Venus meet Neptunus - 4

596 57 12
                                    

---Masih masa SMA---

Pukul 07.12 waktu pagi.

Halte bus sudah ramai. Banyak orang-orang yang terlihat tidak sabar menunggu bus yang akan datang dalam waktu 3 menit lagi.

Dan disana, ada Amirah Fatin. Sedang berdiri diantara keramaian seorang diri. Mira kembali memutari mata menatap kesembarang arah, berharap dia menemukan sesuatu yang mungkin dia lewatkan. Tapi sayangnya, yang dia harapkan tak kunjung datang.

Wajahnya terlihat kecewa, bukan kecewa karena tau dia sudah sangat terlambat. Melainkan kecewa karena satu hal lain.

"Gue belum beruntung lagi" gumam Mira.

Bis pun datang. Mau tak mau Mira harus berangkat. Meninggalkan halte dengan pasrah.

Pasrah pada hukuman apa lagi yang akan dia dapatkan.

----

"pokoknya ibu gak mau tau, ini kali terakhir kamu terlambat. Kalau minggu depan kamu terlambat lagi, kamu ibu skors dan ibu akan panggil kedua orang tua kamu"

Peringatan terakhir yang cukup membuat Mira sedikit gusar. Bunda dan Papanya tak pernah tau dia terlambat, bahkan kedua orang tuanya heran karena Mira selalu berangkat lebih pagi dari biasanya. Mira akan mendapat hukuman dan segudang pertanyaan jika itu terjadi.

"Bu, jangan di skors deh. Mending saya bersihin satu sekolahan aja daripada dapat skors" sudah salah malah minta negosiasi.

"bersihin sekolah bagian mana lagi buat kamu ? Semua sudah kamu bersihkan. Kasihan cleaning service sekolah kalo semua pekerjaannya kamu ambil terus"

Wajah Mira cemberut seketika. Benar juga, selama dia terlambat selalu saja mendapat hukuman bersih-bersih dan hampir semua bangunan sekolah sudah dia bersihkan selama kena hukum.

"sudah sana masuk kelas. Pokoknya keputusan ibu sudah final"

Mira pun kalah, dengan terpaksa dia keluar dari ruang BK dengan wajah tertunduk. Mira berjalan menyusuri lorong sekolah yang sudah sepi, sayup sayup dia mendengar suara guru yang mengajar dari luar kelas.

Langkah Mira terhenti sejenak saat hendak menaiki lantai 2. Dari posisinya berdiri, dia melihat keberadaan Yessica Tamara sedang berjalan sendirian dengan membawa buku pelajaran di tangan kanannya.

Mira membatalkan niatnya untuk ke kelas, malah Mira langsung membuntuti Yessica. Beruntung pilar sekolah memiliki diameter yang bisa dibilang besar, sehingga Mira dan tubuh kecilnya bisa bersembunyi.

Lengkungan senyum terbit dari wajah Mira. Rasa bad mood yang sempat dia rasakan langsung menghilang hanya karena melihat wajah cantik Yessica Tamara, adik kelas yang dipertemukan dengan cara unik.

Namun senyum Mira tak berlangsung lama, saat seorang pria yang dia ketahui sebagai ketua osis baru disekolahnya berjalan menghampiri Yessica.

Terlihat dengan sangat jelas pria itu sedang mencoba mendekati Yessica, dan Yessica terlihat menanggapinya dengan baik.

Dan akhirnya Mira memutuskan kembali ke kelas. Setidaknya dia masih bisa melihat Yessica dalam kondisi baik-baik saja.

"Gue cabut dulu ya kalo gitu" pamit si ketos sambil berlalu dari hadapan Chika.

Perginya Kak Rio, si ketua osis membuat Chika langsung menoleh kearah belakang tubuh. Matanya menyusuri lorong kesekolah yang sangat sepi tanpa ada satu orang pun disana.

"Perasaan tadi kek ada yang perhatiin deh" gumam Chika.

Chika menepis perasaannya dan kemudian kembali melangkah menuju kelas.

Venus Meet NeptunusWhere stories live. Discover now