Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
plorog, eh..
prolog.
" nanti kat sana jangan lupa belajar leklok, dengar cakap cikgu, jaga diri, makan takpayah cakap la, kamu tak pernah tinggal makan " pipi anak kesayangannya dicium cium.
pelajar berusia 15 tahun itu tersengih sengih melihat bondanya masih melayannya seperti bayi.
sang bapak hanya meneliti map keretapi, maklumlah anak kesayangan mereka dapat bersekolah di seoul, berat juga hati si anak untuk meninggalkan Iksan. semua childhood memories di Iksan, tempat dia membesar.
" station berikutnya, Iksan, Iksan. Sila berdiri dibelakang garisan kuning untuk mengelakkan terjatuh ke dalam rail keretapi, nanti mati sia sia je "
setepek eh kak
bagasi besar dimasukkan ke dalam keretapi, sempat dia melambai kearah ibu bapanya.
--
disclaimer
cerita ini untuk bacaan umum, idea 100% dari otak author yang tercabut, huhu kesian author. kemungkinan cerita ini slow update sebab otak author kekadang tercabut astu hilang ha gitu.
