thirty nine

4.2K 680 73
                                    

"BUNAAAAAAAA!!!!" teriak Yuan dari dalam kamar , saat terbangun tadi ia merasa sangat asing dengan kamar ini .

Melihat sekeliling dan berjalan meraih gagang pintu untuk keluar .

Cklek!

Ia melihat sekeliling lagi , masih asing . Ia berjalan perlahan menuju lantai 1 , tangga rumah ini berwarna putih sedangkan di rumah nya berwarna coklat dan juga jika ia bangun tidur pasti ada Buna nya yang berbaring di sebelah nya .

"Kamu udah bangun?" Tanya seseorang .

Yuan yang sudah sampai di anak tangga terakhir terduduk begitu saja saat mendengar suara asing tadi , ia mendongak melihat siapa yang mempunyai suara .

"Om capa?" Tanya nya dengan wajah polos .

Yang di tanya tertawa pelan dan mensejajarkan tinggi nya dengan yuan . "Ko om sih , panggil saya Daddy" ucapnya .

Yuan menunjukan raut wajah bingung . "Ayah Yuan cuma ayah hendely" protes nya .

"Kamu anak Daddy sungchan bukan ayah Hendery , dia rebut kamu dari Daddy" ucap sungchan , ia harus turun tangan untuk mendapatkan hati yuan .

"Om boong , kata omah nda boyeh boong ih" ucapnya dengan wajah galak , walau itu imut . Persis seperti ojun jika sedang merajuk .

Sungchan tertawa pelan , ia menggendong tubuh yuan kemudian berjalan menuju sofa . " Kenapa yuan ada disini hm? Karna Buna ojun titip Yuan sama Daddy , ayah Hendery lagi jahat dia pukulin Buna ojun" ucapnya , ia duduk dengan Yuan di pangkuan nya .

Raut wajah Yuan memerah menahan tangis , ia tidak bisa mendengar jika Buna kesayangan nya tersakiti . "Hikss bunaa , Yuan mw bunaa" tangis nya pelan , bahkan saat ojun terpeleset ia menangis kencang .

"Maka nya Yuan disini ya , nanti Daddy bawa Buna buat yuan" ucap nya lagi , ia sangat ingin yuan terpengaruh oleh omong kosong nya .

"Yuan sama Daddy , ayah Hendery jahat dia bohongin Yuan" sungchan tersenyum licik melihat ekspresi polos Yuan .

Yuan mengangguk pelan . " Bawa buna yaa , Yuan Ndak maw Buna cakit" ucapnya .

Surai nya di usak pelan oleh sungchan . "Iya , emm sekarang mau ice cream?" Tanya nya .

Raut wajah Yuan cerah , ia sangat suka ice cream . "Yuan maw ice cwream" pinta nya .

"Go" mereka menuju dapur untuk mengambil ice cream , lebih mudah dari dugaan nya . Anak kecil gampang sekali di bodohi .

***

"Hikss Yuan temana , ojun kangen" gumamnya , sudah beberapa jam ini ojun terduduk di atas ranjang yuan sambil menangis .

Hendery sudah mengerahkan seluruh orang suruhan nya untuk mencari yuan , semua anggota keluarga pun sudah di kabar yang pastinya Ten tidak akan tinggal diam melihat cucunya di usik .

"Udah ya Jun , kita semua udah cari tadi dan hasilnya ga ketemu . Ini udah malem , kamu nanti sakit" ucap Hendery , ia tidak tega melihat istri nya seperti ini . Lagipula siapa yang tega menculik anak nya , ingin mendapat imbalan apa dengan cara seperti ini ?.

"Yuan hikss , ojun mw Yuan" ucap ojun masih dengan tangis nya .

Hendery membawa tubuh ojun kedalam pelukan nya . "Udah ya , masa yuan pulang kamu sakit . Dia nanti marah buna nya sakit"

Tidak ada balasan , hanya terdengar deru nafas beraturan dari ojun . Tubuh ojun di rebahkan dan di selimuti , wajah ojun memerah akibat terlalu lama menangis . Ia mengusap air mata di pipi ojun dan mengecup pipi itu .

"Aku bakal bawa yuan pulang , jangan nangis lagi sayang"









To be continued .

Halah sinteron bgt , hih .
Jgn sepi ya , dislek .

H-heung! - HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang