[11]Protective

8.3K 518 95
                                    

Pair : Oliver Wood x Harry Potter

=> Oliver tidak cemburu, dia hanya mencoba bersikap protektif.

---

Semenjak Harry masuk ke dalam klub karate, banyak siswa pria yang juga ikut mendaftar. Baik dari yang heteroseksual, homoseksual, biseksual, bahkan Harryseksual. Intinya, mereka semua hanya ingin masuk ke dalam klub karate karena ada bocah tolol yang bernama Harry Potter. Saking tololnya, Harry bahkan tidak peduli jika para lelaki itu menepuk-nepuk pantatnya dengan dalih sebagai bentuk jenis pelatihan.

Oliver, sebagai ketua sekaligus pemegang sabuk hitam di karate, merasa telah ternodai karena para anggotanya hanya sibuk mengagumi keindahan pantat Harry yang lebih menggairahkan dari sekedar dada para wanita. Bentuknya yang kencang dan bulat, kokoh dan tegas. Terasa sangat nikmat jika berada di dalam genggaman tangannya. Ya tuhan, Oliver merasa berdosa karena telah berpikiran yang enak-enak di kepalanya.

"Aku tidak tahu harus berkata apa, tapi anak itu telah membuat klub kita menjadi ramai." Percy berkata dengan raut datar saat melihat Harry mencoba bertingkah seperti layaknya Bruce Lee. Kemudian remaja itu menjerit ketika Double Stick yang ia gunakan mengenai kepalanya. "Dan yah, kita harus mempertahankannya. Meskipun, kau tahu? Dia agak... Bodoh."

Oliver mengerti sepenuhnya dengan apa yang dikatakan oleh Percy. Jika Harry keluar dari klub mereka, maka 90% para anggota lainnya juga akan ikut mengundurkan diri. Secara otomatis, bantuan dana untuk klub mereka akan berkurang. Kemudian klub karatenya akan berubah nama menjadi klub holahop karena ternyata tarian pinggul lebih banyak digemari siswa daripada olahraga karate.

Hanya saja, untuk kesekian kalinya, Oliver tidak bisa mengesampingkan permasalahan yang akan dialami Harry. Remaja itu terlalu polos, hingga tidak menyadari jika dirinya telah terjebak dalam sarang buaya. Bagaimana jika Harry nantinya di perkosa? Bagaimana jika dia nantinya masuk rumah sakit karena pantatnya telah ditusuk puluhan batang tanpa kondom dan pelumas? Dan bagaimana jika nantinya Harry kena HIV dan sifilis?

Oliver membenturkan kepala ke arah dinding, merasa jika otaknya telah bekerja lebih dari yang seharusnya.

"Ketua, apa kau tidak apa-apa?" Neville bertanya, wajahnya mengerut pertanda keingintahuan. "Apa aku perlu mengambil tali? Maksudku, jaga-jaga jikalau anda masih menggila, jadi aku dapat mengikatmu di batang pohon."

Oliver membuang nafasnya. Dari sekian banyaknya anggota yang ia miliki, Neville adalah favoritnya. Karena, demi tuhan! Hanya anak itu yang satu-satunya tidak tertarik dengan pantat Harry Potter!

"Tidak perlu, Longbottom." Oliver meremas pundak Neville, membuat remaja itu bergeser karena tidak nyaman. "Katakan padaku, bagaimana pendapatmu tentang Harry?"

Neville memerah. "Dia, dia cantik. Maksudku, aku tidak terlalu mengerti, tetapi penisku berkedut setiap kali aku melihat wajahnya." Kemudian remaja itu menggosok batang hidungnya. "Menurutmu, apakah itu normal?"

Normal pantatkau?!

Oliver mendelik, ia mendekat ke arah batang pohon, mencoba menyejerkan tubuhnya agar seimbang. "Tolong, ikat tubuhku sebelum aku mulai mengamuk seperti orang kesurupan."

Dan yah, pada saat itu juga, Neville berlari kocar-kacir mencari tali, takut jika tulangnya remuk akibat serangan pencak silat milik akang Oliver.

---

Pada suatu hari, di pagi yang cerah yang sebenarnya tidak cerah. Oliver melihat Diggory sedang mendekati Potter.

"Apa kau tahu perbedaan Double Stick dengan dirimu Harry?" Cedric bertanya, dan Harry menggeleng. Hal itu membuat Cedric tersenyum manis seperti boneka Annable. "Double Stick dapat melumpuhkan lawan, dan kau, Harry... kau dapat melumpuhkan hatiku."

Harry menyipitkan matanya, kemudian menatap Cedric dengan mata yang berkaca-kaca. "Apa salahku Cedric? Aku bahkan tidak pernah menghajar bagian organ vitalmu. Jika kau begitu membenciku, jangan dekati aku lagi." Harry menggosok hidungnya dengan lengan bajunya, matanya berair, kemudian remaja itu berlari meninggalkan Cedric yang melongo.

Oliver tidak pernah merasa sebahagia itu dalam hidupnya.

---

Lain kali, ia melihat Malfoy juga mendekati Potter dengan cara pasif-agresif. Tidak seperti Diggory yang suka menggunakan mulut kotornya, Malfoy lebih tertarik dengan tindakan fisik. Buktinya, remaja itu secara terbuka meremas pantat semok Harry di depan semua orang yang melihatnya.

Harry mencoba melawan, tapi Draco terlalu kuat untuk ukuran bocah seperti Harry. Oliver disisi lain tidak bisa membantu, karena kedua remaja itu masih sedang di dalam arena pertarungan. Tentunya, pemandangan tersebut menjadi kontes coli serempak bagi anggota pria yang hadir. Bahkan Percy sendiri tidak ikut ketinggalan.

Setelah acara ini usai, Oliver bersumpah akan mendaratkan kakinya tepat di penis pria berambut perak tersebut.

---

Oliver tidak mengerti, mengapa Harry selalu dijadikan objek fantasi seksual berjalan oleh para anggotanya. Ia tahu remaja itu memiliki mata emerald yang cantik, bibir merah yang seksi, rambut hitam yang mengundang siapa saja untuk menariknya lebih dekat ke arah penis mereka. Kemudian, pantatnya, pantat indah itu pantas dihargai sebagai predikat gunung kembar terbaik di dunia.

Secara tidak langsung, Oliver mulai menyadari jika Harry adalah seorang artis porno.

"Viktor, lepaskan anak itu." Oliver mengatupkan bibirnya saat melihat Viktor mencoba mendekati Harry tanpa persetujuan anak itu. Ia tidak bisa melihatnya, matanya terasa perih ketika menyaksikan tubuh Harry diapit oleh Viktor di ruang ganti pria.

"Kau tidak marah saat Malfoy yang melakukan ini padanya." Viktor meremas pantat Harry dengan gerakan yang amat meresahkan bagi mata suci Oliver.

"Kita tidak sedang di dalam arena pertarungan, Viktor." Oliver menatap Harry prihatin, sekarang ia mulai mengerti mengapa pemuda itu bersikeras ingin berlatih karate dengannya.

"Memangnya apa yang akan kau lakukan, ketua?" Viktor melepaskan Harry, kemudian mendekati Oliver dengan tatapan menantang.

Oliver mendengus. Ada alasan mengapa ia dipilih menjadi seorang ketua di klub olahraga karate. Ia sudah terbiasa berlatih, menghajar, hingga meraih juara tingkat internasional. Meskipun tubuhnya tidak terlalu besar, menghajar orang seperti Viktor adalah hal termudah yang bisa ia lakukan. Jadi jangan heran, mengapa Viktor absen selama satu minggu tanpa alasan yang jelas.

"Aku bersumpah, jika ada satupun dari kalian yang mencoba mendekati Harry tanpa persetujuannya, aku tidak akan segan-segan mematahkan tulang selangkang kalian hingga remuk." Oliver berkata saat latihan mereka telah usai. Ada binar ketakutan dari mata para anggotanya saat ia membengkokkan batang besi dengan mudah. "Kalian mengerti?"

"Ya!!" Mereka semua menjawab dengan serempak. Dan Oliver tersenyum manis sebagai balasannya.

---

Hari-hari telah berlalu. Tidak ada lagi yang namanya pentas coli serempak. Tidak ada lagi pendekatan secara paksa. Dan ketika Viktor kembali hadir, itu sudah cukup menjadi pelajaran agar tidak macam-macam dengan Oliver, ketua mereka yang baik hati, yang tidak pernah jahat kecuali terpaksa.

Oliver tidak tahu kapan, tapi pada saat itu juga, Harry mulai dekat dengannya.

Harry tidak lagi memanggilnya ketua, melainkan Oliver.

Harry sering memasakkan bekal untuknya, karena dia tahu jika Oliver alergi kacang yang ada di kantin.

Harry tertawa jika Oliver merayunya.

Harry akan mencium Oliver ketika Oliver sedang marah.

Harry menjawab Ya, Saat Oliver memintanya untuk menjadi lebih dari sekedar teman biasa.

"Terima kasih." Kata Harry.

Oliver mendongkak dari bukunya. "Untuk apa?"

"Karena telah mencintaiku."

Oliver tertawa. Ia meraih tubuh Harry, mendorongnya ke atas ranjang. Ada senyum terlintas di wajahnya, saat ia melihat cincin yang dikenakan Harry.

Dan Harry... dia mengucapkan sumpah pernikahan saat Oliver memasangkan cincin di jari manisnya.

.
.
.

End.

Thanks buat kalian semua gaes:')

Harry Potter (Bottom) || OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang