Diary Dhika

1.4K 116 0
                                    

Gavin Pov

Kehamilan istriku sudah menginjak bulan ke delapan rasanya sudah tidak sabar bertemu dengan jagoanku, melihat tubuh istriku yang makin berisi dengan perut buncitnya membuatku bahagia, semakin hari istriku terlihat semakin cantik dan sexy rasanya aku selalu enggan untuk berjauhan dengannya.

Hari ini aku mengurus cuti koasnya karena perutnya yang semakin membuncit membuatnya lebih cepat lelah dan aku pun tidak ingin terjadi sesuatu dengan istri dan anakku. Meskipun sempat debat akhirnya dia bersedia menurutiku.

Forza Shanum Adhitama wanita yang sukses membuat duniaku jungkir balik, wanita yang sudah membuatku bertekuk lutut tanpa dia melakukan apapun, wanita yang saat ini sedang mengandung anakku, wanita yang memberikanku begitu banyak kebahagiaan, sungguh aku sangat mencintainya.

Setelah selesai mengurus semuanya ku jalankan mobil kesayanganku untuk menemui wanitaku yang sudah menungguku di rumah mamah, rasanya sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya.

Sampai di rumah mamah aku langsung menemui istri cantikku yang sedang mengajari Fahri adik bungsunya ,”Assalamualaikum.” Aku mengucapkan salam.

“Waalaikumsalam.”

“Sudah selesai semua mas?” dia menghampiriku dan mencium tanganku, gimana aku nggak makin cinta coba, betapa solekhanya istriku ini.

“Sudah mom, hari ini masuk terakhir besok sudah cuti.” Kataku dan dia pun mengangguk.

“Mas mau aku buatin apa? Teh, kopi atau sirup?”

“Es teh manis, mas mau minum itu yang asli buatan tangan istri cantik mas.”

“Siap, ditunggu pesanannya.” Dengan senyum manisnya yang membuat siapa pun yang melihatnya langsung jatuh hati, dia pergi ke dapur berjalan begitu sexy dengan perut buncitnya.

Tak butuh waktu lama dia datang membawa segelas es teh sesuai permintaanku, “Ini mas, aku buatin penuh dengan cinta.” Aaiiihhh istriku sekarang mulai pintar menggodaku membuatku makin mencintainya, ku terima gelasnya dan langsung aku minum hingga tak tersisa.

“Enak, manisnya pas sama kaya yang buat selalu pas dalam hal apapun.” Istriku tersenyum dan lihatlah wajahnya yang merona membuatku makin gemas.

“Mas mamah tadi tanya kita sudah cari nama apa belum buat bayi kita.”

“Sudah, nama jagoan kita Alvand Putra Mahendra, Alvand artinya kuat atau pemberani, mas berharap dia menjadi anak yang kuat dalam segala hal, selalu berani melindungi keluarganya atau siapa pun yang membutuhkannya, mommy suka nggak?”

“Suka mas, panggilannya baby Al biar nggak kepanjangan.”

“Boleh, suka – suka Mommy saja.”

Saat ini aku dan istri cantiku sudah pulang dari rumah mamah Ranti, kami sedang berada di kamar karena ini tempat favoritku saat berdua dengannya.
Ponselku berdering ada panggilan masuk dari sahabatku Dhika.

Ya Dhik.”

“Kamu masuk apa hari ini?”

“Siang, kenapa?”

“Bisa mampir ke rumahku nggak Vin? Bawain berkas yang ada di map biru berkas pengajuan akreditasi, aku nggak bisa pulang karena langsung rapat.”

“Oke bisa, taruh dimana?”

“Ada di ruang kerja, nanti aku bilang bibi kalau kamu mampir ambil berkas.”

“Oke siap brother.” aku mematikan ponsel dan meletakkannya di atas nakas.

“Siapa mas?” tanya istri cantikku.

Love Forza (End)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon