Part 12

4.1K 551 21
                                    

Jisung, lelaki tinggi bak tiang listrik itu berjalan kesekolah dengan senyum yang terus mengembang diwajahnya.

Wajahya terlihat berseri-seri layaknya tanaman yang baru terguyur air hujan.

Atau? Mungkin seorang yang baru saja mengerti jika ia sedang jatuh cinta? Entahlah.

Yang jelas, semalam Jisung bermimpi indah. Dan dia ingin berterimakasih pada seseorang yang membuatnya bermimpi seperti itu.

Zhong Chenle, ya lelaki manis itu lah yang membuatnya bermimpi indah, mungkin karena cecupan kemarin? Atau, entahlah.

Jisung hanya perlu berterimakasih saja pada lelaki itu.

Semua siswa maupun siswi yang melihat senyum Jisung yang semakin melebar malah bergidik ngeri. Mereka takut jika Jisung sudah gila karena terlalu sering belajar dan belajar.

"Sepertinya dia sudah gila," cibir salah satu siwi.

"Ku rasa dia baru mendapatkan uang jajan dari Zhong Chenle. Kau tau sendirikan jika si kutu buku itu berteman dengan anak pemilik sekolah," bantah seorang siswa.

Jisung tidak mungkin gila hanya karena belajar, bukan begitu? Kecuali karena Zhong Chenle. Ia yakin Jisung pasti muak dengan kelakuan lelaki manis itu, tapi jikapun muak kenapa Jisung malah tersenyum? Ah, menambah beban dikepalanya saja.

"Bukan berteman melainkan berkencan Chenle," ralat siswi lain.

"Banarkah?"

"Ya, kemarin aku melihat mereka berkencan dan bermesraan diperpustakaan kota."

"Eyy itu tidak mung—

Jisung lebih memilih mengabaikan bisikan-bisikan tidak berbobot itu. Ia lebih memilih melangkah kan kakinya menuju kelas.

Tapi, sesampainya dikelas Jisung malah tidak melihat batang hidung lelaki berdarah China yang biasanya datang lebih awal hanya untuk mengganggunya.

Ah mungkin dia datang terlambat hari ini.

~~

Jam pelajaran akan dimulai 5 menit lagi, sedangkan Chenle, lelaki manis itu masih belum menunjukkan batang hidungnya. "Apakah lelaki bodoh itu tidak berangkat?" Jisung bermonolog didalam pikirannya.

Atau jangan-jangan Chenle marah karena Jisung menolaknya semalam?

Tapikan.. Jisung hanya menggodanya saja, masa Chenle marah.

Oke baiklah, mari kita tunggu beberapa menit lagi.

~~

Sesampainya semua mata pelajaran selesai. Chenle, lelaki itu tidak juga menunjukkan batang hidungnya yang artinya lelaki manis itu tidak hadir dan tentunya tidak memberikan ketenangan apakah ia sakit atau memiliki keperluan.

"Apakah dia semarah itu padaku?" Jisung kembali bermonolog.

Jika benar, maka besok Jisung akan meminta maaf pada lelaki manis itu secara langsung.

Tbc

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rich Man『JICHEN』Where stories live. Discover now