[4]

828 75 2
                                    

4 bulan kemudian

"Na, gimana kalo Jeno engga bisa ngeluarin bayinya?" Haechan

Jadi gaes. Jeno lahiran

"Ck, heh maemunah dulu lo lahiran gimana?!" Ujar Ten berkacak pinggang

"Heh bibit Seo kedua lo lahiran dulu gimana hah?!" Taeyong melipat tangannya didepan dada

"Terus lo lahiran nya dulu gimana?!" Winwin berkacak pinggang

"Oemji mereka nakutin much much ya" Gumam Mark pelan

Jaemin mengusap mukanya kasar. Hanya satu orang yang bisa diselamatkan bayinya atau Jeno.

"Tapi ini berbeda mom, bun, mah. Ini antara nyawa Jeno atau bayinya" Haechan

"Ah, kau benar" Ten, Taeyong, Winwin

AKH

DIKIT LAGI!

AYO SEMANGAT DORONGNYA TUAN!

SATU. DUA. TIGA

DOROOOONG!

AAAAAAAAKH

Hanya ada teriakan Jeno dan dokter saja

Oek

Oek

Oek

Senyum Jaemin mengembang. Bayinya sudah lahir. Sampai...

Tiba tiba salah satu suster keluar

"Sus. Bagaimana keadaan anak saya?" Taeyong

"Maaf, tapi siapa pasangannya?" Suster

"S-saya sus. A-ada apa?" Jaemin

"Maaf. Tapi, Tuan Jeno tidak bisa diselamatkan" Suster

Hening.

Jaemin jatuh tersujud

"A-apa? ENGGAK! JENO ENGGAK MUNGKIN MENINGGAL!? KAK MARK! BILANG SAMA ADEK KALO JENO MASIH HIDUP!" Haechan mulai histeris

"Bilang sama adek kalo Jeno masih hidup kak. Hiks please" Haechan mulai jatuh tersujud seperti Jaemin

"Sht. Tenang ya" Mark memeluk Haechan

"HENDERY! APA YANG KAU TUNGGU?! HAH?! CEPAT MASUK DAN SELAMATKAN IPARKU!" Beruntung Xiaojun ingat suaminya adalah dokter yang sangat dibutuhkan jika dalam masa masa seperti ini

"Permisi sus saya mau masuk!" Hendery segera masuk tanpa babibu

"HENDERY! SELAMATKAN ISTRIKU!" Jaemin

"Pasti Jaem" Hendery

"J-Jaeh. A-anak k-kedua ku. M-meninggal?" Kaki Taeyong lemas

"Ini salahku!" Jaemin berucap secara tiba tiba

"Nakamoto? Apa yang kau bicarakan?!"

Walaupun kaki Taeyong lemas bukan berarti mulut Taeyong lemas

"Ini. Semua. Salah. Ku!. Jika saja. Jika saja. Jeno tidak ingin menikah denganku. Maka ini semua tidak akan terjadi!" Jaemin

"APA YANG KAU BICARAKAN JAEMIN?!" Johnny

"Andai saja Jeno menolak lamaranku waktu itu.

Andai saja aku melamarnya diwaktu yang tepat.

Andai saja aku tidak menghamilinya.

Andai saja Jeno tidak mengandung anakku.

Andai saja aku tidak menikah dengan Jeno.

Andai saja Keluarga ku mengelak saat aku ingin melamar Jeno.

He's Mine! || JAEMJEN GUANREN MARKHYUCK [END] ✔Where stories live. Discover now