Episode 13 | Hilang Dalam Gelap (1/2)

142 52 7
                                    

🍁🍁🍁

🍁🍁🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

Ruang dengan nuansa dark, dihiasi dengan beberapa senjata api hingga tajam menjadi tempat favorit Namjoon.

Entah kenapa dirinya merasa tersembuhkan dari segala kesulitan yang ia alami.

Apalagi jika ditemani oleh seorang gadis manis yang cantik seperti ini.

Bagaimana mungkin Namjoon bisa tak terlena akan nikmat luar biasa ini?

"Ini teh untukmu, Presdir."

Namjoon mengangguk. "Terima kasih." Dirinya segera meneguk teh tersebut. "Kau sibuk?"

Gadis itu, Park Nari; ia menggeleng. "Tidak, Nyonya Kim sedang tak memberi perintah apapun dan Taehyung tengah beristirahat."

"Kalau begitu kemarilah, temani aku menghabiskan teh ini."

Nari mengangguk dan duduk bersebelahan dengan Namjoon. Dirinya tetap memberi jarak meskipun sedikit.

"Bagaimana harimu, Nari-ya?"

"Tidak baik."

Namjoon menatapnya bingung. "Ada apa?"

"Nyonya Kim selalu menceritakan tentangmu. Bagaimana kau menyanginya, bagaimana kau tidur dan yang lainnya."

Namjoon tak menjawab apapun.

"Itu membuatku kesal karena aku tak bisa merasakan semua itu."

Namjoon tersenyum miring. "Kau menginginkannya?"

"Ya?"

"Kau menginginkan posisi istriku?"

"Apakah itu sebuah pertanyaan?" Nari terkekeh. "Memang siapa yang tidak menginginkan itu, Oppa?"

Namjoon bangkit dari duduknya, ia berjalan beberapa langkah hingga ia tiba dimeja kerjanya.

"Aku itu... tak bisa melepasnya."

"Aku tau."

"Karena itu, ayo kita akhiri semua ini."

Nari tak menyangka ungkapan seperti ini akan tiba. "Itu tidak--"

"Awalnya aku sedikit goyah karena semua yang kau berikan kepadaku." Nari memberikan semua yang ia miliki. Semuanya. "Namun, setelah kupikirkan lagi... itu tak ada apa-apanya dibandingkan dengan semua yang istriku miliki."

Jadi, maksudnya semua yang Nari berikan itu tak berguna? Bahkan hingga ia berbadan dua seperti ini?

"Aku bahkan sudah memiliki dua anak darinya. Separuh hidupku dihabiskan bersamanya. Jadi, aku rasa sangat tidak etik jika aku meninggalkannya hanya karena dirimu."

Can I Eat Your Kidney? | sweetiejooWhere stories live. Discover now