11. Cloudy dream

3.1K 298 37
                                    

Hi guys, kali ini aku gatau lagi mau nyapa apa, aku aja yang nulis cukup terbawa suasana sih nulis chapter ini jujur aja🥲
Mau ingetin aja buat yang suka dan nungguin cerita ini buat update, yuk di follow akunnya...
Jangan lupa tinggalin jejak berupa vote dan review sebagai penyemangat aku ya🙏🏻
Enjoy readings!









Butuh waktu kurang lebih 6 jam perjalanan darat dari Canberra untuk menuju pusat rehabilitasi tempat kedua adikku dirawat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Butuh waktu kurang lebih 6 jam perjalanan darat dari Canberra untuk menuju pusat rehabilitasi tempat kedua adikku dirawat.

Hal itulah yang menyebabkan kami tidak langsung menemui ibuku ketika mendarat di Australi 3 hari yang lalu,

Jimin bilang, ibu menyewa rumah kecil di daerah Victoria agar bisa terus memantau keadaan adikku di rumah sakit, bolak-balik menjenguk mereka walau sampai sekarang belum ada perubahan signifikan setelah hampir 3 bulan dirawat.

Ibu meninggalkan barang-barang tersier nya di salah satu villa keluarga Jimin di Melbourne, dan hidup sederhana di rumah kontrakannya yang sederhana pula. Rumahnya di Victoria sangat kecil, tidak memungkinkan untuk kami tumpangi.

Yah, tentu ada alasan lain, dia bilang ingin sedikit menghabiskan waktu denganku disini, seperti bulan madu, walaupun kenyataannya kami disini untuk hal lain.

Aku sendiri menolak untuk menganggap ini bulan madu, karena ini perjalanan paling tidak menenangkan yang aku pernah alami seumur hidupku.

Yang pertama, kami meninggalkan Jisung dengan Hanji, walaupun Jimin sudah berkali-kali menenangkanku dan mengatakan kalau Jisung akan baik-baik saja, entah kenapa aku masih mengkhawatirkannya.

Kemudian aku juga gelisah karena akan menemui ibuku secara mendadak, ia tidak tahu aku akan ikut, mungkin ia mengira hanya Jimin sendirian yang akan datang berkunjung. Aku tak tahu bagaimana reaksinya apabila menyadari aku ikut kesana. Ibu mendidikku cukup keras, makanya walaupun aku sudah menikah, aku tetap sedikit waspada takut dimarahi ibu.

Yang terakhir, aku akan bertemu dengan mantan kekasih Jimin.

Aku sebenarnya tidak pernah membahas tentang ini pada Jimin, walaupun Jackson memberitahuku setitik kabar tentangnya padaku.

Kurasa Jimin sendiri yang mencaritahu tentang apa saja yang diceritakan Jackson denganku saat dia memergoki kami di bar milik Jackson tempo hari.

Jujur, aku agak tertekan dan gelisah. Ingin segera mengakhiri tujuan perjalanan ini dan kembali ke Beijing dengan tentram. Tapi Jimin tampaknya tidak ada masalah, ia terlihat menikmati keadaan ini, dia bahkan ingin menambah hari di hotel yang kami tempati di Canberra.

"1 atau 2 hari lagi tidak masalah Luna-yah, mereka tidak akan kemana-mana. Tidakkah kau suka berada disini bersamaku hm? Tanpa gangguan..."

Aku memutar mata mendengar ucapannya. Aku tahu, dia menikmati hubungan suami istri kami disini yang sangat intim, tanpa gangguan Jisung, tanpa ia yang harus berkerja, tanpa aku yang harus memasak atau bersih-bersih rumah.

Brave Things (PJM)Where stories live. Discover now