Kehadiran Malaikat Dalam Tangisan

1.6K 472 46
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨

§§§

Sepulang dari acara pernikahan super mewah tersebut, Jafar segera kembali ke rumah. Bukannya tidak memperdulikan keadaan Ben dan Ajun yang sedang tidak baik baik saja. Tetapi kedua lelaki itu benar benar tidak ingin diganggu. Yudis sudah mencoba membujuk karena khawatir tapi hal tersebut tidak ada gunanya.

Senyuman miring terbit di wajah Jafar. Yudis, kenapa dia masih baik sekali? Baik Jafar, Ben, dan Ajun tahu bagaimana keluarga Yudis yang bisa dibilang sakit. Mereka benar benar menginginkan segala sesuatu dalam hitungan yang sempurna sedangkan Yudis adalah remaja lelaki biasa yang kerap melakukan kesalahan. Jafar tidak pintar matematika seperti Yudis. Tapi Jafar gemar dalam pelajaran bahasa.

Karena dalam pelajaran tersebut, Jafar bisa menuliskan isi hati nya tanpa perlu menangis. Tanpa perlu merasakan sakit yang teramat sangat. Hanya menulis di atas kertas lalu mengikuti kata hati. Tanpa perlu memikirkan kedua orang tua nya yang begitu menyayanginya.

Harusnya Jafar senang karena ia memiliki kedua orang tua yang memberikan seluruh cinta mereka pada Jafar tetapi bagi Jafar semua itu sia sia jika mereka masih memandang Sahara, adiknya, sebagai perempuan rumahan yang hanya harus fokus pada kehidupan rumah tangga nya nanti. Mereka bilang, Sahara tidak harus punya pendidikan tinggi karena ujung ujungnya ia hanya akan menjadi seorang istri. Sahara hanya harus fokus belajar di bangku SMA kelas 1 lalu mengurusi urusan rumah. Jafar menentang argumen keduanya tetapi seluruh kata Jafar sama sekali tidak bisa membuat kedua orang itu sadar.

Padahal Jafar tahu dengan pasti jika Sahara mempunyai mimpi yang tinggi walaupun Sahara menutupi nya karena Sahara takut akan kemarahan kedua orang tua nya. Sahara bukan anak yang tertutup bukan juga anak yang terbuka dengan isi hati nya. Kadang, Jafar ingin tahu tentang isi hati Sahara, keseharian Sahara, apapun itu. Bukannya terus di suguhi oleh senyum Sahara.

Srak..

Decakan kesal dari Jafar terdengar. Ia mengambil kumpulan lembar puisi dan diksi yang telah Jafar tulis lalu meletakkan semuanya kembali ke tempat nya. Tapi ada satu kertas yang sepertinya ingin mendapatkan perhatian dari Jafar. Tangan Jafar terulur untuk mengambil kertas tersebut. Ia tertawa kecil saat melihat gambaran milik Sahara saat TK. Gambar yang jelek tapi Jafar menyukai nya.

Perempuan itu menangis karena teman teman nya mengejek jika gambaran Sahara sangatlah jelek tetapi Jafar yang melihat langsung mengatakan jika Jafar sangat menyukai gambaran Sahara. Hal itu benar, buktinya Jafar masih menyimpan nya hingga saat ini.

Prang..!

Tubuh Jafar tersentak kala mendengar suara barang terjatuh. Senyum nya lenyap begitu saja saat mendengar teriakkan Ayah nya meneriaki nama Sahara. Segera Jafar memasukkan gambaran tersebut ke dalam saku nya dan berlari keluar kamar.

JANGGALA -[ₜᵣₑₐₛᵤᵣₑ'ₛ ₀₀ ₛq]-Where stories live. Discover now