Bagian 9

3K 228 6
                                    


*HAPPY READING!*






"Jangan pernah lo ganggu dia, atau lo bakal berurusan sama gue!". Ucapnya dengan suara yang berat dan penuh ketegasan. Seolah ucapannya tidak bisa dibantah.

"S-satya"

Degg

Naya yang mendengar nama itu pun berdiri dan membalikkan tubuhnya kebelakang. Kaget? Iya tentu. Dia memang Satya,Naya tau bahwa cowok yang ada didepannya dan sedang menatap dirinya kini adalah Sahabatnya. Bukan, lebih tepatnya sahabat Naya yang dulu atau pemilik Raga ini.

"Lo gak papa Nay? Ada yang luka nggak?".Tanya Satya yang sudah melepaskan genggamannya dari tangan Sasa, ya. Yang tadi ingin menampar Naya adalah Sasa.

Baru saja Naya ingin menjawabnya, namun sebuah suara dengan nada centilnya mendahuluinya.

"Ih, kok kamu belain cewek murahan ini sih satya". Ucap Sasa
Satya dibuat semakin marah saat mendengar kata yang tak pantas untuk sahabatnya pun menimpali.

"Yang pantes dibilang murahan itu lo!!". Ucap Satya , lalu menarik tangan Naya dan berjalan menuju ruang kelas.

Sasa menggeram marah dengan ucapan Satya, apalagi melihat Naya yang ditarik Satya dan lagi-lagi Naya selalu mendapatkan pembelaan dari cowok yang ia sukai. Tentunya Sasa tidak akan tinggal diam dengan hal itu.

                 ******

Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu, kini Kantin sudah penuh dan sesak karena banyaknya siswa siswi yang memilih menjadikan tempat itu sebagai tempat bersinggahnya juga untuk mengisi energi.

Tak terkecuali Naya dkk. Siapa lagi sih kalau bukan Naya, Satya, Raka, Kelvin. 4 serangkai itu sudah menyandang Status sebagai Sahabat. Namun disekolah tak banyak yang tahu karena dari mereka sendiri tak ada yang koar-koar. Jadilah terkadang Naya sering dibilang cewek murahan karena selalu berdekatan dengan mereka. Oh, jangan lupakan Satya, Raka, Kelvin termasuk dalam jajaran Most Wanted SMA Cakrawala.

Disaat Naya dkk sedang asik menyantap makanan mereka masing-masing, mereka dikejutkan dengan keadaan kantin yang sangat berisik karena teriakan heboh dari kebanyakan siswi.

Naya yang sedang dalam mode kelaparan pun hanya acuh dengan melanjutkan menyantap baksonya yang masih tersisa setengah, Sedangkan Satya, Raka, Kelvin menghentikan acara makannya dan memusatkan pandangannya pada penyebab kehebohan dikantin.

"Kelakuan abang lo Nay". Ucap Kelvin

Sang lawan bicara pun mendongak dan mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'apa?'

Raka yang memang dasarannya peka pun menjawabnya "liat noh...". Ucapnya Sambil menunjukkan kearah pintu kantin.

Naya pun mengikuti arah yang ditujukan Raka. Dia melihat 3 orang cowok sedang dikerumuni para siswi. Tapi ada satu cowok yang sangat sangat ia kenali. Gak salah lagi memang itu adalah abangnya. Kenzo. Terlihat disana Kenzo sedang tebar senyuman. Hal itu mampu membuat kerumunan siswi disana semakin memekik heboh.

"Dasar kang tebar pesona". Gumam Naya sembari menggeleng kepala dengan pandangan masih berpusat pada kelakuan abangnya.

Sedangkan Kenzo yang masih sibuk tersenyum bangga melihat dirinya dikerubungi banyak murid cewek dengan pandangan menyusuri setiap isi kantin, seketika terhenti saat pandangannya bertemu dengan seorang gadis yang sangat ia kenali, seseorang yang dirinya sayang.

"Hai Dek!". Sapa Kenzo menghampiri Naya dkk dan duduk disebelah Naya.

"Halo bro!". Jelas bukan Naya yang menjawab, Tapi Raka.

"Wushh ada ketu baskett dengan segala pesonanya". Ucap Kelvin dengan alaynya.

"Alay lo". Sahut Satya dengan menoyor kepala kelvin yang tepat disebelahnya. Dan kelvin hanya meringis pelan.

Naya hanya geleng kepala melihat ringkah absurd sahabatnya, walaupun begitu. Naya merasa terhibur dengan kedatangan mereka dihidupnya.

"Dek, tadi abang denger ada yang bilang pagi tadi kamu berantem sama geng nya nenek lampir ya?". Tanya Kenzo seraya mengelus rambut Naya lembut.

Seolah tau sebutan yang diberikan abangnya tadi, Naya menganggukkan kepala.

Kenzo melihat anggukan kepala adiknya seolah membenarkan pertanyaanya, Meski Naya sedang fokus menunduk memakan baksonya. Tak urung dia juga menanggapi sebisanya jika ada yang bertanya. Karena prinsip Naya adalah " Makan is number one!!!".

"Kamu diapain aja? Ada yang luka gak? Apa perlu abang bales?". Tanya beruntun Kenzo. Hal itu berhasil mengalihkan fokus Naya yang tadinya fokus memakan bakso kini berhenti sejenak dan manatap manik mata sang abang yang berada disampingnya.

"Emm..tadi sih adu bacot, trus didorong ampek jatoh, trus mau digamparr, truss..." Jelas Naya seraya menggantungkan ucapannya.

"Terus Apa?!". Tanya Raka,Kelvin, dan Kenzo bersamaan. Satya hanya menatap Naya lekat menunggu ucapan selanjutnya.

"Terus nggak jadi deh, soalnya ditolongin sama Satya ". Lanjut Naya dengan menatap Satya sembari tersenyum.

"Uwaw..impresif sat". Ujar Kelvin lalu mendapat tabokan dari Satya.

"Panggil nama gue yang bener, satya jangan sat doang". Jelas Satya.

"Eh satya". Panggil Naya yang menyela kelvin ketika dia ingin membalas ucapan Satya namun diurungkan.

"Apa?". Tanya Satya sambil menatap Naya.

"Makasih ya tadi pagi". Ucap Naya tulus disertai senyuman yang menampakkan lesung pipi nya.

Satya tau yang dimaksud Naya, dan dia membalasnya dengan anggukan kepala sembari tersenyum juga.












Halo readers!

Maap ya kalo up nya lama!

THANKS YANG UDAH SABAR BANGET NUNGGU GUE UP !

SAYANG KALIAN ♡♡

JANGAN LUPA TEKEN LOGO BINTANG DIPOJOK BAWAH + KOMEN YA GUYS, APAPUN! GUE BACA KOK SETIAP KOMENAN KALIAN.

SEE YOU💚

Perfect Transmigration (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang