1. prolog

106 45 21
                                    

"Nad, kamu mau kan?" Baru saja aku letakkan tas sekolahku di sofa, mama sudah melontarkan pertanyaan nya pada ku. "Mau apa ma?" Tanyaku heran.

"Kan mama sudah bilang, kamu hari ini berangkat ke kampung Nemani nenek di sana" jelas mama panjang lebar. " Mama apaan sih, maksa banget.!! Nadia kan udah bilang, Nad gak mau!" Bantahku sambil merenggut pergi.

Aku langsung masuk ke kamar. Ku banting pintu kamarku, tapi, tiba-tiba seorang anak kira kira sesuai dengan ku. Dia datang ke arahku dengan cara melayang.

Ya, dia sudah lama ada disini. Dia salah satu arwah penasaran yang dulu tinggal di rumah ku ini. Tapi aku gak peduli, walau kadang aku ngobrol juga sama dia. Aku duduk di atas ranjang ku yang masih berantakan.

"Lo bisa gak, ganti wujud Lo tu. Jelek banget sumpah" kataku datar. Iya, dia keluar dengan wujud seorang gadis kecil yang berlumuran darah. Dan kulitnya yang sudah membusuk.

"Ok, ok. Biasanya aku gak terima request, tapi.... karena ini hari terakhir kita ngobrol. Jadi gua bakal buat lu bahagia deh" ucapnya sambil tersenyum. Perlahan wujudnya berubah menjadi ayu. Mungkin dulu semasa hidupnya, dia sangat cantik dan populer. Bagaimana tidak, dia memiliki rupa bak bangsa Eropa jaman dulu.

Dengan rambut pirang dan kulit putih. Hidungnya yang menjulang dan pipih, bibir tipisnya yang di lengkapi lesung di pipi tirus nya. Nama hantu sialan ini hemeira. Ya, dia bilang sih boleh di panggil Meira. Meskipun sekarang di terlihat pucat, tapi tak menghilangkan kecantikan nya.

"Mei, kamu gak mau nemenin aku di rumah nenek?" Tanyaku sesaat. "Tumben.." kata Meira yang asik dengan rambut panjangnya. "Ya, setidaknya kan. Kalo ada kamu mereka gak ganggu aku" kataku sambil merebahkan tubuh ku ke atas ranjang.

"Kan ada Noval. " Katanya tanpa memandang ke arahku. "Noval kan cuma antar...." Kataku sambil mengubah sikap tidurku. "Kamu yakin mau jadi teman ku?" Katanya dengan antusias. "Janagn ge-er aku tu cuma mau kamu nemani aja''

"Ya elah. Sama aja lah Nad" katanya lalu ikutan berbaring. "Dih....siapa yang nyuruh kamu baring?" "Kamu tu, jangan marah marah trus..." Katanya sambil melirik jahil ke arah ku.

"Jadi gimana? Kamu mau gak?" Kataku lalu bangkit akan mengganti pakaian. "Maaf ya Nad, aku gak bisa" "ya udah gak apa-apa" ku tinggal dia pergi ke kamar mandi.

o0o

"Nad....ayo berangkat sayang" panggil mama. "Iya ma bentar!!" Kataku agak keras. Bukannya aku malas untuk menemani nenek, tapi di sana ada hantu yang terus mengikuti ku.

Aku berjalan secepat cepatnya menuju mobil. Sampai di sana aku langsung menghampiri mama dan berkata.

"Ma Nad ngantuk" kataku langsung masuk ke mobil. Ku tutup mataku dengan topi yang sengaja ku bawa, dan mulailah aku berselancar ke alam mimpi.

o0o

"Nad bangun sudah sampai" kata mama yang menggoncang tubuhku. Aku yang kaget langsung bangun. Ku lihat sekeliling ku melalui jendela mobil. Ya benar, aku sudah sampai.

Saat aku akan melangkah, ku lihat sosok anak kecil itu lagi. Dia menatapku tajam, masih denga pisau yang masih menancap di dadanya.

Next or not

aku bisa melihat muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang