khawatir

1.2K 132 8
                                    

Awalnya orang tua Renjun panik begitu wali kelas mengabari kalau Renjun sakit, sebab mereka tidak bisa pulang dan merawat Renjun, meminta Renjun ke rumah sakit. Namun mereka agak lega mendengar Renjun menginap di tempat temannya dan mendapat perawatan.

Sore itu dihabiskan Haechan untuk menyuapi pacarnya dengan bubur andalan Taeyeon khusus untuk orang sakit, untuk ukuran orang sakit, Renjun termasuk orang yang lahap, padahal biasanya indra pengecap akan terasa tidak nyaman dan membuat makanan terasa pahit, namun Renjun bahkan tidak terlihat mual sedikitpun.

Semangkuk bubur pun habis, Haechan menyerahkan air putih hangat dan obat demam pada Renjun, membuat Haechan kaget sekali lagi, Renjun menelan obatnya, baru kemudian air putih.

"Kenapa wkwk." Renjun masih sempat-sempatnya menertawakan reaksinya, padahal wajahnya pucat dan lemas.

"Gak pahit??" Haechan bertanya-tanya.

"Pahit lah, tapi kebiasaanku begini."

"Ohh." Haechan mengangguk-angguk, ia mengambil kembali obat dan gelas, lalu membaringkan Renjun kembali ke tempat tidur.

"Kamu nanti tidur dimana?"

"Disini."

Renjun mengerutkan keningnya bingung.  "Kamu, disini? Nanti ketularan aku?"

"Dibawaahhh." Haechan menjelaskan. "Aku ambil karpet, sama kasur, terus tidur dibawah sini, nemenin kamu."

"Ohhh, maaf kalau aku bikin repot ya." Kata Renjun dengan wajah yang jelas sekali kalau dia merasa bersalah.

"Kenapa deh kamu kan sakit, jangan minta maaf." Haechan berdiri, di tangannya ada nampan berisi gelas dan mangkuk kosong. "Harusnya bilang makasih." Katanya sambil tersenyum.

"Aku bakal bilang makasih, terus sujud pas udah sembuh."

"Gausa aneh-aneh!"

"Iyakan biasanya orang sujud minta restu pas nikah." Renjun tertawa, wajahnya lumayan cerah setelah minum obat yang diberikan Taeyeon.

"BEDA KONTEKS!" Haechan berteriak, disusul teriakan ibunya tentu saja.



















Sore pun berganti malam, sekarang pukul 9 dan Renjun tertidur pulas sejak pukul 5 tadi.

Taeyeon bilang kalau orang sakit tidak perlu mandi, ditambah Renjun sudah mandi siang tadi, mungkin panas yang berlebihan dan mandi air dingin di siang hari membuat suhunya jadi berbeda, mengakibatkan Renjun sakit.

Berkali-kali Haechan mengusap dahi Renjun yang basah, Renjun tidak sepucat tadi, tapi ia masih sakit, tapi Haechan tidak terlalu khawatir, tidur yang cukup dan karena Renjun tidak pilih-pilih makan bisa membuat pria bermarga Huang itu cepat sembuh.

Malam pun berlalu dengan cepat, sekarang pukul 6 pagi dan Taeyeon sedang menyiapkan sarapan, wanita itu menyiapkan sup hangat, di sampingnya ada Haechan, putra tercinta yang membantu menumis bumbu, berkali-kali putranya bersin karena aroma wanginya.

Taeyeon juga membuat sambal terasi serta gorengan karena itu lah makanan kesukaan Haechan dan ayahnya, sayangnya ayah Haechan kerja lembur, mungkin siang atau sore nanti baru bisa pulang.

Pekerja software engineer memang merepotkan ya.

Tapi menghasilkan uang.

Segera setelah semuanya siap, Haechan pun pergi ke kamar Haechan, menatap Renjun yang sudah bangun dengan posisi berdiri sebelum laki-laki jatuh dan ditangkap oleh Haechan.

"Harusnya nunggu aku dulu." Nasihat Haechan sambil menopang lengan Renjun dengan bahunya, agak kasian soalnya Renjun lebih pendek jadi seakan-akan laki-laki itu diseret oleh Haechan.

nge-gas  , renhyuck Where stories live. Discover now