Recommended songs for this part :
#nowplaying 🔊🎶Enchanted-Taylor Swift
***
Sudah kesekian kalinya Yoona mengganti anting untuk ia pakai. Yoona merasa tak puas dan merasa ada yang kurang. Perempuan itu ingin tampil maksimal. Makanya Yoona berusaha lebih ekstra daripada biasanya. Dari pemilihan baju, riasan, gaya rambut, hingga aksesoris. Yoona ingin terlihat sempurna dari ujung rambut hingga ujung kaki. Padahal Yoona bukan orang yang begitu peduli terhadap penampilannya. Boro-boro mau peduli, dalam kesehariannya semenjak menjadi residen bedah umum ia tak ada waktu untuk itu. Namun untuk hari ini Yoona memberikan pengecualian.
Padahal Yoona tak bertemu Presiden atau pejabat negara hari ini. Ia hanya akan bertemu keluarga Doyoung. Ralat, hampir seluruh keluarga besar Manggala dan Hermawan akan hadir di pertemuan hari ini.
Yoona membuka laci untuk mengambil satu set perhiasan yang berisi sepasang anting dan kalung yang jarang dipakainya. Anting yang ia beli dari uang tabungannya saat internship. Di bawah kotak anting itu, Yoona menemukan selembar foto dan senyumnya merekah begitu saja. Yoona ingat saat itu, ia menatap foto itu tanpa henti. Entah sudah berapa lama dan tak sekali perempuan itu menunjukkan senyum manisnya ketika melihat salah satu foto yang ia simpan di rak meja riasnya. Yoona merasa nyaris gila saat itu. Lalu apa yang membuatnya bertingkah seperti itu? Fotonya dengan Doyoung yang di ambil pada saat konser pertama yang mereka datangi lah yang menjadi penyebabnya.
"Lagi dong, Yong!" pinta Yoona setelah Taeyong selesai memotretnya dengan Seulgi menggunakan polaroid milik Taeyong.
"Rugi bandar yang ada kertas polaroid gue abis gara-gara muka lo doang," protes Taeyong.
"Lo nggak mau foto, Doy?" tanya Seulgi. Sedari tadi, Doyoung hanya sekali ikut foto, foto berempat dan itupun karena dipaksa Yoona. Selebihnya, ia hanya menjadi penonton.
"Mending kalian berdua foto juga deh," tunjuk Taeyong pada Yoona dan Doyoung.
"Nggak ah, males. Ngapain," tolak Doyoung mentah-mentah.
Seulgi yang gemas mendorong Doyoung secara paksa agar berdiri dekat Yoona. "Tuh udah siap mereka berdua."
Keduanya saling menatap dengan canggung dan membuat Taeyong gemas untuk mengabadikan momen itu. Maka Taeyong pun segera mengambil kesempatan ini. Ia memotret kedua sahabatnya sekalipun mereka berdua belum siap.
Bagi orang lain mungkin terdengar konyol, tapi tidak bagi Yoona. Foto itu adalah foto pertamanya dengan Doyoung. Catat, hanya berdua. Tidak ada orang lain, hanya dirinya dan Doyoung. Keduanya memang terlihat amat kaku di foto itu, namun tetap terlihat manis dan serasi, pikir Yoona. Ia rasa jika orang lain melihat pun mereka akan setuju.
Entahlah, sejak konser waktu itu, Yoona merasa berbeda. Ia tak bisa melupakan setiap kejadiannya. Bagaimana Doyoung yang melindunginya dari kerumunan dan memastikan Yoona untuk selalu ada di dekatnya. Tatapan teduh lelaki itu tak akan pernah bisa Yoona lupakan. Mengingatnya saja bisa membuat Yoona merasa kupu-kupu menggelitikinya tanpa ampun.
Ada perasaan aneh yang ia rasakan dan semakin terasa. Ia semakin senang berada di dekat Doyoung, namun di saat-saat tertentu, jantung Yoona berdegup tak wajar dari biasanya. Layaknya orang yang sedang jatuh cinta.
Sebisa mungkin, Yoona selalu berusaha menyangkalnya. Berpikiran bahwa tak mungkin ia menaruh hati pada sahabatnya.
Tidak, ia tak boleh. Yoona tak bisa mempertaruhakn persahabatannya. Yoona tak bisa kehilangan Doyoung. Tapi semakin ia menyangkal, semakin jelas rasanya. Bahwa ia mungkin telah tersihir oleh pesona sahabatnya sejak hari itu. Atau bahkan sebelumnya tanpa Yoona sadari?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unspoken Feelings
Fanfiction[A Spin Off/Side Story of "Me After You" Based on Doyoung's Alternative Ending] Ini hanyalah kisah tentang Keara dan Dion, serta dunia mereka berdua yang belum terungkap. "Every feeling is not explained, some are left unspoken"-Krit Kaushik.