Bagian dua puluh satu

1.6K 153 28
                                    

Yoshhhhh...

Mimi kembali lagi..

Langsung aja lah ya

*******

Namja bermarga Kim dengan status putra sulung dari keluarga yang terkenal itu, saat ini sedang menatap jengah tamu yang ia tak merasa mengundangnya.

"Anda mengerti arti sabar, Tn. Kang???" Tanya Namjoon dengan tatapan tajamnya

"Saya hanya ingin memastikan saja, Tn. Kim" jawab tamu yang ternyata Tn. Kang

"Saya belum bisa memastikan karena masih banyak yang harus saya periksa sebelum kerjasama kita terjalin..."

"Apa lagi yang harus anda pastikan??? Anda masa tidak tau trade record saya sebagai pebisnis???!?!??!?!"

"Kenapa anda meninggikan suara??? Saya tau trade record anda...sangat tau, sampai-sampai anda bangkrut...trade record yang sangat bagus, bukan???"

"Itu semua karena Park Chanyeol sialan itu...!!!"

Brak...

"Yang kau sebut sialan itu adalah ayah mertuaku, Tuan..." Namjoon masih menahan amarah walau sebenarnya dia ingin sekali menghancurkan muka Tn. Kang yang terlihat sombong itu.

"Maafkan saya Tn. Kim. Saya hanya meresa kesal saja, masa hanya perkara putri saya membuli anaknya, perusahaan saya di hancurkan. Sangat kekanakan sekali..kan. Lagian anaknya saja yang lemah" tatapan Namjoon semakin datar saat istrinya disinggung

"Dan yang di bully anakmu itu adalah istriku, tua bangka sialan!!!!!" Amarah Namjoon di ubun-ubun.

"Aku rasa pantas kalau ayah mertuaku menghancurkan perusahaanmu dan antek-antekmu, kau sungguh tak berotak dalam berbicara.." Namjoon menanggalkan sopan santun pada namja yang bahkan seusia dengan ayahnya tersebut.

Tn. Kang mengutuk biburnya karena tak bisa menahan diri untuk berucap.

"Maaf Tn. Kim saya hanya merasa kesal saja, tak ada maksud untuk menghina mereka..." ujar Tn. Kang dengan nada memohon

"Aku tak akan pernah menerima siapapun yang menghina keluargaku, apalagi kalau menghina istriku..tuan, aku rasa semua jawaban sudah anda daoatkan, aku tak akan bekerja sama dengan orang yang dengan gampangnya mengeluarkan kata-kata tak berotak seperti yang aku dengar tadi..."

"Tn. Kim, aku mohon...jangan batalkan kerja sama kita..aku mohon, aku mohon maaf karena berujar kata-kata tanpa aku pikirkan terlebih dahulu..."

"Kau tau, Tn. Kang. Aku lebih percaya dengan kata-kata yangbkau ucapkan tanpa kau konekkan ke otakmu terlebih dahuli, kau tau kenapa??? Kata-kata yang kau keluarkan secara spontan itu adalah kata-kata yang jujur...dan kau menampilkan siapa kau sebenarnya...silahkan keluar..." ujar Namjoon dengan ekspresi datar.

"Tn. Kim, aku mohon, berikan sekali lagi kesempatan untuk ku, aku mohon..tuan..aku mohon" ujar Tn. Kang dengan memelas. Namun Namjoon malah memanggil security dari telepon yang ada di depannya.

"Ada apa Tuan muda...???"

"Bawa tua bangka ini keluar, jangan biarkan dia masuk kedalam perusahaan ini lagi..." ujar Namjoon dengan tegas

"Silahkan tuan..." ujar salah satu security berbadan besar.

"Tn. Kim, aku mohon...berikan aku kesempa-yak..lepaskan aku...Tn. kim, aku mohon tuan sekali lagi berikan aku kesempatan..." Tn. Kang dipaksa keluar, semua permohonananya tak didengarkan oleh Namjoon.

Bruk...

Tubuh Tn. Kang terlempar keluar.

"Bangsat kalian semua....aku akan menghancurkan kalian!!!!! Kim Namjoon aku akan membunuhmu, keparat!!!!!" Tn. Kang berteriak dari luar dan hanya ditatap heran oleh para karyawan dari dalam.

unwanted marriageWhere stories live. Discover now