Mabit 1

10 1 0
                                    

"jika ada satu kata saja yang menyakitkan datang, maka seribu kebaikan itu akan tertutupi. Maka jagalah lisanmu supaya tak menyakiti orang-orang terkasihmu"
🌿🌿🌿

Sudah dua tahun lamanya, namun kejadian itu masih saja sering terlintas dipikiranku. Hingga aku lupa memperhatikan waktu.

"Subhanallah... Aku terlambat..." Pekikku saat melihat jam dinding.

"umma... Abah... Nai berangkat dulu ya,,, udah telat nih. Assalamualaikum..." Ucapku sambil cium tangan dan langsung pergi.

"Wa'alaikumsalam..." Jawab umma dan Abah bersamaan.

Hari ini ada kegiatan MABIT di sekolah yang wajib di ikuti oleh anak kelas satu dan dua. Saat ini aku kelas dua sekolah menengah, maka aku pun ikut. Ini adalah MABIT kedua selama aku sekolah dan mengikuti ekstrakurikuler ROHIS di sekolah.

"Nai ayo bonceng..." Tawar Nurul sambil mengayuh sepedanya.

"Alhamdulillah, ayo. Aku kira, aku aja yang telat..." ucapku sambil membonceng.

"Tadi aku ketiduran habis beresin baju, makannya kesiangan." Kata Nurul

"Pantes..., Tapi aku jadi ada temennya siih..." Sanggahku.

Jarak rumahku ke sekolah, sebenarnya hanya kisaran empat ratus meter saja. Namun terkadang jarak yang dekat itulah yang jadi diremehkan.

Alhamdulillah saat sampai sekolah ternyata masih persiapan pembukaan. Dan banyak juga siswa yang baru datang karena rumah mereka yang lumayan jauh dari sekolah.

Setelah memarkirkan sepeda, aku dan Nurul bergegas menuju ruang istirahat,  meletakan tas dan mengambil buku untuk ikut acara pembukaan di aula.

"Nurul, bawa Al Qur'an sekalian nggak?" Tanyaku.

"Bawa aja deh, biar nanti abis ashar ngga bolak balik." Kata Nurul.

"Sekalian mukenah dong kalo gitu." Tambahku

"Eeeh iya ya..." Timpal Nurul sambil garuk kepala.

"Ya udah nggak usah aja deh, nanti gampang balik lagi. Ayo, keburu dimulai." Tambahnya.

Berhubung tempat duduk di belakang penuh, terpaksa kami duduk dibagian depan. Pembukaan pun dimulai, setelah sepuluh menit kami duduk.
🌿🌿🌿

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" ucap ka Ahmad sang ketua rohis.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarokatuh." Jawab kami serempak.

"Baik, terimakasih perhatiannya. Berikut kami akan sampaikan urutan rangkaian acaranya.

"Pembukaan sudah, kemudian sebentar lagi masuk waktu ashar yaa. Teman teman bisa siap siap dulu selesai pengumuman ini. Nanti setelah ashar kita akan ada materi dari ustadz Fandi, lanjut istirahat lalu sholat Maghrib. Jangan lupa nanti di siapkan Al-Qur'annya, kita tilawah dulu setelah Maghrib. Lalu makan malam, dan lanjut istirahat sebentar sekitar satu jam. Jam setengah sembilan kita persiapan untuk melakukan jelajah malam. Tolong teman teman siapkan bekalnya, jangan lupa obat pribadi juga senternya." Jelas ka Ahmad.

" Nanti kita akan melakukan perjalanan sekitar sembilan sampai sepuluh kilometer, Jadi siapkan fisiknya yaa. Jika memang ada yang tidak kuat atau merasa kurang sehat silakan sampaikan ke panitia, karena kita akan berjalan kaki." Lanjut ka Ahmad.

"Haaaaaa,,,,,"
Sebagian peserta yang belum tau bersorak kaget, sedang aku sudah tau dari ka Halimah, yang merupakan tata usaha dan ikut jadi pembina di sekolah.

Sebenarnya mereka tau kalo akan ada perjalanan malam, namun mereka tak tau kalo perjalanannya sampai ke "waduk Cacaban" yang berjarak sekitar sembilan sampai sepuluh kilometer dari sekolah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MUHASABAH CINTAWhere stories live. Discover now