mengintrogasi adiknya

48 8 0
                                    

Kini di motor sudah terdapat Suho
yang sudah siap mengintrogasi
Adiknya.

"Oh iya Dek, lo tau enggak? Tadi gue
liat ada Anak Cewek sama Cowok
bolos di kantin waktu jam pelajaran." ucap Suho

Suno yang merasa sindiran itu
langsung terdiam membisu.

"Lo nyindir gue ya Bang?" sahut Suno
tak terima

"Wih ada yang merasa tersindir nih."

"Wah Bang lo enggak bisa dong, nuduh sembarangan. Enak aja!" ucap Suno tak terima.

"Dih, siapa juga yang nyindir. Kalau lo sewot berarti kerasa dong."

"Udah deh Bang diem mulut tuh, gue
lagi nyetir nih kalau tiba-tiba kita kecelakaan gimana." ucap Suno yang menyuruh Abang untuk diam

"Hus lo mah Dek malah bilang ke gitu. Oh gue tau lo ngehindar pembicaraan gue ya." ucap Suho

"Sut ... udah deh bang mau kita kecelakaan." ucap Suno makin kesal

"Ia ... ia ... ia ... lanjutkan nyetirnya."

Sesampainya di rumah

"Kalian sudah pulang, biasanya suka sore pulangnya." ucap Mama

"Lagi enggak ada kegiatan mah,
yaudah Abang pulang." jawab Suho

"Kalau kamu Dek." ucap Mama kepada Suno

"Sama kaya Abang." jawabannya
singkat

"Yaudah kalau gitu kalian makan siang gih. Pasti kalian pada laperkan Mama udah siapin makan siang buat kalian." ucap Mama, Suho dan Suno pun pergi menuju meja makan

Setelah beres sarapan mereka pun
pergi menuju kamar mereka masing-masing.

Kamar Suho

"Duh gerah banget sih, mana make
mati lampu segala lagi jadi kan gue
enggak bisa nyalain kipas angin."
gerutu Suho

"Oh iya gue kan punya kipas plastik, kenapa gue enggak pake aja. Dasar Suho punya otak tuh dipake." ucap
Suho dan mengambil kipas plastik
di dalam laci

"Nah gini kan enak adem." mengibas-ngibaskan kipas plastik keseluruh tubuhnya

Lagi enak-enak bersantai tiba-tiba
pintu kamar Suho ada yang mengetuk.

"Tok ... tok ... tok ... Bang gue boleh masuk enggak?" tanya Fanly yang sedang mengetuk pintu kamar Suho

"Masuk aja Dek pintunya enggak
di kunci kok." teriak Suho

Ceklek!

Pintu kamar terbuka dan menampilkan Suno yang tengah tersenyum ke arah Suho yang di balas senyum manis oleh Abangnya.

"Bang, lo tau kan kalo yang lo bilang
tadi di motor tadi enggak bercanda." ucap Suno memulai pembicaraan

"Iya, gue tau kok Dek." jawab Suho singkat

"Terus gimana?" tanya Suno.

"Ya itu mah terserah lo, kan yang mulai deketin dia kan lo Dek."
"Emangnya lo enggak bilang dia
kalau lo cinta sama dia?" ucap Suho.

"Enggak Bang, gue takut kalau gue bilang cinta sama dia, dia malah ngehindar dari gue, gue cuma mau liat reaksi dia aja dulu gimana Bang kalau gue deketin." jawab Suno

"Yaudah lo jalanin aja apa yang lo
bilang tadi, selagi lo seneng dan
dia juga seneng. Enggak ada salahnya kan kalau kita saling kenal dulu
atau apa lah biar kita tau gimana dia." ucap Suho

"Ia Bang, makasih ya Bang udah mau kasih pendapat." ucap Suno

"Ia." singkat Suho

Saat makan malam pun tiba. Suho dan Suno sedang berada di meja makan bersama Mama dan Papahnya. Dan
kini Suho sedang menceritakan
tentang Fanly yang menuduhnya membolos di kantin.

"Padahal tadi Suno itu enggak bolos
kok Ma, Suno ketiduran di kelas
terus di suruh keluar sama Pak Bayu. Daripada Suno bosen di depan kelas, yaudah Suno ke kantin aja beli baso. Terus tiba-tiba ada Aurora, ya Suno cuma nyapa aja kedia dan ngobrol dikit sama dia." jelas Fanly panjang kali lebar

"Bohong itu Ma! Dia pacaran di kantin."

"Yee gue enggak bohong ya! Lo enggak tau apa-apa?".

Mama dan Papah pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Anak-anaknya. Dia heran, Anak-anaknya sudah SMK tapi kelakuannya masih seperti Anak kecil.

"Udah-udah, kalian ini udah gede kok masih aja ribut." tegur Papah

"Tau tuh, tiap hari kerjaannya ribut
mulu sama gue." sahut Suno

"Lo juga sama aja tau. Jadi enggak
usah sok bener." ucap Suho

"Sudah, sekarang kalian ke kamar aja ya." ucap Mama tiba-tiba

"Iya Ma." jawab mereka berdua serempak

Saat ini Fenly berada di kamar Suno, setelah berhasil memaksa Suno untuk mengizinkan Abangnya  memasuki kamar Suno

"Lo? Abang mau ngapain kok ngikutin ke kamar gue sih?" ucap Suno setelah menyadari Abangnya  mengikutinya sampai ke depan kamar Suno

"Udah deh, ikut aja. Gue mau
ngomong sama lo." jawab Suno lalu menarik tangan Suho masuk
ke kamar

"Sekarang Abang mau ngapain?" tanya Suho memulai membicaraan.

"Lo deketin dia" jawab Suho

"Terus? Gue juga enggak tau kok."

"Lah kenapa lo nanya balik, dasar
punya Adek enggak ada akhlak." ucap Suho dalam hati

"BANG ... ABANG ... ABANG ..." ucap Suno di telinga Abangnya

"Astagfiryesus." Sehun kaget
"Dasar kutu kumpret bisa-bisanya ngagetin mulu, mana suara lo ngede banget lagi di telinga gue, bisa-bisa telinga gue torek gara-gara teriakan lo.

"Ya maaf Bang, abisnya Abang malah bengong."
"Terus lo mau ngapain Bang kesini
kalau cuma mau ngebahas soal
gituan" ucap Suno

"Ceritanya ngusir Abang nih." ucap
Suho basa basi

"Ya enggak juga lah Bang."
"Tuh kan bengong lagi. Daripada
Abang bengong terus mending Abang keluar deh. Gue mau belajar nih." usir Suno

"Rajin amat sih lo, kaya gitu mah gampang tinggal liat aja punya
teman." ucap Suno dengan
entengnya

"Enteng banget kalau ngomong, nih dengar ya Bang orang enggak akan
mau di kasih liat PRnya yang udah dia kerjain sendiri."

"Ya hahaha ... lo enggak tau gue ya
tiap hari gue selalu liat teman, tapi dia kasih tuh yang dia udah ngerjain
ke gue."

"Yeh itu karna lo pake sogokan traktir teman Abang atau apa lah, dia juga
pasti mau lah kalau gratismah. Gue kalau jadi dia mau juga lah."

"Yaudah kalau lo mau kaya teman Abang kerjain dong PR Abang."

"Ogah. Udah deh lo mending pergi deh banyak omong lo." Suno pun beranjak menarik kedua tangan Abangnya keluar dari kamarnya

"No, gue belum selesai ngebahas
yang tadi ya." ucap Suho

"Udah yaa, dahh! Good night Abang!" jawab Suno seraya mengunci pintu kamarnya.

"Ck, dasar tuh Anak gue belum selesai ngomong malah disuruh keluar."
gumam Suho

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembar Beda Sifat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang