20

3.9K 260 68
                                    

Tay pulang kerumah nya dengan tatapan kosong, Mild menghampirinya

"Kamu kenapa Tay?"

"New sama pluem pergi"

"Pergi kemana?jelasin yang benar dong"

"Iya,mereka pergi ninggalin kita"

"Selamanya?"tanya Mild

Tay mengangguk.

Mild membawa Tay kepelukannya, ia merasakan air mata Tay jatuh di bahunya, Mild mengelus punggung Tay.

"Kamu jangan sedih ya,kita cari sama-sama,lagian ada aku juga yang bakal nemenin kamu,kamu gakbakal sendiri Tay" ucap Mild memeluknya seraya tersenyum bahagia

"Kamu tenang aja,aku gak akan ninggalin kamu kek New ninggalin kamu"

"Iya aku harap begitu"

"Aku sayang kamu Tay"

"Aku juga Mild" ucap Tay

Sesaat Tay lupa bahwa New pergi meninggalkannya karena ada Mild disisinya.

•♪•♪•♪•♪•

New tiba di Chiang Rai pada pukul 2 dini hari, ia segera mencari penginapan untuk dirinya dan anaknya.

Ia menatap Pluem yang kini tertidur di atas kasur dengan tangan terlentang.

Hatinya mencelos, air matanya jatuh.

Sungguh sebenarnya ia tak sanggup jika harus begini, ia tak tega membiarkan pluem jauh dari papanya, membiarkan anaknya hanya memiliki dirinya.

Tapi semesta sepertinya tidak berpihak.

New memeluk pluem

"Kamu sayangnya mama,jangan sakit ya nak, sebisa mungkin jangan rindu sama papa,jangan pernah ninggalin mama,kamu harus kuat untuk ngejaga adik kamu yang sekarang di perut mama" ucap New seraya mengelus kepala Pluem.

Pluem menggeliat dalam tidurnya.

Terdapat gurat keresahan di wajah pluem.

Matahari menyinari jendela kamar hotel mereka. New terbangun, entah kenapa perut nya sungguh tidak enak, ia berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Jika ada Tay, pasti kini ia memijat tengkuk New,pikir New.

Air mata New kembali terjatuh.

Tak bisa dipungkiri,sejahat apapun Tay kepadanya, rasa cinta New terhadap Tay jauh lebih besar daripada itu semua.

Tapi kali ini sungguh tidak bisa dimaafkan.

Biarlah New menata ulang hidupnya dan hidup bersama dua buah hatinya saja.

New keluar kamar mandi dan melihat Pluem sedang duduk diatas kasur.

"Ma..mama eana?"

"Mama ke toilet sayang, phem udah bangun,mau susu nggak?"

Pluem mengangguk.

New membuatkan susunya dan memberikan pada anaknya.

Pluem berbaring dan menatap New dalam.

"Ma, papa ana?"

New diam,ia lalu membawa pluem kepelukannya dan mengelus punggungnya.

Pluem sudah menghabiskan susunya, dan kini New sedang membersihkan barang-barang miliknya dan bergegas ke rumah milik Krist dan Singto.

New menggendong Pluem berjalan ke arah resepsionis dan check out.

Ia naik ke taxi yang sudah ia pesan,memangku Pluem dan menghela nafas panjang.

Ia harus mampu menjalani hidup sendiri mulai saat ini.



•♪•♪•♪•♪•

Tay membuka matanya,ia menoleh ke sampingnya namun New tidak Berada disana,ia hanya melihat Mild yang tengah memeluknya ia menghela nafas.

Bagaimana cara agar ia bisa menemukan New dan anaknya.

Ia berpikir dengan keras , mild membuka matanya dan melihat Tay sedang melamun, Mild kesal.

"Kamu kenapa lagi?mikirin New lagi?,aku juga istri kamu Lo ini Tay" dengan nada meninggi

"Kamu mikir gaksih, New itu istri aku juga, dia hamil juga,dia juga bawa Pluem,aku khawatir sama dia"

"Kan kita udah omongin ini malam tadi,kamu kan sudah suruh anak buah kamu yang nyari mereka, kamu juga harus ngerawat aku,kamu nggak sayang sama aku ya,makanya gini?"

Tay terdiam, sungguh kepala Tay rasanya ingin meledak sekarang juga, Mild membuatnya pusing, kini ia melihat Mild menangis.

"Udah jangan nangis heum,nanti anak kita sedih, aku sayang kamu kok,aku bakal perhatiin kamu sayang, udah ya" ucap Tay mengelus kepala Mild.

Mild tersenyum.

Tay kini tengah berada di ruang makan, Mild sedang memasak.

Tay merasakan kehampaan dan kekosongan,biasanya New dan Pluem duduk disebelahnya, bercanda dan tertawa.

Tay berpikir,pasti New kesulitan sekarang.

Baru satu malam New meninggalkannya,ia sudah merasa kesepian meskipun ada Mild disampingnya.

Tay merasa ada yang kurang,ada yang tidak lengkap dan sesuatu di tubuhnya seakan hilang dan tak utuh seperti biasanya.

Tay merasakan biasa saja ketika Mild pergi atau tidak disampingnya.

Tapi tidak dengan New.

Tay merindukan New beserta senyumannya.

Air mata Tay menetes.

Tay ingin pergi mencari New sekarang juga, namun digagalkan oleh Mild yang mencium pipinya dan memegang tangannya.

"Kamu jangan sedih lagi ya,kan ada aku, ada anak kita juga,aku bakal disini sama kamu selamanya,dan soal perjanjian itu, karena New sudah tidak ada, bagaimana jika kita batalkan saja?,aku gak tega ninggalin kamu sendirian, New udah ninggalin kamu, masa aku juga ninggalin kamu,aku sayang kamu,dan rasa sayang aku lebih besar daripada rasa sayang New ke kamu, aku cinta kamu dari SMA hingga detik ini Tay, mana mungkin tega aku ninggalin kamu sama kek New ninggalin kamu"

"Aku akan tetap disini,disamping kamu, selamanya, surat itu nanti aku bakal robek dan buang" putus Mild final.

Tay hanya diam, sungguh pikirannya sedang sangat kalut,ia tak bisa berpikir dengan jernih sekarang.

You Make Me Go {TAYNEW}Where stories live. Discover now