Namanya Song Mingi, salah satu siswa dari Firework School sedang berjalan di koridor menuju ke kelas nya dengan terburu-buru. Kedua kaki panjang nya melangkah lebar membuat lelaki tinggi itu tak memerlukan waktu lama untuk sampai dikelas nya.
"Guys!!" teriak Mingi membuat semua yang berada didalam menoleh ke arahnya.
"Bangsat, ngangetin aja si anjing!" seru lelaki dengan mata yang sipit 11/12 dengan Mingi namanya, Choi San.
"Jadi si Mingi bangsat apa anjing San?" tanya Jeong Yunho dengan wajah tengilnya.
"Dua-duanya, ah lo pake nanya segala" San mendengus kesal.
"Ih dengerin gue dong! " seru Mingi yang sedari tadi berdiri diambang pintu kelas.
di jam istirahat biasanya hanya geng Ateez yang ada didalam kelas, yang lain akan berkeliaran entah kemana. Ateez itu mageran.
"Yaudah ngemeng Mingi" ucap Jung Wooyoung
"Ngomong goblok!" tungkas Kim Hongjoong
"Lo ngatain gue goblok hah?!" tanya Mingi ngegas
"Engga njir, gak gituuu" sela Hongjoong meluruskan.
"Ck. nih dengerin. Gue mau ngajak kalian liburan, mau gak?" ucap Mingi sudah duduk disebelah Yunho
"wiihh boleh tuh, gak bayar kan Gi?" tanya Choi Jongho antusias
"Yeeeuu si curut bisaan. Lo kira gue anak sultan cem Suho sunbaenim apa ih dasar!" ucap Mingi kesal.
Jongho hanya menunjukkan cengiran khasnya, siapa tau gratis kan? begitu pikit Jongho
"Dimana btw Gi?" tanya Kang Yeosang
"Nah ini mau gue jelasin, makasih Sang" ucap Mingi hampir mencium Yeosang yang tentu saja membuat Yunho dan Jongho memasang wajah masam.
Plak!
"AW!"
Tentu saja Yeosang merasa jijik dan memukul bibir Mingi.
"Heh! inget doi, inget temen bego!" Ucap Park Seonghwa mengingatkan
Mingi tersenyum lebar mengusap tangan Yunho namun ditepis oleh empunya.
"maaf by, gak nyentuh kok~" bujuk Mingi memajukan bibirnya guna mencium lelaki cantiknya, eish ingatkan Mingi bahwa ini masih dikelas.
"Ck. Jijik tau gak! udah lanjutin yang tadi" ucap Yunho ,kesal dia tuh.
"Gini nih, di Busan-"
"Sumpah lo Gi?! kita? ke Busan? Liburan? gue kira bakal ke luar negri njir! serius lo?" tanya Wooyoung bertubi-tubi
Yang lain menyetujui setiap pertanyaan Wooyoung. Seperti Yeosang yang terus menganggukkan kepalanya sampai saat ini.
"Duh dengerin dulu napa sih! Tadi gue taruhan main basket sama Suho sunbaenim berdua. Yang menang boleh minta apa aja nah kebetulan sebelum gue ngebasket gue habis cek-cek inkilogram, gue nemu Villa bagus banget murah lagi." Mingi menghela nafasnya sebelum melanjutkan penjelasannya
"Terus nih cuy, kita-kita kan kepingin liburan tuh. NAAHH!! " teriak Mingi membuat ketujuh kawannya hampir terjungkal
"Gakusah ngagetin juga Flamingo!" seru Yeosang hampir memukul Mingi
"Hehehe mianhae. eottae? setuju kaga? kesempatan begini jangan disia-siain lah. " ucap mingi menaik turunkan kedua alisnya
"Serius lo Gi?gak canda kan? soalnya kemarin ada yang bilang suka sama gue tapi cuma april mop" ucap Seonghwa memasang wajah dibuat sedih sesekali melirik Hongjoong.
"Ekhem, gausah curhat disini ya tolong. Sepet mata gue dengernya" Ucap Jongho
"Telinga gorila, bukan mata!" teriak Wooyoung yang memekikan telinga.
Refleks mereka menutup telinga masing-masing.
"Ini berati yang menang basket lo Gi?" tanya Yunho yang menyimak sedari tadi
"Iyuppss sayang, gimana? kamu pasti di kasi izin kok kalo sama aku ya kan?" tanya Mingi sembari melemparkan wink untuk Yunho
"Sayang pala lo sayang, jadian aja belom." ketus Yunho memalingkan wajahnya dari Mingi
"Yeu, kirain udah jadian baru aja mau minta pj ish" ucap Jongho dengan nada kecewa
"Anak asem, lo aja belom jadi sama ekhem si Hehet noh" ucap Mingi
yang merasa tersinggung hanya mencibir tak suka, mendapat kekehan dari Mingi yang mengundang tawa.
"Gue setuju!" ucap San tiba-tiba
"Setuju kalo gue jadian?" tanya Yeosang memastikan
San berdecak"Ck. Setuju ke Busan bego"
"Gue ambil suara deh, siapa lagi yang setuju?" tanya Mingi
"Tapi kita di Busan berapa minggu?" tanya Hongjoong
"Sebulan aja kok" jawab Mingi
"Buset, liburan gak nanggung-nanggung banget! sekolah kita gimana ?" tanya Seonghwa
"Alah sekolah punya Samcon nya Suho sunbaenim kok jadi kita gak perlu khawatir"ucap Mingi
"Yaudah gue setuju, lumayan liburan gratis" ucap Seonghwa
"Sama aja anjeng gak bayar, bener dong gue tadi ah! " seru Jongho
Mingi melebarkan senyumannya "biar surpres gengs"
"Surprise sat bukan surpres!" koreksi Hongjoong
"Cih, iye tau yang pinter bahasa inggris. Yodah, siapa lagi nih? tanya Mingi lagi
"Gue ikut!" seru Wooyoung
"Nado!" seru Jongho
"Doi ikut gue juga deh" ucap Yeosang
"Modus lo siluman Yehet" ledek Mingi
"Alah kalian sama aja, btw kalo Seonghwa ikut gue ikut juga " Ucap Hongjoong
Dengan lapang dada Mingi menggeplak leher belakang Hongjoong
Plak!
"Aduhhhh!"
"Lo juga sama Pendek!" ledek Mingi lagi
Jika tidak ditahan Seonghwa mungkin leader Ateez itu sudah memukul Mingi.
"udah lengkap ya? besok kita berangkat!!!" teriak Mingi
Membuat ketujuh temannya membelalakkan matanya tak percaya, secepat itu?
"Gue gamau tau, besok kita berangkat ke Busan jam 6 pagi! " seru Mingi lagi
Mau tak mau yang lain hanya mengangguk pasrah.
KRRRIINGG!!!
Waktunya masuk kelas! jam pelajaran akan dimulai!
Semuanya kembali ke kelas karna bel sudah berbunyi dan akan memulai pelajaran baru.
"Lo yakin mau ikut hwa? " tanya Hongjoong ke Seonghwa
"Iya, kenapa?" tanya Seonghwa
"Takut ya lo pisah sama eomma appa lo?" tanya Wooyoung menggoda Hongjoong
"Enggak ya! gue udah gede, gue juga laki siyal!" ucap Hongjoong tak terima
"Stt, ada guru woi~ ribut mulu lo anak-anak gaada aklhak" bisik Yunho menegur teman-temannya.
Fyi, Mereka duduk sederet gitu. Dua baris dari meja pertama sampe ketiga itu anak Ateez yang dudukin. Sedikit awal ya. Mereka udah sahabatan dari kelas 7, kecuali Wooyoung sama Yeosang udah sahabatan sejak kecil.
Masalah pacaran itu belakangan yang penting solid dulu, kata Song Mingi.
-The Villa-
Segini dulu ehek. Ini book yang bertema kan horror pertama ku π_π semoga suka ya! Jangan dibawa kedunia nyata gaes, ini cuman khayalan :/
YOU ARE READING
The Villa -Ateez
Horror[Completed ✅ ] Pergi berlibur untuk menenangkan pikiran lalu kembali dengan hati dan pikiran yang tenang. Berbeda dengan liburan kali ini. Awalnya semua baik-baik saja hingga suatu kejanggalan yang semula biasa menjadi luar biasa. Berhati-hatilah. ...
