5 : Ciuman Pertama ... Harapan atau Tidak di Sengaja?

97 7 4
                                    



Hai Semua.... Maaf ya aku baru update. Beberapa hari ini aku sibuk banget sama kerjaan. Di tambah mood yang naik turun jadi bikin mager.
Ini mungkin update terakhir aku sebelum ramadhan, karena di bulan ramadhan nanti aku mau hiatus buat fokus beribadah. Bagi yang menjalankan ibadah puasa, SEMANGAT Naa!!!


Happy Reading 💗




¤¤¤¤¤




Hal gila apa yang dilakukan P'Porsche?

Kejadian sebelumnya merupakan satu-satunya hal yang di pikiran oleh anak laki-laki yang kini sedang duduk tertelungkup di atas meja.

Bukan hanya itu, dia membelai pipinya berulang kali akibat sentuhan hangat dari ujung hidung seseorang.

Ini jelas tidak nyaman. Dia pikir pipinya pasti memerah.

Ini tidak baik. Kenapa kamu harus repot memikirkannya, Dear? Apakah rasanya begitu menyenangkan?

Sungguh menyakitkan... sebab tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.

Dia mengakui bahwa hatinya bingung, tidak tahu apakah itu berdetak karena bahagia bisa dekat dengan orang yang di cintainya.

Tapi di sisi lain, hatinya tidak bisa menahan perasaan bahwa ... Ini bukan mainan!
Dorong dan didorong sepanjang waktu!

Bocah itu duduk sambil menyeringai, seolah-olah ada yang menyinggung perasaannya, membuat orang yang baru saja mandi dan berjalan masuk mengenakan celana pendek berwarna gelap atasan kaos oblong, sedikit mengernyit.

Mata tajamnya menunjukkan keterkejutan, menoleh untuk melihat makanan di atas meja.

"Apakah kamu menungguku untuk makan malam denganmu?"

"Aku menunggu Phi untuk mengajariku tentang pekerjaan rumah"

Sungguh Ironis... harus beralasan seperti itu.

Sejak kembali dari kampus sore ini, Dear belum makan apapun, BELUM MAKAN APAPUN!

Sebagai seseorang yang tahu bagaimana harus bersikap apabila tinggal di rumah seseorang, tidak baik untuknya makan lebih dulu dan mengunci diri di dalam kamar. Namun ketika dia memikirkannya lagi, lebih baik pergi makan siang bersama Sun.

Ironis sekali.... tapi Dear segera bangkit dari kursinya langsung menuju kulkas, mengeluarkan wadah berisi air dingin yang dituangkannya ke dalam dua gelas.

Kemudian dia meletakkannya di atas meja di sebelah 2 piring berisi makanan.

"Berterima kasihlah untuk ini. Jika bukan karena Dear, menemukan seseorang sepertiku tidak akan mudah."

Meskipun suaranya terdengar agak galak karena merasa di bodohi setengah jam yang lalu, Dear menyilangkan lengannya dengan keyakinan bahwa dia pasti akan menerima pujian...

"Oh ya, di mana makanan yang kubeli?"

"Hah?"

Benar sekali... hanya satu kata respon yang keluar dari mulutnya.

Dear, dia menatap mata orang yang mencari makanan yang dibelinya, dengan terang-terangan mengabaikan 2 hidangan nasi goreng yang khusus ditempatkan di atas meja makan mewah.

Hal itu membuatnya cemberut. Dia tidak perduli bahwa Phi tetangga yang kini ada di depannya merupakan orang yang dia cintai.

Dia langsung duduk di kursi, mengambil piring nasinya yang lebih istimewa dari piring yang lain, karena ditambah dengan 1 telur goreng.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 12, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Test LoveWhere stories live. Discover now