#24

1.5K 97 7
                                    

Setelah Ibu kembali, Kak Brian mengadakan acara dirumahnya itu.

Di pesta itu Cedric melamar ku dihadapan semua orang, bahkan hampir alumni Hogwarts datang.
Dan tentunya aku menerima ajakan pernikahan nya, karena kami saling mencintai satu sama lain.

.

Hari ini adalah hari pernikahan ku, aku sedikit gugup. Karena aku akan melanjutkan ketahap berikutnya bersama Cedric.
Aku yakin Cedric pasti gugup juga sama seperti ku, rasanya aku ingin terbang entah kemana.

Acara pernikahan telah dimulai, aku diantar oleh Kak Brian. Dan Kak Brian akan menyerahkan ku kepada Cedric.

Kami juga mengucapkan janji pernikahan, dan secara resmi menjadi pasangan suami-istri.

Pesta berjalan dengan lancar, bahkan ibuku sudah berteman baik dengan Molly. Padahal aku baru saja mengenalkan mereka satu sama lain, saat Molly berkunjung kerumah.
Mereka menjadi teman baik, karena memiliki pikiran yang sama. Yaitu membuat kue, dan mereka jadi sering berbelanja bersama.

.

12 tahun kemudian

Ragnala sudah berubah, seiring berjalannya waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ragnala sudah berubah, seiring berjalannya waktu. Aku bahkan melahirkan dua anak kembar, satu cowok, dan satu cewek.

Yang Cewe namanya Martha Diggory, dan yang cowo namanya Edward Diggory.

Kalian pasti tau kenapa aku memberikan nama anakku, dengan nama Edward.

Abel dia memiliki kekuatan cepat seperti Quicksilver, dan yang cewe sama sepertiku. Tapi yang membuat ku kesal, saat mereka bermain pasti ada sesuatu yang hancur atau musnah.

Sudah sering sekali aku menyuruh mereka untuk berhati-hati, mereka hanya bilang iya atau mengangguk. Tapi tetap saja dilakukan.

Dan untungnya mereka tahun ini masuk sekolah Hogwarts, jadi aku tidak perlu melihat mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan seisi rumah ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan untungnya mereka tahun ini masuk sekolah Hogwarts, jadi aku tidak perlu melihat mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan seisi rumah ini.

.

"Martha, Edward!" Teriakku.

"Yes, mom" mereka langsung melesat menghampiriku.

"Duduk dan makanlah, lihat ayahmu sudah berada dimeja makan duluan" aku menunjuk Cedric dengan daguku.

"Baik mom" jawab mereka serempak.

"Jadi hari ini adalah hari pertama kalian bukan? Apa kalian semangat?" Tanya Cedric kepada anak-anak nya itu.

"Iya ayah, aku tidak sabar mendapatkan teman baru. Walaupun aku sudah punya teman si Potter, Weasley, dan Malfoy." Ucap Edward dengan semangat, "tapi aku mau lebih-lebih banyak teman, dan soal Martha aku akan tetap menjaganya dengan baik nanti disekolah" lanjutnya.

"Bagaimana jika nanti asrama kita beda?" Tanya Martha.

"Maka, kalian akan mendapatkan lebih banyak teman" ujarku.

"Iya, kita pasti memiliki lebih banyak teman" seru Edward.

"Ayah sangat senang dengan semangat kalian" Cedric tersenyum lebar kepada kedua anak-anaknya.

"Cepat kalian habiskan makanannya, kita harus pergi ke Diagon Alley untuk membeli perlengkapan sekolah kalian"

Dan piring Edward sudah habis dengan sekejap, dan Martha dia sedang berusaha menghabiskan makanannya.

.

Skip Hogwarts Express

"Ingat nanti saat disekolah jangan nakal, dan jangan membully orang ok" ucapku.

"Tentu, mom. Kami akan menjadi anak baik" jawab Martha.

"Dan aku akan menjadi pangeran asramaku, seperti ayah yang menjadi pangeran Hufflepuff" ucap Edward dengan PD.

Aku tau kalau sifat Edward yang narsis itu dapat dari kakakku, dan sifat Martha yang lemah lembut itu dari Cedric.

"Hei Potter" sapa Edward kepada Albus

"Hai Diggory" sapa Albus balik.

Aku melihat Harry dengan keluarganya, "Hai Harry, Ginny" sapaku.

"Hai (name), Cedric" sapanya balik.

Aku melihat Harmione dan Ron, sedang berbicara kepada anaknya. Kami mendekat kearah Harmione dan Ron.

"Hai Harmione, Ron" sapa Cedric.

"Hai Cedric, (name), Harry, and Ginny"

Anak-anak mulai naik keatas kereta, aku sangat senang melihat anak-anak ku akhirnya sudah tumbuh dengan sehat.

Sekarang mereka sedang menuju ketahap berikutnya kehidupan mereka, aku pasti petualangan mereka tidak kalah menarik dariku.

[ The End ]

𝐀 𝐍𝐄𝐖 𝐋𝐈𝐅𝐄Where stories live. Discover now