Bab XII

1.4K 338 56
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 12 -

Kang Tae Oh senang bisa bertemu dengan Suzy secara langsung, sudah lama dia berharap bisa bertatap muka dengan wanita Bae itu. Suatu kehormatan baginya makan bersama dengan wanita yang sudah lama ia kagumi; atau mungkin juga sukai.

"Sepertinya kau tidak marah lagi denganku." Myungsoo menatap Tae Oh dalam-dalam, tersenyum miring dengan maksud yang diketahui pasti oleh Tae Oh. "Sebegitu senangnya kau bisa makan bersama dengannya?" Tambah Myungsoo lagi, mengunyah makanannya dengan mata masih menatap Tae Oh yang duduk di hadapan. Mereka makan siang bersama.

"Tidakkah menurutmu dia membosankan?" Myungsoo melemparkan kritikan, langsung disanggah oleh Tae Oh dengan tatapan matanya yang tajam.

"Dia bersikap sebagaimana kau memperlakukannya."

"Maksudmu, dia bertindak membosankan karena aku orang yang membosankan?"

Tae Oh mengangguk dengan senyuman, "bukankah kau lihat sendiri bagaimana kami berinteraksi, dia orang yang menyenangkan." Myungsoo langsung mencibir mendengar kalimat pujian Tae Oh. Sejujurnya, Myungsoo setuju dengan yang satu itu, Suzy dan Tae Oh memang cepat sekal akrab.

"Terserahlah." Myungsoo menggeleng kepala, melanjutkan makannya yang siang itu dibayari oleh Tae Oh. Pria Kang itu seketika baik setelah pertemuannya dengan Suzy. Pria yang sangat mudah ditebak.

"Kau tidak berpikir bahwa aku akan membawamu lagi ke pertemuan kami kan?" Traktiran yang pria Kang itu tawarkan padanya membuat Myungsoo curiga; meski dia terus makan dengan lahap.

"Bukannya kau sendiri yang bilang bahwa pertemuan kalian membosankan? Ajak aku untuk mencairkan suasana." Binar mata Tae Oh tercipta, seakan dia baru saja memenangkan kasus yang sulit.

"Menurutku Suzy tidak akan setuju." Pria Kim itu membuat-buat alasan.

"Kau bisa menelepon Suzy dan menanyainya langsung." Myungsoo kenal Tae Oh, jika pria itu sedang bersemangat seperti sekarang, dia tidak mudah dihentikan.

"Telepon dia." Myungsoo meraih ponsel, melirik ke arah Tae Oh dan masih mendapati binar itu di mata sang pria. Myungsoo jadi tak nyaman.

-oOo-

Myungsoo pikir Suzy akan menolak, tapi pemikiran itu salah karena sekarang di sinilah dia dan wanita itu berada― di sebuah café perpustakan bersama dengan Tae Oh yang juga ikut bersama mereka. Kencan macam apa ini?

"Aku tidak tau café seperti ini masih populer sampai sekarang."

Myungsoo bagaikan orang ketiga diantara keduanya, dia lebih banyak diam dan memperhatikan, topik pembicaraan kedua orang itu tidak terlalu cocok untuknya.

"Tidak kah ini mengingatkan kita pada masa lalu? Dulu café seperti ini sangat populer, bukan?"

Suzy tertawa kecil tanda setuju, "saat aku masih di sekolah menengah, banyak teman-teman sekelasku datang ke tempat seperti ini, aku juga ingin datang tapi ayah melarang."

Myungsoo cukup takjub melihat bagaimana Suzy dengan mudah menceritakan tentang dirinya sendiri pada Tae Oh, jika mereka hanya berdua, wanita itu pasti akan menahan diri.

-oOo-

"Kau menyukai Kang Tae Oh?"

Kening Suzy berkerut, dia menatap Myungsoo dengan gerak tangan yang terhenti. Suzy baru saja ingin melepaskan sabuk pengaman ketika Myungsoo tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang aneh.

Complete Me [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora