#5 Hama

680 439 504
                                    

Bukan cuma hama yang merusak tanaman, cuaca yang tidak mendukung juga begitu. Sama dengan hubungan kita, kandas sebelum benih itu tertanam terhalang oleh hama genit. Bukan buah yang kita petik melainkan rasa sakit dan kecewa yang datang bersamaan.
_Geby

°
°
°




"Gaya nya aja cool ternyata bitch nempel sana sini," ujar cewek yang duduk salah satu bangku kantin yang  diangguki oleh kedua temannya. Kala Rindu dan kedua sahabatnya melintasi bangku tersebut. 
Diba langsung menarik tangan Rindu ke tempat duduk cewek yang tadi menyindir Rindu. Bukan tanpa alasan ia menarik Rindu untuk duduk di bangku yang sama dengan Gebi, ia mengerti untuk siapa ucapan Gebi ditujukan. Sedangkan Nanda terlihat sangat tertarik dengan drama yang dilakoni oleh Gebi cs.

"Ngapain lo disini?" Ujar cewek tadi dengan tatapan tak suka.

"Terserah gue, ini kan kantin buat umum." 

"Oh iya, elo bitch ya?" Tanya Nanda dengan tampang innocent.

"Maksud lo?"

"Gue nanya kan tadi lo ngomongin soal bitch, lo ngomongin diri sendiri?"

"Sialan! maksud lo apa?" Ujar cewek berambut bagian bawah berwarna abu-abu tersebut sambil menggebrak meja membuat seluruh siswa siswi yang sedang berada di sana menatap mereka sambil berbisik -bisik.

"Terus maksud lo apa nyindir temen gue?" Diba juga ikut terbawa emosi gadis itu bangkit dari duduknya dan menatap Gebi dengan nyalang.

"Bagus deh kalo peka."

"Lo lagi banggain diri sendiri?" Rindu yang sedari tadi diam pun angkat bicara. Ia menatap Gebi dari atas hingga bawah dengan tatapan mengejek. Ia sudah muak meladeni drama queen Gebi cs yang selalu mencari gara- gara padanya.

"Lo! bitch yang nempel sana-sini buat dapet tebengan," ujar Gebi menunjuk Rindu tepat di depan wajahnya.

"Nggak kebalik? Lo kan ngejual diri lo, rambut warna warni, baju kurang bahan, bulu mata disambung, bedak tebal sebelah, nggak ngaca lo selama ini?"

PLAK!

Gebi menampar Diba dengan sangat keras. Membuat pipi gadis itu merah padam. Melihat hal itu Nanda tak tinggal diam dia menarik rambut Gebi hingga membuatnya meringis kesakitan. Belum lagi Diba yang membalas tamparan Gebi. Kacau, Rindu belum siap kali ini, ia terlonjak kaget saat Gebi tiba-tiba menampar Diba dengan keras.

"Lepasin temen gue bitch!" Helen teman Gebi pun mencekal tangan Nanda, menancapkan kuku-kukunya hingga membuat tangan itu mengeluarkan darah. Rindu tak lagi diam emosinya tersulut padahal ia sudah menahan emosinya sedari tadi.

"Diba Nanda stop!" Rindu berusaha menarik tangan kedua sahabatnya. Ucapan Rindu tak diindahkan sama sekali oleh mereka. Kantin pun semakin ramai dipadati siswa siswi mengerubungi meja Rindu, tanpa ada yang berani melerai mereka.

Byurr!

Gebi terkejut, seluruh tubuhnya basah. Gebi menatap nyalang siswa yang menyiramnya yang tak lain adalah Bimo si ketua OSIS. Gebi merasakan bahwa saat ini ia sedang menjadi bahan tontonan seisi kantin. Bahkan beberapa dari mereka berbisik-bisik dan da juga yang menertawakannya.

Pesawat Kertas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang