesiap karena ketahuan sedang berpikir. Pria kuning itu menanggapinya dengan cengiran khas dirinya."I-iya, baiklah,"

"Bagaimana ? Apa kau sanggup untuk menjalani semua tantangan yang kusebut tadi ?"

Tanpa pikir panjang, Naruto berujar penuh keyakinan,"Saya sanggup, Tuan Kou,"

"Bagus, kalau begitu, ayo kita keluar. Karena karung-karung di dalam truk itu, sepertinya sudah menantimu,"
.
.
.
Hari ini kedai Hyuuga tetap buka, tapi yang membuatnya sedikit istimewa adalah kehadiran dua chef hebat asal kota Tokyo. Mereka sedang berkutat dengan bahan makanan dan beberapa peralatan masak di dapur terbuka milik kedai yang berkonsep Jepang Tradisional itu. Karena tantangan masak sedang berlangsung sejak 30 menit yang lalu.

Ada 50 para pelanggan setia pilihan kedai yang sedang asyik menonton aksi dua pria berambut sama tersebut. Mereka sama-sama mengenakan seragam chef berwarna oranye pagi ini. Senyum dua pria ini terus terkembang terutama saat melihat dua wanita yang berarti dalam hidup mereka sedang duduk bersisian. Hinata menatap malu pada Naruto yang sesekali melirik ke arahnya dengan tersenyum. Berbeda dengan Kushina yang tampak sangat bersemangat saat melihat sang suami. Kushina dan Hinata duduk di sisi barat dekat genkan. Mereka berdua duduk di bangku panjang berbahan kayu yang diplitur berwarna coklat tua.

Takoyaki Girl (End) ✔️Where stories live. Discover now