alasan [2]

4.6K 651 62
                                    

Kalau Renjun ditanya, "Renjun nyesel putus sama Jeno?"

Jawaban dia pasti bakalan, "BIG NO! ENGGAK SAMA SEKALI!"

Renjun sama sekali gak menyesal setelah putus dengan Jeno, justru ia heran kenapa dulu ia nembak Jeno. Padahal mereka sahabatan dari sperma, plus sepertinya mereka sama sekali gak ada rasa cinta. Terus juga kenapa Jeno mau menerima dia padahal mereka gak ada rasa sama sekali.

Aneh, gabut kali ya??

Dan sekarang lebih aneh lagi.... Kenapa Renjun nembak Haechan, apa alasannya? Apakah karena gabut? Seperti ia dan Jeno?

"Njun ayo ngantin, jangan ngelamun."

"Hah??" Renjun mengedipkan matanya berkali-kali setelah akhirnya ia sadar kalau ia baru saja ketiduran.

"Dicariin pacar lo noh." Kata winter sekali lagi.

"Hah? Pacar?"

"Jeno."

"PACAR GUA DONGHYUCK BANGSAT!!!"

"Lah? Udah ganti?"




























"Chan." Panggil Jeno.

"Apa?"

Jeno menggeleng, ia duduk disebelah Haechan, lalu menatap Haechan dengan tatapan seperti om om pedo.

"Kenapa?" Ulang Haechan.

"Renjun belum dateng ya?" Tanya Jeno disusul gelengan kepala dari Haechan.

"Lo pacar Renjun kan?" Tanya Jeno lagi.

"Lo mantan Renjun kan?" Haechan balik bertanya.

Jeno mengangguk, "Kemarin dia nembak lo? Kalian pacaran? Bisa-bisanya lo nerima dia, yang dominan siapa? Ati-ati Chan dia orangnya agak sableng, jangan setres sama dia ya."

"Gua baru tau lo cerewet Jen."

Jeno terkekeh, ia menggaruk tengkuknya karena malu, "Cuma Renjun, dan sekarang lo yang tau."

"Ah gua gak bangga sayangnya."

Jeno cemberut, "Lo sama Renjun sama-sama nyebelin ya, pantesan waktu pertama ketemu ciuman."

"Anjing Jeno diem!!" Haechan mendorong badan Jeno, membuat Jeno limbung, untung saja ia tak sampai jatuh.

"Pertanyaan gua belom lo jawab."

"Yang mana?"

"Siapa yang dominan."

"Emm, Renjun sih."

"Bagus deh, meskipun tengil, dia orangnya bapak-able."

"Lo kayanya tau banyak tentang Renjun ya? Selain fakta kalau dia mantan lo."

Jeno menguap lebar, "Dia temen gua dari sperma, yah you know, gua hapal tabiat dia."

"Dia itu...." Haechan menggantung, "Gimana?"

"Hmmm, mungkin maksud lo sifatnya?" Koreksi Jeno, Haechan mengangguk, "Orangnya unik, agak eksentrik, gak banyak orang semacam Renjun, mulutnya pedes, suka ceplas ceplos, dan bego, tapi terlepas dari semua sifat minus itu, dia perhatian, baik banget, serius baik, orangnya gak tegaan, walaupun agak tsundere, tapi dia selalu mikirin orang lain dulu, emang sih orangnya seenaknya sendiri, selalu mau menang sendiri, tapi kalau lo kenal lebih jauh, dia gak seburuk kelihatannya."

"Deskripsi lo keren."

"Itu karena gua kenal dia lama kan."

Haechan mengangguk, "Kayanya asik, gak salah gua suka dia."

"Oh suka dia? Gegara waktu itu dicium?"

Pipi Haechan merona malu, "Diem Jen."

"Yah hati-hati Chan, meskipun wajahnya polos, dia itu mesum banget." Jeno tertawa usil, "Lo bisa jebol sebelum waktunya."

"Jeno, berarti lo pernah dijebol Renjun?"

"Gua dominan bangsat."

"Tapi kalau lo bilang gitu biasanya dari pengalaman."

"LAKBAN MANA LAKBAN????"




































TBC

nge-gas  , renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang