Gara-gara Anak Ayam

9 1 0
                                    

"Kalo disuruh ga nurut..! Ga cepet cepet dikerjakan..! Pergi saja dari rumah..! "teriak abah sambil melempar  sesuatu ke arahku."


Suara abah yang penuh amarah sangat mengejutkanku. saat itu aku sedang asyik memperhatikan anak ayam yang baru keluar dari cangkang telurnya. Anak ayam itu berada dalam kandang dengan pintu yang terbuka di belakang rumah.


Aku langsung membalikkan badan kearah abah, yang sedang memperbaiki sepeda tepat dibelakangku. Beruntung yang di lempar abah tidak mengenaiku, namun melambung mengenai kandang ayam, hingga mengagetkanku dan binatang mungil yang ada didalamnya.


Aku melihat abah dengan tatapan kaget, sedih, dan tidak percaya.


"Ko abah tega bicara seperti itu..." Gumamku dalam hati.


Setelah abah selesai bicara. Aku segera menuju kekamar mandi. Sepertinya syetan syetan tertawa bahagia melihat kejadian ini, karena berhasil membuat abah marah sampai mengucapkan kata-kata yang mungkin melukai hati anaknya.

🌿🌿🌿


Sebelum abah marah, sebenarnya aku memang hendak kekamar mandi. Bahkan aku sudah membawa baju ganti, karena letak kamar mandi dan dapur yang terpisah dari ruang utama. Namun ada sesuatu yang mengusikku, ketika aku melihat sebuah kandang ayam dengan pintu terbuka. Sehingga aku berbelok menghampiri suara ocehan anak ayam yang begitu nyaring.


Aku begitu takjub dengan ciptaan Allah ini.


"MasyaAllah... cantik sekali anak ayamnya... lucu banget..."Gumamku dalam hati.


"Bagaimana Allah menciptakan ini yaa...??" Aku terus bergumam akan kebesaran Allah ini.


Lagi-lagi pertanyan polosku muncul dihati.


"MasyaAllah..."


"Indah sekali... bulu anak ayam ini terlihat sangat halus, rasanya baru kemarin ku lihat telur yang masih di erami induknya. akhirnya anak ayam yang sangat lucu ini keluar juga..."


Ketika sedang memperhatikan anak ayam ini. Aku heran melihat sebuah telur yang berlubang kecil, lalu keluarlah seekor anak ayam yang mungil. Membuatku semakin takjub saat melihat kejadian ini, hingga lama aku tak beranjak dari tempatnya.

🌿🌿🌿


Aku baru berusia sebelas tahun. Dengan penuh keheranan, rasa tidak percaya, juga ada rasa kecewa atas ucapan abah barusan.


Saat dikamar mandi aku tak bisa mengendalikan air mata yang terus mengalir. Aku berusaha untuk bisa mandi secepatnya. Tak lama kemudian selesai hingga mengenakan pakaian. Namun butir-butir bening mataku sulit sekali di hentikan. Aku berusaha mengusapkan air kemuka beberapa kali supaya butiran itu tak lagi menetes.

MUHASABAH CINTAWhere stories live. Discover now