WYB 13

1.6K 272 14
                                    

"Semoga dia belum kapok mengunjungi gedung ini."

Seungmin menghela nafas, mencoba untuk tetap bersabar menunggu seseorang yang ia harap akan kembali mendatangi gedung fakultasnya.

Sudah satu jam pemuda manis itu menunggu, namun nampaknya belum ada tanda-tanda bahwa orang yang ia tunggu akan datang sore ini. Kaki rampingnya melangkah menuju sofa yang tersedia di lobby gedung, memilih untuk kembali menunggu dengan lebih santai dari sebelumnya.

"Apa Jisung tak akan kesini hari ini?"

Seungmin kembali celingukan, mencoba untuk kembali mencari seseorang yang mungkin saja tanpa ia sadari adalah adik tingkatnya yang selama ini ia tunggu.

"Bagaimanapun juga aku harus memastikan bahwa Jisung memang tak sejahat yang Christ pikir."

Punggung tegap itu ia senderkan; merilekskan diri sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka?

Mengapa bisa sampai berakhir seperti ini?

Apa benar Jisung masih ingin menemui Minho sesuai dengan dugaanku?

Kalau iya, mengapa keduanya berpisah meski nyatanya masih ingin bersama?

Pemuda itu berdecak pelan, segala spekulasi mengenai Minho dan Jisung kembali memenuhi pikirannya secara tiba-tiba; bak air yang mengalir deras. Sejujurnya Seungmin kesal, karena telah dibuat pusing oleh masalah yang bahkan bukan urusannya.

Bahkan ia terus memikirkan hal ini semalaman; yang tentunya membuat pemuda itu benar-benar penasaran tentang bagaimana cerita itu terlihat dari sudut pandang Jisung.

Itulah mengapa ia harus menemui adik tingkat manisnya itu hari in—

"JISUNG!!"





Dengan cepat kaki ramping itu melangkah menghampiri pemuda bersurai coklat yang kini masih dalam keadaan terkejutnya. Bola mata cantik pemuda itu masih membulat lucu dengan kedua bahu yang naik akibat keterkejutannya.

"Sorry, ada hal yang ingin kutanyakan padamu, apa kau ada waktu?"

Yang lebih pendek mengangguk kaku. Ekspresi wajahnya memang sudah kembali seperti semula, namun kini terdapat satu pertanyaan dibenaknya.

Dilihat dari cara Seungmin memanggilnya, dan nada bicara pemuda itu yang terdengar menuntut, menjadi poin utama mengapa Jisung menganggap bahwa hal ini adalah sesuatu yang benar-benar penting.

Dan Jisung dibuat penasaran akan hal itu.

Meski harus merelakan satu hari pencariannya dalam mencari Minho, pada akhirnya kaki ramping itu tetap memilih untuk mengikuti langkah Seungmin yang menuntun keduanya menuju cafetaria.

- Wish You Back -

"Terimakasih,"

Kedua submissive berbeda fakultas itu kompak membuka suara tatkala menu yang mereka pesan telah disajikan oleh pelayan yang kini telah kembali sibuk dengan pekerjaannya.

Yang berstatus sebagai adik tingkat memilih untuk menikmati cheesecake pesanannya terlebih dahulu; membiarkan Seungmin yang sedari tadi terlihat ragu dihadapannya.

Pemuda Han itu berdecak dalam hati,  merasa kesal dengan Seungmin yang tak kunjung membuka suara bahkan setelah lima belas menit keduanya saling terdiam.

Oh ayolah, bagi Jisung lima belas menit penantian tak pasti adalah waktu yang tak sebentar, dan Jisung benci membuang-buang waktu.

"Sebenarnya apa yang ingin kau tanyakan Min?"

Yang ditanya tersentak pelan, ternyata ia terlalu asik dengan pikirannya sampai-sampai tak sadar telah membuat Jisung menunggu lama.

"Eum... Sebelumnya aku ingin meminta maaf terlebih dahulu, maaf kalau pertanyaanku nantinya terkesan tidak sopan."

Jisung mengangguk; mengizinkan Seungmin untuk melanjutkan kalimatnya.

"Itu, apa tujuanmu yang selama ini mengunjungi gedung fakultas elektro adalah untuk mencari Lee Minho?"

Pemuda Han itu membeku, bagaimana bisa Seungmin mengetahui perihal dirinya yang sedang mencari Minho?

Dia tak pernah membahas atau bahkan menyebut nama itu dihadapan Seungmin, lalu bagaimana bisa kakak tingkatnya itu tahu mengenai rahasia terbesarnya?

"Kau mengenalnya?"

"Jadi benar, selama ini kau mencari Minho?"

Jisung mengangguk kaku; memilih untuk jujur kepada Seungmin, karena untuk menyembunyikan pun sudah tak ada gunanya.

"Kau... Siapanya Minho?"

Sungguh, kini Jisung merasa sangat clueless.

"Aku, bisa dibilang sebagai sahabatnya."

Seungmin terkekeh, melihat bola mata Jisung yang kini membulat lucu. Ah, kini ia paham mengapa Minho bisa sampai segila itu hanya karena sosok Jisung.

Siapa yang tak akan jatuh cinta ketika melihat kelakuannya yang cuek namun terlihat lucu diwaktu bersamaan?

"Boleh aku tahu akhir kisah kalian versi sudut pandangmu? Menurut tebakanku kalian hanya mengalami salah paham, dan aku ingin mengetahui keseluruhan cerita berdasarkan sudut pandang kedua pihak."

Pemuda Han itu terdiam; merasa ragu untuk menceritakan kisah cinta pertamanya yang berakhir tak mengenakkan kepada seseorang yang bahkan belum memasuki kategori dekat dengannya.

Namun ia juga melihat secercah harapan, mengingat Seungmin adalah sahabat dari seseorang yang selama ini ia cari dan mungkin saja dapat membantunya untuk menemui Minho.

"Kau tahu, kalau dugaanku mengenai kalian yang hanya salah paham adalah kebenaran, maka aku akan berada di pihakmu."

Pada akhirnya Jisung memilih untuk mempercayai Seungmin, dan mulai menceritakan keseluruhan kisahnya kepada pemuda Kim itu.

Tbc

Bye bye mr. Chan, nyai udah ada dipihak Jiji 😎🤙🏻

Wish You Back ; Minsung (end)Where stories live. Discover now