Enjoy guys.....
Agak panjang....Demam?
Nataniel Jaeden Benjamin terserang demam tinggi dua hari setelah para sahabatnya mengintrogasi dirinya.
Setelah Haechan sedikit memaki tingkahnya, Jaemin terus kepikiran ucapan sahabatnya itu ditambah lagi dengan Mark yang hilang kontak dengannya setelah berita pacarannya menyebar.
Semuanya berenang dalam kepalanya. Ucapan Haechan, tingkah Mark, sikap dirinya selama ini dan hilangnya kabar Mark menjadi satu didalam kepalanya. Bahkan Jaemin tidak merasa bernyawa lagi satu hari setelah kedatangan teman-temannya. Dan hari kedua ini lah dia jatuh sakit, isyarat akan depresi yang ia rasa.
Ceklek
" Na? Mau makan dulu gak?" Buna nya bertanya pada Jaemin yang sedang menutup seluruh tubunya dengan selimut.
Ia habis menangis, jika buna nya melihat maka akan memperumit segalanya.
"Buna nanya ini loh dek" Buna Doyie menyentuh kepala Jaemin yang tertutup selimut.
"a-aku gak mau makan buna.... Nanti aja"
Doyoung yang mendengar suara Jaemin sedikit bergetar mencoba membuka selimut anak bungsunya ini. Tapi Jaemin menahannya erat.
"Kamu nangis kenapa dek? Cerita sama buna.... Jangan diem gini ah, buna gak suka"
Jaemin menggeleng heboh "aku gakpapa, aku mau bang Lucas aja"
"abang kan lagi persiapan mau KKN dek dari kemaren gak pulang"
Jaemin didalam selimut masih cemberut lalu perlahan membuka selimutnya dan menunjukan wajah sembab yang dari tadi ia coba tutupi.
Doyie langsung memeluk kepala putranya sayang. Kalau begini putranya bukan sakit fisik tapi ada masalah yang mengganggu pikiran dan hatinya.
"haduuuh bungsunya buna..... Kenapa menangis eum?"
Jaemin menggeleng tetapi matanya kembali berkaca-kaca.
"b-buna..."
"iya baby boy?"
"kepala ku pusing banget"
"Mau minum obat? "
"gak mau bunaa... Pait"
"udah gede masih aja gak mau minum obat"
Jaemin menggeleng kasar dipelukan bunanya. Doyoung mengelus kepala Jaemin menenangkan si bungsu dalam pelukannya.
"gak niat cerita sesuatu sama buna?" tanya Doyoung lagi tetapi kali ini tidak dapat jawaban dari putranya.
"dek?"
"aku mau tidur aja.... Nanti jam sembilan bangunin aku ya bun, mau makan"
"yaudah sekarang tidur lagi aja dulu, nanti buna kesini lagi bawain makan"
Jaemin mengangguk , melepas pelukan dari bunanya dan kembali memposisikan diri untuk kembali tidur.
Doyoung memutuskan keluar dari kamar Jaemin untuk kembali mengurus keperluan suaminya yang sepertinya sudah menunggu di meja makan.
"Nana sakit Hon?"
Itu ayah Jepri yang ternyata benar sudah duduk ganteng di meja makan.
"Iya, kayaknya dia ada masalah deh yah.... Tapi dia belum mau cerita sama aku, nunggu abangnya banget dia" jawab Doyoung dengan telaten memberikan nasi di piring suaminya.
"yaudah deh biarin aja, eh tapi tumben Mark gak jenguk ya?"
Doyoung diem sebentar ikut berfikir, karna memang biasanya anak sulung Ten itu paling protektif keputranya.

YOU ARE READING
Friendzone but Married
Fanfiction(completed) Bagaimana menjelaskannya ya... Anggap saja semua ini terjadi karna ke Tsundare an Mark dan sifat buaya nya Jaemin. Yang satu menolak perasaan diri sendiri dan yang satu lagi mudah menyatakan cinta pada orang lain. . . . Markmin Area Loka...