EPILOG

870 71 3
                                    

"Aku akan pulang hari ini! Terimalah hadiah dariku karena Sakura Onee-chan sudah menyembuhkanku!" seru seorang gadis kecil bersurai hitam menyodorkan boneka dan lopipop ukuran sedang pada seorang dokter.

"Waah, arigatou. Selamat, kau boleh pulang. Jangan lupa menjaga kesehatan selalu" balas seorang dokter bernama Sakura.

Dokter muda itu sangat menyukai anak kecil, terutama mereka yang menyandang penyakit serius. Ia tak akan enggan mengakrabkan diri. Bahkan saking dekatnya, dia memperbolehkan pasien memanggil Nee-san.

"Kalau aku menggambarmu jadi superhero, Sakura-nee! Itu karena kau hebat" imbuh bocah laki-laki berambut pirang.

"Wah bagus sekali! Apa aku boleh menyimpannya? Nanti akan kutempel di mejaku"

"Benarkah? Kalau begitu ambillah!" tanggap pasien anak laki-laki tersebut girang.

Sakura berlalu dengan wajah riang. Selain mendapat hadiah dari pasien-pasiennya, ia kelewat senang karena akan menemui seseorang siang ini. Meski perasaannya sedang cerah, namun rupanya langit sedang mendung.

Hari ini adalah ulang tahun sang ame-otoko, jadi tak mengherankan hujan turun. Sakura pun bergegas setelah melakukan jadwal shift. Ia mengemas semua barang penting untuk pertemuan istimewa yang disebut kencan.

"Otsukarasama deshita!" ucap sekelompok dokter muda setelah menyelesaikan shift pagi. Mereka berpamitan sebelum bertemu kembali di shift malam nanti.

"Raut wajahmu riang sekali" komentar Ino, sahabat Sakura, yang kebetulan berada dalam satu ruang kerja.

"Tentu saja! Aku akan menemui seseorang!" balas Sakura berseri-seri, "aku pergi dulu!"

Ino tersenyum. Ia tau siapa yang Sakura maksud. Seorang lelaki yang telah membuat Sakura berubah selama hampir setahun belakangan. Seorang lelaki berharga bagi Sakura setelah ayahnya.

Gadis bersurai merah muda itu tak bisa berhenti tersenyum. Bagaimana tidak? Ia selalu menantikan tanggal 23 tiap bulan. Kali ini, pertemuan tersebut bertepatan dengan ulang tahun laki-laki tersayangnya. Laki-laki yang telah membantunya hingga berada di titik sekarang.

Hei Sasuke, aku aku sudah menjadi dokter seperti harapanku, juga harapanmu. Aku berhasil membuktikannya, bukan? , gumamnya dalam hati.

Sakura memacu mobilnya ke suatu tempat, lokasi favorit untuk pertemuan mereka. Sebuah komplek pemakaman di daerah selatan rumah sakit Konoha. Tempat yang sepi, sehingga begitu menenangkan.

Sakura memarkir mobil dan segera turun. Saat mendongak, rupanya langit tak lagi hujan. Ia bersyukur karena tak ada halangan untuk berziarah.

"Aku datang kembali" salam Sakura begitu sampai di titik pertemuan.

Mulanya Sakura akan membersihkan nisan, namun kondisi makam sudah cukup bersih. Selain itu, ada sebuket bunga dan bekas dupa yang habis dibakar. Seseorang pasti telah mengunjungi Sasuke sebelum dirinya tiba.

Sakura bersimpuh, menyalakan api untuk membakar dupa. Ia bercerita, meluapkan kebahagiaan setelah menjadi dokter muda selama satu bulan terakhir, "aku bertemu anak-anak yang hebat. Mereka semua berjuang keras, mirip sepertimu"

"Ehm.. Sakura, ka?" terka seseorang tiba-tiba.

"Shisui-san? K-konnichiwa!" sapa Sakura begitu menoleh ke belakang. Pria di hadapannya, sudah lama mereka tak bertemu.

"Hampir satu tahun" celetuk Shisui.

"Uhm, hai"

Shisui menepuk bahu Sakura, "sumimasen, tadi aku mendengar ceritamu. Omedetou, kau hebat sudah berhasil membuktikan pencapaianmu padanya"

Under the Raining Sky ✔️Where stories live. Discover now