6. Terlampau Bercanda

66 13 1
                                    

SELAMAT DATANG DI

Part 06 Cerita 'Kita yang Tersesat'

.
.
.

*Jangan lupa vote dan komen, ya :)

.
.
.
.

- 06

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- 06. Terlampau Bercanda -

*****

Bercanda sewajarnya saja.

Karena yang namanya bercanda
itu harus lucu untuk semua
pihak. Jangan satu untuk satu
pihak sementara pihak yang lain malah baper.

Quotes 06

Kita yang Tersesat

***

Iyan yang saat itu menyadari aku terbentur langsung mengusap kepalaku. Namun bukannya cemas dia malah tertawa. Dalam terowongan itu hanya ada aku dan Iyan karena yang lainnya sudah keluar.

"Sakit?" tanyanya tergelak.

Aku tak menyauti, rasanya ingin kutoyor kepalanya tapi saat itu kepalaku sangat sakit hingga aku tak bisa berbuat apa-apa.
Seorang TNI pun mengintip kami karena kami tak kunjung keluar dari terowongan.

"Kenapa? Ada masalah?" tanyanya.

"Teman saya terbentur, kepalanya sakit," jawab Iyan.

"Bahaya tuh, cepat bawa ke sini!" suruh TNI tersebut sambil meraih tanganku.
Aku tak dapat bergerak karena masih merasa-rasakan rasa sakit di kepalaku.

Sepertinya terowongan buatan itu terbuat dari semacam besi atau apa aku tidak tahu, tapi rasanya sangat sakit hingga aku tak dapat bergerak dan keluar dari terowongan itu.

"Puja lo beneran sakit?" tanya Iyan yang baru tampak cemas. Telat cemasnya, bego!

Gila sekali pertanyaannya itu. Sudah kepalaku sakit dan sekarang tingkahnya semakin membuatku pusing. Iyan langsung membantu TNI tersebut untuk mengeluarkanku dari terowongan itu.

Benci sekali untuk kuakui, tapi karena situasi seperti ini Iyan menyentuh tubuh-tubuh sensitifku.

"Sorry Puja, ini darurat," tuturnya yang juga sepertinya tidak enak. Akhirnya semua perjuangan keras Iyan dan TNI itu berhasil dan kini aku telah keluar dari terowongan itu.

Kita Yang Tersesat [Completed]Where stories live. Discover now