__________________________
HAPPY READING!❤______________________________________
Semua orang mulai menghela napas dengan begitu berat, aku tidak tahu apa artinya helaan napas itu? aku tidak tahu seberapa berat, tapi tidak masalah. Aku akan memeluk, dan merangkulmu.
~Embun >~<
Alarm kecil mulai berbunyi, mengiringi kamar seorang gadis yang masih setia akan tidurnya.
Perlahan gadis itu membuka mata, dan mengerjapkannya beberapa kali.Suara lembut seorang pahlawan wanitanya mulai memanggil, dari kejauhan kamarnya.
"Embun...." Tanpa sengaja gadis yang bernama Embun pun ternyum manis diatas tempat tidur
"Embun turun Bunda,," jawab Embun dengan mata yang masih saja dikucek
Setelah selesai mandi, Embun duduk dan menatap manis kearah Bundanya, dia melihat betapa giatnya Bunda membesarkannya dengan kakaknya ketika Ayahnya sedang berangkat untuk bekerja
Mahendra Maheswara--Ayah Embun,
Adalah seorang Pilot. Jadi tidak perlu diragukan jika Berminggu-minggu bahkan Bulan mereka tidak pulang, karena mereka bekerja untuk pesawat komersial. Apa lagi mereka punya tanggung jawab yang besar, dan sangat jarang bertemu keluarga."Abangnya mana? nggak dibangunin kah?" tanya Elina Maheswara--Bunda.
belum sempat Embun menjawab pertanyaan Bundanya, mata Embun langsung berpaling pada seseorang yang berjalan dekat menuju kearahnya."Wah, Tn. Altezza sudah bangun, hm?" Ucap Embun pada Altezza Maheswara--Kakak Embun, yang sering disebut 'Al' katanya sih pendiam, cool, kalem, bahkan dikampus julukannya Kang seleb
"Iya Aileen" jawab Al
"E.M.B.U.N. Embun!" adik gadisnya mulai kesal, Al tidak bereaksi sama sekali, bahkan dirinya menyumbat tahu kedalam mulut Embun. Ck, sial sekali
Nama lengkap gadis cantik, dan rambut sebahu itu adalah,
'Embun Aileen Maheswara'
Hanya saja dia senang jika dipanggil sebagai Embun"Ayok makan, Bunda udah masakin nasi goreng buat kalian" kata Elina dengan tersenyum manis, Disetiap pagi
Al tahu Bundanya sangat lelah, Al tahu rasanya menelphone namun diabaikan, Al tahu, Iya. Al tahu semuanya.
"Bunda...." panggil Al lembut, sedangkan Embun hanya menoleh singkat.
"Hm?"
"Bunda?" panggilnya lagi
"Iya? kamu mau apa? bunda tambahin lauknya ya?" Ucap Elina dengan mengambil piring milik Al
Al menggenggam tangan itu dengan penuh kasih sayang, menatap indah pernik mata Elina, sembari berkata "Aku sayang sama Bunda"
"Uhuk... Uhukkk.... Uhukkk.... Minum, tolong Give me minum" ucap Embun yang sedang tersedak.
"Ngerusak suasana anj, kalau nggak tahu bahasa inggris, nggak usah diterusin. Bikin malu" Al mengumpat dengan sikap santainya
"Bentar deh, Abang kok tumben tumbenan. Ada apa? Abang lagi butuh uang jajan ya?" ceplas Embun
Al hanya diam dan tidak berniat melanjutkan perkataan bodoh Embun, yakali butuh uang jajan. Orang barusan Al mau nangis, tapi nangisnya ketarik lagi.
***
"Belajar yang baik, jangan bandel" kata Al setelah mengantar Embun sampai di tujuan dengan selamat.
"Hm. Aku pergi dulu. Assalamualaikum"
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH
Teen FictionOn Going "-" Ibarat kata orang, Pria dan Wanita memang tidak bisa berteman. Ada kalanya, dimana suatu hari yang akan datang. Mereka bertemu dengan takdirnya sendiri, hidup hampa, hidup bahagia memang sudah biasa. Tapi hidup dengan kesempurnaan tida...