Chapter 55

887 117 94
                                    

Setelah perbincangan sebelumnya selesai, Levi pun melangkahkan kaki nya masuk ke dalam ruangan Petra. Levi membawa beberapa botol minuman lalu meletakkannya di meja samping kasur Petra.

"Aku tak tahu kesukaan kalian, jadi ambilah yang kalian suka," ujar Levi.

"Te-terima kasih kapten," balas Nifa.

"Maaf ngerepotin yah, kapten," ucap Petra menatap Levi dengan senyuman manisnya.

"Hn," balas Levi singkat menyenderkan tubuhnya di tembok lalu melipat kedua tangan nya di depan dada sembari menatap Petra.

"Kapan kau pulang, Petra?" tanya Nifa lalu mengambil dua botol minuman yang di sediakan Levi dan memberikan salah satunya pada Hitch.

Hitch dan Nifa pun meminum minuman itu.

"Siang ini kan, kapten?" jawab Petra melirik ke arah suaminya.

"Hn."

"Berarti kau lusa berangkat kuliah dong?" balas Nifa.

"Mung—"

"Tidak," potong Levi menatap mata istrinya.

"Hah? Kenapa, kapten?" Petra membulatkan matanya terkejut.

"Dokter menyuruhmu untuk istirahat, minimal dua hari di rumah," jelas Levi.

"Tapi kan aku sudah baik-baik saja," balas Petra.

Levi mengalihkan pandangannya dari istrinya.

"Kapten?!!" panggil Petra kesal.

"Tapi lebih baik seperti itu sih, Petra," sela Nifa.

"Kenapa?" Petra seketika mengalihkan pandangannya pada Nifa.

"Di kampus juga ada keributan yang di sebabkan oleh fans mu dan fans kapten," jelas Hitch.

"Keributan apa?" Petra memandang wajah Hitch.

"Yah hubungan kalian kan tidak jelas, lalu kemarin kapten bilang bahwa kamu mengandung anaknya. Jadi banyak yang berpikiran aneh." Hitch melirik ke arah Levi sejenak lalu melirik ke arah Petra lagi.

"Kapten bodoh," ucap Petra menatap suaminya.

Levi tetap memilih mengalihkan pandangannya dari Petra.

"Hey Petra jangan katakan seperti itu, itu lebih baik daripada dia tak mengakuinya," sela Nifa.

"Ah ga tau ah bingung," balas Petra.

"Jadi, kapan kalian akan menikah?" ujar Hitch menatap wajah Levi lalu Petra secara bergantian.

"Hah?" Petra mengangkat sebelah alis nya terkejut.

"Ah benar kalau kalian mau menikah jangan lupa mengundangku yah," tambah Nifa.

Petra menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya.

"Kenapa, Petra? Kau tak ingin menikah dengan ayah dari anakmu?" tanya Nifa bingung dengan tingkah laku Petra.

"Ya bukannya begitu, cuma aku sama kapten ud—"

"Petra! Kau sudah sadar?" ujar Hanji memotong kalimat Petra sembari memasuki ruangan Petra.

"Ah iya kak Hanji." Petra tersenyum membalas pertanyaan Hanji.

"Tapi syukurlah kau dan kandunganmu selamat. Punya suami sepertinya pasti sangat merepotkan, bukan?" Hanji melirik kearah Levi.

Deg!

Su-suami?! batin Hitch terkejut.

"Ehhh?! Suami?! Kapan kalian menikah?!" tanya Nifa terkejut.

First Feeling 【END】Onde histórias criam vida. Descubra agora