08. Sahabat.

351 54 4
                                    

Happy reading.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yangyang terlalu gabut hingga yang dia lakukan sekarang adalah mematahkan paku paku tak berdosa itu.

Gimana caranya? Ya udah pakunya dipatahin aja kaya matah kayu biasa. Iya, Yangyang terlalu gabut gak ada kerjaan jadi matahin paku. Dengan tangan kosong!.

Sudah ada 23 paku yang dipatahkan Yangyang. Anak itu memang unik.

Terpikirkan? Apa tangan Yangyang tidak sakit? Padahal paku terbuat dari besi, kuat dan panjang. Tapi anak itu bisa mematahkan dengan mudah.

Tidak sadar diambang pintu Xiaojun melangkahkan kakinya karena mendengar suara patahan benda aneh dari Yangyang.

Ngomong ngomong, Yangyang sedang dibalkon pagi ini.

Xiaojun tidak begitu dekat dengan anak muda itu tapi karena mereka tinggal satu atap Xiaojun harus menghampirinya hanya sekedar basa basi saja untuk lebih akrab.

Dengan segelas coklat panas ditangannya dia menghampiri Yangyang tanpa Yangyang bisa dengar suara derap langkahnya.

Ketika dia tau apa yang dipatahkan Yangyang, Xiaojun berteriak heboh.

"Oh my God Yangyang! Ini kenapa paku dipatahin yang?! Kan lumayan buat maku!"

Yangyang panik dan terkejut pasalnya Xiaojun datang dengan teriakan histeris gimana gak kaget coba?.

Dan akhirnya Yangyang hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil cengengesan.

"Gabut hehehe"jawabnya santai.

Sambil mengambil paku paku yang sudah patah Xiaojun menggeleng tak percaya "ya gabut nggak kini juga kali Yang"

Menyadari sepertinya anak muda didepannya ini memang benar benar gabut, Xiaojun menepuk bahu Yangyang.

"Ke bawah yuk"ajaknya.

"N-ngapain?"

"Biar nggak gabut, dari pada disini bisa bisa kamu matahin pohon lama lama"canda Xiaojun dengan diiringi tawa.

Yangyang akhirnya canggung sendiri, tapi kemudian dia mengangguk.

Namun ada yang mengganjal dipikiran Xiaojun, sekuat apa tangan Yangyang sampai bisa mematahkan besi besi itu? Tapi pikiran Xiaojun

Ya Xiaojun berpikir begitu, daripada overthinking.

Yangyang gugup ketika Xiaojun membawa nya kemana. Ke ruang tengah dimana disana ada beberapa orang. Kun, Hendery, Lucas, dan Winwin.

"Woy bro? Ada apa?"tanya Lucas.

Xiaojun melirik Yangyang yang menunduk, sepertinya Yangyang agak gugup.

"Ini anak aku bawa kesini aja kumpul bareng sama kita daripada di balkon, gabutnya berfaedah banget"ucapan Xiaojun membuat Yangyang malu dan tertawa Canggung.

"Hehehe"

"Emang ngapain?"tanya Lucas.

"Matahin 23 paku jadi kecil kecil, berfaedah banget kan?"canda Xiaojun.

Semua yang ada disana terkejut "wah berfaedah sekali" jawab Hendery dengan tepuk tangan.

"Tapi tangan kamu gak papa yang?"tanya Kun.

"Iya, gak apa apa"

Sedangkan Winwin yang dari tadi menyimak diam diam tertawa kecil sendiri, melihat Yangyang seperti melihat bayi, apalagi Yangyang cukup pemalu, dan wajah polosnya akan membuat siapapun yang memandangnya dibuat gemas sendiri. Yangyang sangat imut Winwin jadi ingin mengangkat Yangyang sebagai adik.

Mystery Laboratory||END (S1) Where stories live. Discover now