35 : Exhaustion

459 77 82
                                    

"Are you okay, Star?" tanya Joanna yang baru saja datang. Dia duduk di sebelahku sekarang.

Aku mengangguk.

"Wajahmu pucat sekali," ucap Joanna.

"Aku hanya kelelahan, akhir-akhir ini aku sangat sibuk. Setiap hari aku harus ke downtown, bekerja dan kursus fotografi di sana," kataku.

Ini memang sudah dua minggu lebih sejak liburan thanksgiving, setiap hari aku bersepeda menuju downtown untuk bekerja dan kursus fotografi.

Aku melirik ke arah pintu masuk, Ellen datang dan langsung menghampiri kami. Dia mengambil kursi di depan Joanna.

"Star, kau sakit? Wajahmu pucat sekali," tanya Ellen.

"Tidak, aku hanya sedikit kelelahan," jawabku.

"Kau tampak sedang sakit, kau sudah sarapan?" tanya Ellen.

"Belum. Ibuku ke Los Angeles, sedangkan aku sangat malas beranjak dari kasurku tadi pagi. Sehingga aku berangkat tanpa sarapan," ujarku.

Bersamaan dengan itu Mrs. Logan datang untuk mengajar. Aku dan teman-temanku berhenti bicara dan mulai bersiap mengikuti pelajaran.

***

Sepulang sekolah, aku harus ke tempat kursus Jacob, karena ini hari Rabu. Aku mengayuh sepedaku sampai sana. Aku benar-benar kelelahan, tubuhku sakit semua. Dan selera makanku menghilang. Saat istirahat tadi, Joanna menceramahiku untuk makan. Tapi aku sungguh tidak berselera dan sakit kepala, sehingga aku ke school health service untuk tidur sebentar dan meminta obat sakit kepala.

"Hai, Star! Oh God! Wajahmu pucat sekali," ucap Jacob begitu aku masuk ke tempat kursusnya.

"Yeah, aku sedikit kelelahan akhir-akhir ini," kataku jujur pada Jacob.

"Masuklah ke kelas, kita hari ini akan belajar mengedit foto," ujar Jacob.

Aku mengangguk. Begitu aku masuk kelas, sudah ada dua anak yang seumuran denganku duduk di sana. Aku sudah pernah berkenalan dengan mereka. Satu gadis berambut merah panjang, bernama Alice. Dan satu lagi laki-laki dengan rambut yang dicat silver, bernama Fred. Mereka berdua temanku selama kursus di sini.

"Hai, Star!" seru Alice begitu melihatku masuk ke dalam kelas.

"Hai, Alice," jawabku.

Baru saja aku masuk kelas, belum sempat aku duduk di kursiku. Aku merasa kepalaku pening sekali, aku melihat pemandangan di depanku seperti berputar. Aku mengerjapkan mataku dan memijat kepalaku. Tapi pemandangan di depanku tetap seperti berputar. Tak butuh waktu lama, pemandangan yang berputar itu berubah menjadi gelap.

***

Aku dapat mencium bau obat dari hidungku. Aku mencoba membuka mataku. Tubuhku terbaring di atas kasur, sekelilingku tirai putih yang tertutup. Dan tangan kananku terhubung dengan selang infus. Ya benar, aku berada di rumah sakit. Aku mencoba mengingat, pasti aku tak sadarkan diri tadi saat di tempat kursus.

Aku sendirian di sini. Tidak ada yang menemaniku. Aku tidak punya siapa-siapa, ibuku sedang tugas di Los Angeles. Tubuhku sakit, badanku menggigil. Sungguh, aku merasa kesepian saat ini. Aku sakit dan tidak ada yang menemani. Aku mencoba untuk duduk, dan akan memanggil dokter.

Tepat bersamaan aku duduk, tirai di depanku terbuka. Ethan berdiri di sana. Tubuhku yang sedang sakit sepertinya membuat pikiranku saat ini kacau. Entah kenapa justru aku ingin menangis begitu melihat Ethan berdiri di sana. Aku sungguh lega, ada yang peduli denganku.

STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )Onde as histórias ganham vida. Descobre agora