Painful Memories

210 33 2
                                    

Pagi-pagi sekali Kyungsoo terbangun dari tidurnya. Mimpi buruk menghantuinya akhir-akhir ini, entah itu hanya bunga tidur atau suatu pertanda. Tapi apapun itu Kyungsoo akan terus waspada, ia harus menuntaskan penyesalannya. Aroma harum menggelitik indra penciuman Kyungsoo, ia bangkit dan keluar kamar untuk mencari dari mana aroma itu berasal. Dan benar saja, Mama Park sedang menyiapkan sarapan dibantu Yoo Ra.

“Annyeong Eomma, Nuna,” sapa Kyungsoo dengan wajah ceria. Ini sungguh berbalik, Kyungsoo dulu tidak seperti ini.

“Annyeong Kyungsoo-ya, rajin sekali kau bangun,” balas Yoo Ra.

“Apa ada yang bisa aku bantu?” Kyungsoo menawarkan bantuan. Mama Park dan Yoo Ra bertatap sebentar lantas serentak mengangguk. Mama Park memberi tahu Kyungsoo bahan-bahan masakan juga cara membuat makanan. Kyungsoo manggut-manggut mendengar penjelasan dari Mama Park, ia sepertinya tertarik dengan masak-memasak.

“Kyungsoo-ya, bisakah kau bangunkan Chanyeol?” pinta Yoo Ra. Kyungsoo menoleh, detik berikutnya ia mengangguk dan pergi menuju kamar Chanyeol.

“Hyung,” panggil Kyungsoo seraya mengetuk pintu, tapi tidak ada sahutan. Kyungsoo berinisiatif masuk karena pintunya tidak terkunci. Ia bisa melihat Chanyeol gusar dalam tidurnya.

“Apa Chanyeol hyung mimpi buruk?” guman Kyungsoo saat mendekat dan mendapati keringat dingin bercucuran dari dahi Chanyeol. Nafas pemuda itu terlihat tidak teratur dan kepalanya menoleh kesana-kesini.

“Hyung.....” panggil Kyungsoo lagi, mencoba membangunkan. Ia memegang tangan Chanyeol pelan namun malah di tarik dan di genggam erat oleh Chanyeol.

“Andwe... Andwe....” guman Chanyeol.

“ANDWEE!!!!!” teriakan itu berbarengan dengan mata Chanyeol yang terbuka sempurna. Bahkan ia sampai bangkit saking terkejutnya lagi. Dan begitu melihat Kyungsoo bertambah pula keterkejutan Chanyeol. Chanyeol mundur menjauh. Bekas mimpi buruknya masih terasa.

Kyungsoo juga termangu, ia tergamang melihat kilas balik memori kelam dari mimpi Chanyeol. Begitu tangannya menggenggam tangan Chanyeol, ingatan itu menguak seketika.

Flashback

Lee Chanyeol dan Lee Kyungsoo merupakan dua bersaudara. Anak dari Raja dan Ratu Joseon. Tapi keduanya memiliki sifat yang berbeda. Lee Chanyeol memiliki sifat periang dan banyak tingkah. Ia sering jahil dengan tidak mengikuti kelas khusus putra mahkota. Lee Chanyeol lebih suka memainkan musik atau sekadar bermain-main di pasar, berbaur bersama para penduduk. Sedangkan Lee Kyungsoo, ia lebih pendiam. Menuruti semua perkataan ayah dan ibunya juga menaati larangan istana. Wajahnya yang datar jarang menunjukkan senyuman.

Sampai suatu ketika, Raja hendak memilih putra mahkota. Sesuai adat tentu putra pertama yang akan menjadi putra mahkota dan itu adalah Chanyeol. Tapi semua menteri menolaknya, mereka menentang perintah Raja dan menyuruh Raja menjadikan Kyungsoo sebagai putra mahkota. Kabar itu sampai di telinga Kyungsoo, ia bergegas menghampiri kakaknya yang sedang duduk di bawah pohon sembari memainkan alat musik.

“Hyungnim,” panggil Kyungsoo sambil berlari tergopoh-gopoh.

“Ada apa?” tanya Chanyeol.

“Aboeji akan memilih putra mahkota,” ucap Kyungsoo menyampaikan berita.

“Kau terlambat Kyungsoo-ya, aku sudah tau,” balas Chanyeol. Ia menepuk tempat disebelahnya dan menyuruh Kyungsoo mendudukkan diri disana.

“Ah begitu, lalu apa yang harus kita lakukan?” tanya Kyungsoo tidak tau. Chanyeol tersenyum sekilas lantas menjitak pelan kepala Kyungsoo.

Reincarnation ✔Where stories live. Discover now