🥀 s a t u

1.3K 228 16
                                    

PLAK!

"DASAR ANAK SIALAN!!"

"a—ayah sakit"

Yerin meringis merasakan perih yang menjalar di pipi kirinya.

PLAK!

"BERIKAN AKU UANG!!"

"Aku tidak punya uang"

PLAK!

"PEMBOHONG!"

Yerin hanya pasrah saat ayah memukulnya berulang kali, bahkan pria itu tak segan menendangnya. Dia tidak bohong, dia benar-benar tak memiliki uang sedikitpun.

"Ayah lepasin kakak! Jangan pukul kakak lagi!"

Sunoo yang baru saja pulang sekolah menangis keras saat melihat kakaknya disiksa ayahnya —lagi.

"KALIAN BERDUA SAMA SAJA! ANAK SIALAN! TIDAK BERGUNA!"

Setelahnya ayah melenggang pergi dengan amarah yang masih menguasai.

Sunoo berlari menghampiri kakaknya yang terbaring lemah dengan luka-luka yang menghiasi wajah cantiknya.

"Kakak"

Yerin tersenyum tipis "kakak nggak apa-apa"

Sunoo semakin terisak. Bahkan luka-luka sebelumnya belum mengering tapi kenapa ayahnya tega memukul kakaknya lagi.

"Kak, sunoo minta maaf nggak bisa nolongin kakak"

Yerin mengelus pipi adik kesayangannya "nggak apa-apa sunoo"

Selalu saja yerin berkata tidak apa-apa. Sunoo tau dibalik kata tidak apa-apa yang selalu yerin ucapkan, dia menyimpan banyak luka dihatinya. Tapi sunoo tidak bisa membantu apapun. Dia merasa menjadi adik yang tak berguna, hanya menjadi beban untuk kakaknya.

"Hey sunoo kamu kenapa hm?"

Sunoo menggeleng lalu mengusap sisa air matanya.

Yerin tersenyum tipis "ganti baju dulu sana terus makan. Nanti kakak ambilin"

Sunoo menggeleng "obatin kakak dulu"

"Nggak—"

"Kak tolong. Aku udah capek denger kakak bilang nggak apa-apa"

Wajah yerin berubah sendu.

"Ayo kak"

Akhirnya yerin mengalah membiarkan sunoo merangkulnya ke kamar untuk diobati. Dia tidak bisa berbohong karna bekas pukulan ayah memang sangat sakit. Apalagi sudut bibirnya sampai mengeluarkan darah.




Rasanya sunoo ingin menangis lagi saat melihat luka yerin. Wajah yang selalu tersenyum ceria kini sudah terhiasi banyak luka. Bahkan semakin hari pipinya semakin tirus.

"Makasih sunoo" ucap yerin tersenyum.

Sunoo mengangguk sendu "kalo kakak sakit bilang sama aku. Aku nggak mau kakak memendam semuanya sendirian"

Yerin tersenyum lalu mendekap tubuh sunoo "makasih kamu selalu ada buat kakak"

"Aku yang harusnya berterimakasih kak. Tanpa kak yerin aku nggak tau bakal bertahan hidup atau enggak"

Yerin mengeratkan pelukannya. Dia rela harus dipukuli ayahnya setiap hari, yang terpenting jangan sunoo. Dia tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya.

"Sehat-sehat ya dek, belajar yang rajin supaya kamu sukses"

Sunoo mengangguk samar dalam dekapan yerin "aku janji bakal bikin kakak bangga"

Yerin tersenyum tipis.






Here We Are | Yerin ft. Sunoo ✔Where stories live. Discover now