-VI-

984 141 146
                                    

Terhitung sudah dua minggu Wendy tinggal di apartemen milik Joohyun dan Sehun. Keadaan Wendy sudah jauh lebih baik. Semua bekas luka telah memudar dengan sempurna. Baik Joohyun maupun Sehun selalu memberikannya perhatian maupun dukungan moril yang membuat Wendy merasa lebih baik. Wendy pun meminta Joohyun maupun Sehun untuk merahasiakan kejadian ini dari Aiden. Hey, semua orang tahu bagaimana Aiden terhadap Wendy. Tak bisa dibayangkan apa yang akan dilakukan oleh Aiden apabila Ia tahu apa yang dialami oleh adik kecilnya.

Selama berada di apartemen mereka, Wendy banyak melakukan hobinya; seperti memasak, dan merajut. Ia pun dengan senang hati menjaga serta mengantar jemput sekolah Yujin, buah hati Joohyun dan Sehun, selama orang tuanya bekerja. Semua itu Ia lakukan; tidak hanya untuk mengalihkan pikirannya dari kejadian malam itu, namun juga sebagai bentuk terima kasih Wendy pada Joohyun dan Sehun karena telah menampungnya.

Terhitung pula dua minggu setelah kejadian malam itu. Kira-kira bagaimana dengan kabar Chanyeol? Apakah Chanyeol baik-baik saja? Jujur, Wendy penasaran. Namun Wendy masih enggan untuk bertemu dengan Chanyeol. Bahkan selama dua minggu ini Ia berpikir bagaimana caranya untuk menghindari Chanyeol di kantor nanti saat Ia sudah kembali dari cutinya. Wendy terpikir untuk mengundurkan diri, namun dirinya masih terikat kontrak sehingga apabila Ia mengundurkan diri sebelum waktu kontrak habis, Ia akan terkena penalti. Sudah dipastikan Wendy tidak akan rela uangnya melayang begitu saja hanya untuk menghindari satu orang. Lagi pula, hal itu akan menjadi pertanyaan bagi Aiden, dan itu adalah hal terakhir yang Ia inginkan

Cih, jangan-jangan Ia sudah kembali dengan Chaeyoung Chayoung itu, batin Wendy. Memikirkan itu membuatnya kesal hingga ke ubun-ubun. Wendy begitu fokus dengan rasa kesalnya hingga atensinya teralih pada seruan suara susu milik Yujin.

"Imo, kau melukai manusia jeruk itu!"

Wendy Song, apakah kau cemburu?

================================================================

"Untuk Chuseok* tahun ini materi promosi sedang ditinjau oleh ..."

Alih-alih fokus mendengarkan pemaparan anggota tim nya, saat ini pria jangkung bernama Baek Chanyeol sedang asyik berkelana dalam pikirannya. Sesekali Ia memandang ke arah layar, sisanya Ia hanya asyik memandangi jendela yang menyajikan pemandangan hilir mudik kendaraan di lobi Hotel Dong-hwa. Suara anggota tim nya yang satu ini layaknya musik instrumental bagi gendang telinganya.

"... konten sosial media hanya perlu persetujuan Anda setelah itu bisa langsung kita unggah sesuai jadwal yang telah kita sepakati dengan tim Marketing."

Suasana seketika hening. Semua anggota tim menunggu sang leader untuk memberikan tanggapan. Melihat leader mereka yang sepertinya sedang tidak berada pada tempat yang sama, membuat salah satu anggota tim memberanikan diri untuk menegurnya.

"Manager Baek? Manager Baek, kau baik-baik saja?" tanya Doyoung, anggota tim Marketing Communication yang baru saja memaparkan progress report nya tersebut. Seketika Chanyeol tersadar dari lamunannya.

"Ya? Kau barusan bilang apa, Doyoung?"

"Saya perlu persetujuan Anda terkait konten media sosial yang akan kita unggah minggu depan."

"Oh, kalau gitu ­e-mail saja padaku. Akan kutinjau sekarang."

"Maaf, Manager Baek. Saya sudah mengirimkannya sejak tiga hari lalu. Apakah e-mail saya tidak masuk?"

"Ah, begitu ya?" Chanyeol segera mengecek telpon genggamnya dan benar saja. E-mail konten media sosial tersebut sudah berada di kotak masuknya sejak tiga hari yang lalu. Sejenak Chanyeol dengan seksama melihat konten yang dikirimkan padanya.

Love HappensHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin