16.

13.5K 827 0
                                    

Pagi-pagi sekali Edrea sudah bangun, membuat sarapan untuk Edzard. Hari ini Edrea hanya membuat sandwich untuk Edzard, karena bahan-bahan untuk membuat sarapan sudah habis. Tidak lupa Edrea juga membuatkan segelas susu hangat.

Setelah selesai membuat sarapan, Edrea duduk di kursi meja makan sambil mainkan ponselnya dan menunggu Edzard turun. Selang berapa menit, Edzard turun dengan pakai khas CEO.

Bolehkah Edrea memuji nya, karena parasnya yang sangat tampan dan berwibawa. Bahkan menurut Edrea, Edzard adalah ciptaan yang hampir sempurna. Iya, hampir sempurna, karena masih ada satu kekurangan Edzard yang membuat seluruh kesempurnaan nya hilang. Apalagi kalau bukan sifat angkuh nya, sifat yang membuat Edrea sangat benci kepada Edzard.

Tetapi, Edrea bingung kemana perginya sifat angkuh Edzard kemarin, seolah-olah hilang ditelan bumi. Terdengar seperti kalimat kiasan, tetapi menurut Edrea kalimat itu fakta bukan kiasan.

"Selamat pagi Edrea!" ujar Edzard.

"Eh iya, pak pagi." jawab Edrea.

"Terlalu pagi untuk melamun Edrea, memikirkan apa?" tanya Edzard, "masalah koper lagi?" lanjut Edzard.

"Hehehe... Nggak kok pak, tapi saya juga mau nanya sih sama bapak!" jawab Edrea.

"Tanya apa?"

"Bapak yang menyusun baju-baju saya bukan?"

Edzard yang sedang meminum susu langsung tersedak. "Uhuk-uhuk-uhuk..."

Edrea melebarkan matanya seraya berkata. "Minumnya pelan-pelan aja, pak!"

Edzard hanya menggangguk kan kepala.

"Jadi, bapak yang menyusun baju saya atau bukan dan bapak juga ya yang menyembunyikan koper saya, serta berkas-berkas saya?" ucap Edrea.

Edzard menatap Edrea tajam. "Kamu nuduh saya?"

"Saya nanya pak, bukan di awal tadi saya udah bilang, saya nanya!"

"Tapi, kok kamu seolah-olah nuduh saya!"

"Saya nggak nuduh pak, saya nanya!"

"Tapi, pertanyaan kamu seolah-olah nuduh saya!" sungut Edzard.

Edrea menghela napas lelah. "Saya nggak mau ribut ya pak, jadi bapak yang menyusun baju saya dan menyembunyikan koper saya serta berkas saya bukan?" tanya Edrea.

"Nggak lah, kurang kerjaan banget!" pungkas Edzard.

Edrea menatap sinis ke arah Edzard yang sedang memakan sandwich. "Dasar om-om tua, jawab gitu aja susah banget! Udah mana baperan lagi!" gerutu Edrea dengan suara pelan.

Edzard melirik Edrea, "ngomong apa kamu tadi?" tanya Edzard.

"Eh nggak kok pak, ehmm--mm, ini susunya kurang manis." sahut Edrea seraya tersenyum kikuk.

Edzard langsung melanjutkan makannya tanpa menghiraukan Edrea. Tak lama Edzard selesai sarapan.

Edzard berdiri dari duduknya, "saya pamit kerja dulu ya, tolong jaga rumah dan kalau mau kemana-mana izin dulu sama saya ya!"

Edrea yang sedang memakan sandwich melongo menatap Edzard dan hanya bisa mengangguk kan kepala.

"Oke, saya pergi dulu ya, Edrea!" pamit Edzard.

Edrea hanya mengangguk-anggukkan  kepala.

Setelah itu, Edzard melenggang pergi meninggalkan meja makan. Edrea masih membeku menatap punggung Edzard.

EDWhere stories live. Discover now