15. Mahar?

4.3K 504 6
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

Abang Fatih gumush update 😚😚😚

***

Fatih duduk dengan tenang di antara adik-adiknya yang heboh bercerita. Fatih sama sekali tidak dapat beranjak karena Shafa yang menahannya untuk pergi. Rama dan Shafa, kedua adiknya ini tengah membicarakan tentang calon istrinya, dan Zahra yang ikut menyimak cerita. Shafa yang begitu penasaran akan calon istri Fatih, dan Rama dengan senang hati mewakili Fatih untuk bercerita kepada adiknya.

Shafa saat di kabari tentang pernikahan Fatih oleh Bunda ingin langsung mengajak suaminya untuk berkunjung ke rumah kalau saja mereka sedang tidak berada di luar kota. Jadilah Shafa baru bisa datang  ke rumah sekarang dan memberondongi berbagai pertanyaan kepada Fatih.

Rama melepaskan rangkulan dari pinggang Zahra. "Ekhm, biar abang aja yang cerita dek." ujar Rama memajukan tubuhnya ke depan.

Shafa beralih menatap ke arah Rama, "Yaudah." ucap Shafa tidak sabaran. Dia benar-benar sudah kepo tingkat akut.

"Bentar abang minum dulu biar gak seret pas cerita."

Shafa mengangguk membiarkan Rama minum lebih dulu. Dan barulah setelah minum Rama bersiap untuk berbagi cerita.

"Jadi begini, "

"Abang lama deh, cepetan ih."

"Ya sabar, ini juga baru mau mulai."

"Cepetan dong!"

"Iya! Diem dulu makanya."

Akhirnya Shafa manut dan mengunci bibirnya agar tidak kembali bersuara. Rama menatap Fatih kemudian berdeham pelan.

"Jadi abang tuh ketemu calon istrinya di empang—,"

"Ikan dong?"

Zahra dan Fatih tertawa kecil mendengar celutukan Shafa barusan.

"Bukan, jangan di potong dong abang kan belum selesai. Baru juga mulai gimana sih?!"

Shafa tertawa menanggapi Rama yang sewot, dia semakin memeluk lengan Fatih erat karena merasa abangnya yang akan beranjak. "Abang di sini dulu, Lanjut bang." ucap Shafa kemudian.

Rama menatap pada Fatih lebih dulu dengan senyuman geli di bibirnya, kemudian mengangguk dan kembali bersuara, "Calon abang tuh anaknya Pak Somad pemilik empang." kata Rama.

"Oooooohhh."

"Daun muda."

"Woooow."

Shafa tidak bisa untuk tak terkejut mendapat informasi barusan, dia pun menatap Fatih dengan senyuman gelinya dan jari telunjuknya yang di tusuk-tusukkan di pipi abangnya. "Cieeeeee." goda Shafa menaik-turunkan alisnya.

Rama dan Shafa tertawa bersama melihat wajah Fatih, berbeda dengan Fatih yang masih anteng tidak terpengaruhi oleh godaan kedua adiknya.

"Assalamu'alaikum."

Rama meredakan tawanya saat mendengar salam dari luar rumah. Pintu rumahnya terbuka membuat Rama dengan mudah untuk melihat ke luar meski dari ruang tengah.

"Ada tamu bang." kata Zahra.

"Iya abang juga tahu kalau itu tamu."

"Abang lihat gih siapa? Aku mau ke dapur bikinin suguhan."

AL - FATIH [SELESAI] Where stories live. Discover now