20. Permintaan Ganda

306 50 13
                                    

Now playing : Believe - Paul Blanco ft

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Now playing : Believe - Paul Blanco ft. Crush
----

   "Setahuku memang banyak tempat tak terisi di asrama sekolah." Manik mata Mashiho melihat sekeliling.

   Kami berada di halaman belakang istana, menunggu empat pangeran yang katanya dalam perjalanan kemari. Aku datang untuk menggunakan permintaan yang ditawarkan mereka padaku tempo hari.

   Setelah lama memikirkannya, keinginanku adalah punya tempat tinggal sendiri.

   "Mereka pasti akan memberikan satu padaku, 'kan?" alisku naik seraya mengucapkan kata terakhir. Bahu mungil pria itu terangkat.

   Mashiho mengantarku karena Haru ataupun Jeongwoo tak kunjung datang ke rumah Yedam. Mungkin tengah sibuk mengurus si puteri yang manja itu. Huh, memikirkannya hanya akan membuatku menggerutu.

   "Itu mereka! Aku pergi dahulu ya, banyak pekerjaan. Tetap berhati-hati, Jieun." Tangan kanan Mashiho menepuk bahuku, tangan lainnya menunjuk arah siluet manusia yang mendekat.

   Aku mengangguk dan melambai saat langkahnya semakin jauh. "Terima kasih sudah mengantarku!"

   Beralih pada pangeran, ketiganya menyapa lalu duduk di sampingku.

   Terik matahari sama sekali tidak menganggu karena pohon rindang di atas kami. Ya, di pohon yang pernah jadi tempat persembunyian ku dan Haruto.

   "Nah Jieun, apa permintaanmu?" tanya Jihoon sambil memperbaiki aksesoris di hanboknya.

   Belum kujawab, Junkyu datang dengan langkah panjang. Napasnya tak beraturan ketika sampai di hadapan kami. Dia meletakan benda kotak di rumput lalu berbaring sambil mengipasi lehernya.

   "Apa yang kau bawa?" sudut mataku melirik penasaran.

   Yoshi segera membuka penutupnya. "Ini buah dan kue kecil untukmu."

   Sedikit terkejut, aku menggaruk tengkuk, "Oh... benarkah untukku?"

   "Tentu saja. Berterima kasihlah pada kami karena kami memberikanmu makanan bangsawan." seru Jihoon dengan nada sombong khasnya.

   Kulihat hyunsuk tersenyum masam. "Sebenarnya itu camilan kami hari ini, dan itu adalah kue kesukaanku. Tapi Yoshi mengatakan sebaiknya diberikan padamu." dia terlihat seperti seorang anak yang kehilangan mainan.

   Hyunsuk memang yang paling tua, namun tingkahnya kadang lebih menggemaskan daripada Junghwan. Kadang aku bingung harus memanggilnya dengan embel-embel 'oppa' atau tidak.

   "Kalau begitu kita makan bersama saja sekarang!" Aku meraih kotak itu dan menyodorkannya pada mereka.

   Yoshi menatapku heran, sementara Junkyu yang lelah langsung mengambil buah segar.

ORANGE - Ft. TreasureWhere stories live. Discover now