᭖ᬽ⃘ SHACKLES

8.6K 712 44
                                    

renjun melenguh sembari membuka pelan mata nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

renjun melenguh sembari membuka pelan mata nya.

gelap yang pertama kali ia lihat.

Sungguh renjun sama sekali tak ingat sejak kapan ia tertidur. namun ia merasa telah terlelap lama, entahlah.

renjun harus segera bangun dari tidur panjang nya. ia menatap nanar ke arah perut yang rata, kejadian malam itu kembali menghantui fikiran renjun. Ia mengusap perut perlahan.

Mata itu terus memandang ke arah tubuh yang telah terbalut rapi dengan pakaian yang menutupi tubuh nya.

Renjun mengambil nafas panjang lalu mencoba untuk bangkit.

"T-tuan sudah sadar. . ."

Sebuah suara mengalihkan perhatian renjun.

Ia menengok kebelakang tempat suara tadi terdengar, sontak renjun kaget melihat seseorang pria berjalan menghampiri nya.

"Puji syukur tuan sudah sadar"

"Biarkan saya bantu tuan"

Pria itu berperawakan tua hendak memegang tangan renjun, namun renjun menepis nya dengan kasar.

Ia ketakutan, belum pernah ada manusia yang menemui dirinya selama ia berada di ruangan ini terkecuali sang tuan.

Terlebih renjun tak pernah mengenal pria tua ini.

"Hikss. . ." isakan nya keluar begitu saja. Renjun membutuhkan tuan nya sekarang.

Alih-alih melakukan tindakan kejahatan. Pria itu malah bersimpuh di hadapan renjun dan bersujud dengan melontarkan kata-kata permohonan.

"Maafkan hamba tuan, hamba berdosa"

Renjun yang tak tau apa-apa hanya dapat menangis.

Sesaat kemudian ia meneggakkan badan dan mencoba menenangkan renjun.

"Mohon ampun, tuan tak perlu takut dengan keberadaan saya sekarang, saya tidak berniat untuk melukai tuan ku"

"Apa tuan lupa dengan saya?" Pria tua itu menatap sedih ke arah renjun yang masih menangis saat ini.

Dirinya lantas menunduk selagi renjun menghentikan tangis nya dan sedikit tenang barulah ia mencoba untuk berbicara.

"Hamba tak lain adalah seorang tabib yang megabdikan diri pada masa kekaisaran. Saya memaklumi jika tuan tak mengingat nya, sudah bertahun- tahun lamanya dan waktu itu tuan masih seorang anak-anak"

"Hingga pertempuran kotor itu terjadi. Saya kehilangan segalanya"

"Pada akhirnya saya harus mengabdikan diri di tempat ini"

Pria itu menghentikan kalimat nya.

Renjun mendengarnya. Tentu ia terkejut.

Bagaimana ia bisa melupakan seseorang yang telah berjasa pada keluarga kekaisaran saat itu.

Doulos • NorenWhere stories live. Discover now