💮여섯💮

771 138 8
                                    

Hallo! Selamat membaca❤ semoga selalu suka ceritanya, maaf kalo ada typo yaa🌻

🍂🍂

Winwin dan dirimu berjalan melewati setiap batu nisan yang ada di tanah sampai kalian berdua tiba di dua batu nisan bertuliskan nama orang tuamu.

Winwin menghela nafasnya panjang lalu mengambil tanganmu dan menggenggamnya.

Kamu yang melihat itu langsung bingung dan menatapnya.

"Kali ini gue mau ngelamar lo dengan serius, di depan orang tua lo." Ucapnya yang membuatmu terdiam membeku.

"Awalnya aku sama sekali tidak mengerti dengan cinta sampai aku bertemu dengan dirimu."

"Sifat dan perilaku yang sama seperti mendiang ibuku."

"Dan karena itu aku mencintaimu sama seperti aku mencintai ibuku."

"Dan jika menikahimu adalah pilihanku maka jawabanmu adalah tanggung jawabku."

"Karena aku Mengambil sebuah tanggung jawab yang besar untukmu dan untukku."

"Aku bukan manusia sempurna yang akan selalu membahagiakan dirimu."

"Tapi aku akan berusaha selalu ada di sisimu jika kesusahan, dan aku akan berusaha menepati janjiku pada tuhan saat sudah mengucap janji pernikahan nanti."

"Di dunia ini tidak ada yang mudah jika kita tidak berusaha."

"Jika aku memiliki kekurangan maafkan diriku dan lengkapilah kekuranganku begitupun sebaliknya."

"Tuhan adalah sutradara terbaik dalam kehidupan kita dan takdir adalah alur yang dibuatnya secara rahasia yang menjadikannya sebuah misteri kehidupan."

"Aku yakin jika takdirku bersamamu sejauh apapun kamu pergi dan seberat apapun masalah kita tuhan pasti akan menyatukan kita kembali."

"Aku tidak butuh yang sempurna, aku hanya membutuhkan perempuan yang menjadikanku satu satunya orang yang berada di hatinya setelah ayahnya."

"Aku tidak butuh menjadi cinta pertamu tapi yang kubutuhkan adalah menjadi cinta terakhirmu."

"Jadi di depan orang tuamu aku meminta izin untuk menikahimu, menjadikanmu pendamping hidupku dan menemaniku di sisa hidupku."

"Jadi bagaimana?" Ujar Winwin setelah menyelesaikan kalimatnya tadi.

Kamu hanya tersenyum mendengar penuturan dirinya

"Serius?" Tanyamu yang membuatnya mendengus kesal.

"Gue ngomong dari hati loh barusan." Ucap Winwin yang tidak menyangka jawabanmu seperti itu.

"Lo gak nanya jawaban gue." ucapmu yang membuat Winwin kembali menatapmu.

" so, will you marry me?" Tanyanya yang membuatmu tersenyum

"Aku memilih jawabanku atas pilihanku sendiri, dan jika aku salah maka itu pikihanku."

"Tanggung jawab kita berada di diri masing-masing."

"Kamu tidak perlu menjadi sempurna karena kehadiranmu sudah cukup sempurna untukku."

"Skenario tuhan memang indah tapi mungkin akan ada akhir yang menyedihkan di setiap alurnya."

"Aku juga tidak butuh yang sempurna kok, tapi aku membutuhkan laki laki yang menjadikanku satu satunya perempuan yang berada di hatinya setelah ibunya."

"Jadi dengan semua pernyataan ini, aku menerima ajakanmu untuk hidup bersama sampai akhir hayat kita."

Mendengar itu Winwin langsung tersenyum dan memelukmu.

ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Where stories live. Discover now