(Sweet) Crime: Bab 13

268 58 2
                                    

"Tunggu sebentar, kau jangan langsung menjauh begitu. Aku---aku seriusan tidak sengaja melihat kalian berpelukan seperti tadi, maafkan Adikku, kau tahu dia---"

"Tidak perlu bertele-tele, kau ingin berbicara apa, Hwang?" Taehyung diam tertegun, merasakan elektrik aneh tatkala mendengar Yerinicka memanggilnya dengan nama marga. Sedikit kikuk, sebelum akhirnya mengerti bahwa wanita di depannya ini sedang tidak ingin mrmbahas perkara tadi.

"Itu ... Siapa gadis di ruanganmu?" Yerinicka mengernyitkan dahi, kemudian mengembuskan napas kasar dan siap berbalik badan untuk pergi. "Peserta pelatihan baru, kenapa?" Taehyung yang merasa tertarik, kini ikut mekangkah dan menyamakan jajar langkahnya dengan wanita tersebut. "Dia---sepertinya dia kenal dengan aku? Sejak aku mencarimu dan masuk ke dalam ruangan itu, ternyata hanya ada dia ... Dan yang mengejutkan, dia memanggil namaku. Hei, namanya siapa?"

Yerinicka menghentikan langkah, kemudian melirik Taehyung dengan pandangan mengintimidasi. "Dia ... Tahu namamu?" Pria di sampingnya ini tidak langsung menjawab, dia sedikit heran dengan pernyataan Yerinicka barusan, meski begitu tetap mengangguk lamat. "Kim Chi-see, usia 18 tahun, rambut yang menjuntai hingga leher, mata bulat, pipi tembam, teman Lee Hwayoung."

Taehyung bungkam untuk mendengarkan, sedikit terkesima, tatkala mengindahkan Yerinicka yang menjabarkan secara detail ciri-ciri gadis yang beberapa menit lalu ditemuinya dengan tak sengaja. Benar-benar ciri khas detektif sekali. "Tunggu, dia teman dari Lee Hwayoung?" Yerinicka mengangguk.

"Kau tahu lagu yang dinyanyikan olehnya? Ah maksudku, sebenarnya sebelum debut, Hwayoung pernah membuat lagunya sendiri bersama Kim Chi-see, hanya saja ... Yeah, kau tahu ada masalah apa, dan akhirnya ... Mungkin saja Kim Chi-see menyanyikan lagu tersebut untuk mengenang persahabatan mereka. Dan satu lagi, gadis itu sepertinya memang tidak tahu bahwa ini adalah agensi tempat Hwayoung meregang---"

"Ya, ya. Aku mengerti." Taehyung lebih dulu menyela, jemarinya mengusap hidung dan menatap ke arah lain. Yerinicka mengatupkan rahang, mengamati pria di depannya dengan hati-hati. Wanita itu jelas tahu, Taehyung tidak pernah ingin siapa pun kembali mengingatkannya kepada perkara kejadian Lee Hwayoung dua tahun lalu.

Keduanya saling bungkam, sebelum Yerinicka lebih dulu mencari pertanyaan lain untuk mencairkan suasana yang tiba-tiba saja menjadi canggung. "Kau mencariku? Ada apa?" Taehyung menoleh, sebelum akhirnya mengangguk dan kembali memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. "Ikuti aku, ada yang ingin dibicarakan."

Dahinya mengernyit, namun tanpa diperintahkan dua kali, Yerinicka membuntuti Taehyung dan berjalan melangkah di belakangnya, menuju ruangan pria tersebut.

***

"Malam ini, keluargaku mengadakan acara makan malam, kau tahu maksudku."

Yerinicka bersimpuh di atas sofa, jemarinya menggenggam cangkir teh yang Taehyung siapkan sebelum mereka berbicara demikian, entah maksudnya bagaimana, padahal sebelum-sebelumnya pria itu tidak pernah memperlakukannya seperti ini. Mustahil jika pria Hwang ini baik tanpa ada permintaannya, dan sama hal-nya seperti sekarang.

Wanita itu mengernyitkan dahi, memang masih tidak mengerti maksudnya bagaimana. "Lalu? Kau ingin aku bantu bersiap malam ini? Baiklah," balasnya yang sukses ditatap nyalang oleh Taehyung. "Bukan begitu, aku perlu pendamping untuk datang ke sana. Apakah di sini ... Kau tahu maksudku?" Nada bicaranya berubah menjadi sedikit kikuk.

Yerinicka menyeringai lebar, sengaja ingin pura-pura tidak tahu, semakin membuat Hwang Taehyung tersipu karenanya. Wanita itu menggeleng, membuatnya sedikit frustasi untuk menjelaskan tujuannya lebih detail. "Itu---aku ... Maksudku, kau mau tidak menjadi pendampingku?" Tidak langsung menjawab, ada kelengangan diantara keduanya.

Dia mengusap bibir menggunakan jari telunjuk, khas sekali jika Taehyung sedang gugup. Yerinicka terkekeh pelan, mampu mengundang atensinya dengan kerutan di dahi. "Haruskah aku melakukannya? Tapi ... Kenapa harus aku, Tuan?" Taehyung diam tidak membalas, tatapannya sedikit jengah tatkala pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Yerinicka. "Lalu aku harus mengajak siapa?"

Wanita itu mengedikkan kedua bahu. "Mungkin saja kekasihmu, boleh jadi ...?" Taehyung mengembuskan napas kasar, kesal sekali rasanya mengajak Yerinicka berbicara. Apalagi mengajaknya seperti ini, dia selalu mencari kesempatan untuk menjebak Taehyung di sana. "Aku tidak memiliki kekasih. Kau tahu wanita mana yang pertama kali kuajak ke dalam griya tawang milikku? Itu adalah kau. Pernah, sih, one night stand bersama rekan kerjaku sebelum kembali di sini, tapi itu hanya di hotel, lebih intim dan---"

"Oke. Baiklah ... Jadi acaranya kapan kira-kira?" Pria itu lupa pernah memiliki Lee Hwayoung, bahkan lukisan keduanya disimpan jelas di dalam griya tawang miliknya. Taehyung menerbitkan senyum lebar, berhasil membuat wanita di depannya mengalihkan topik perbincangan. Sengaja sedikit berpikir, kedua kakinya secara impulsif terselonjor di atas paha Yerinicka---cukup membuatnya terkejut. "Malam ini jam 7 malam. Aku akan menjemputmu," jawabnya sembari memberikan komando lewat tangan (mengisyaratkan untuk memijat kakinya saat ini juga).

Yerinicka tersenyum masam, jemarinya benar-benar kaku, sudah lama tidak bekerja dan kini harus memijat kaki Taehyung. Entah bagaimana jadi jemarinya nanti. "Haruskah aku memakai dress berwarna cerah?" Taehyung mengangguk singkat, tatapannya masih mengamati Yerinicka dengan lamat-lamat, entah apa yang tengah dipikirkannya saat ini.

"Tapi aku tidak memiliki itu, dan aku juga tidak menyukainya. Bagaimana dengan pakaian hitam---"

"Aku akan men-transfer ke dalam rekeningmu, pergilah untuk belanja pakaian hari ini." Yerinicka tersenyum lebar, ini memang tujuannya, dan itu benar-benar berhasil. "Terima kasih," ujarnya seraya mengacungkan ibu jari, Taehyung memutar bola mata malas dibuatnya. "Apakah aku akan mendapatkan bayaranku?"

"Bayaran semacam apa maksudnya?"

"Bayaran karena sudah menjadi pendampingmu untuk malam nanti, masa tidak ada bayarannya?" Taehyung terkekeh kecil, dengan menangkup dagu memakai lengan kiri, pria itu kembali membuka suara, "bayaran dengan cara apa?"

"Kembali transfer rekening-ku dengan uangmu, kau pikir apa yang aku inginkan selain uang memangnya?" Pria itu hanya tersenyum kecil, kemudian naik turun mengangguk-angguk pertanda setuju dengan apa perjanjiannya. Atmosfer kembali lengang, Yerinicka sibuk dengan manuvernya yang memijat tungkai Taehyung, sedangkan pria itu sendiri sibuk memerhatikan Yerinicka dari sana.

Sebelum keheningan kembali terpecahkan, pria itu berdeham sebentar, untuk permulaan. "Omong-omong ... Kau ingin mendengarkanku tidak jika aku bicara?" Yerinicka mendongak, mengernyitkan dahi seakan setuju bahwa dirinya mendengarkan. "Aku menyukaimu." Bukan ekspresi yang dibayangkan olehnya, Taehyung pikir, Yerinicka akan terkejut, marah, atau langsung pergi saja. Namun, nyatanya wanita itu hanya diam, kemudian kembali melanjutkan gerak lakunya laksana tidak ada apa-apa.

"Aku tidak bercanda, ini serius. Mana mungkin aku main-main dengan perasaanku? Hei ... Kau pikir jika aku berbohong, untuk apa aku mengajakmu ke acara makan malam hari ini?"

Wanita itu melirik sekilas, sebelum kembali mengalihkan atensi ke arah tungkai milik pria di depannya. "Itu 'kan perasaanmu saja, dan sayangnya aku tidak menyukaimu. Jadi bagaimana, ya? Anggap saja itu sebuah tolakkan halus yang pernah kukatakan padamu, karena kau adalah atasanku." Taehyung diam termangu, hanya sekejap, sebelum pria itu kembali terkekeh sinis setelahnya.

Rasanya aneh, mengingat seorang Hwang Taehyung tidak mampu memiliki apa pun yang dirinya inginkan kali ini. Yerinicka memang terlalu jujur, bahkan wanita itu tidak se-naif kelihatannya. Menarik, laksana sebuah amatan yang benar-benar baru ditemuinya kali ini, dan itu langka, Taehyung semakin ingin memilikinya sekarang juga. "Tapi kau harus tahu. Perasaanku benar-benar nyata."

"Hwang yang ku-tahu tidak pernah seperti ini sebelumnya."

Pria itu kembali dibuat bungkam, menunjukkan senyuman asimetris yang sedikit menajam di salah satu sudutnya. "Aku akan membuatmu menyukaiku juga, bahkan menjadi obsesi, ah jangan ... Pokoknya di tahap cinta saja tidak masalah, yang terpenting saat itu perasaanmu menginginkanku." Yerinicka menerbitkan seringaian lebar, dia jelas tahu, pria seperti Hwang Taehyung memang ingin dipuja. Dia berusaha ingin mendominasi, dan pria itu lupa bahwa kemampuan 'trik licik' Yerinicka semakin ter-asah sekarang.

"Silahkan saja. Semoga berhasil, Tuan."

[]

(Sweet) Crime ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang