O8. One of A Kind

3K 845 148
                                    

"Lo dari mana aja?" Junkyu merebahkan dirinya di sofa ruang tengah sambil melirik Doyoung.

Yang lebih muda hanya menyunggingkan senyum tipis sebagai balasan, lalu menaruh tasnya asal dan duduk di samping Junkyu.

"Peduli banget lo sama gue?"

"Di KK sih status lo masih adek gue, Doy."

Doyoung terkekeh. "Mall. Sama Yuna." jawabnya.

"Oh, jadi sekarang cewek lo Yuna?"

"Lah? Ngaco." protes Doyoung tak terima. "Dia cs gue anjir, Jihan juga."

"Lagian..." lanjut Doyoung, tetapi cowok itu malah menggantungkan kalimatnya.

"Kenapa sih, Nyet?" sungut Junkyu.

"Gajadi." balas Doyoung. "Intinya, lo harus say thank you ke gua banyak-banyak. Lo punya utang ke gue."

"Adek bangsat bahas utang mulu." umpat Junkyu. "Nanti juga gua bayar, njing."

Doyoung bangkit, ia lalu menepuk pundak Junkyu. "Bukan uang, Bang. Lo utang ke gue lebih dari itu."

Pemuda kelinci tersebut kemudian melengos pergi menuju kamarnya, meninggalkan Junkyu yang menatap punggung adik satu-satunya itu dengan heran.

"Duyung sarap."

:::
















Yujin menatap pantulan dirinya di cermin kecil yang selalu ia bawa. Gadis itu mendengus kesal sembari memegang bawah matanya yang menghitam. Semalaman, Yujin abis nyari tahu tentang penawar dari ramuan cinta bareng Seongmin. Walaupun cowok itu kerjanya cuma 10% doang, sih. Sayang, sampai pukul 3 dini hari pun, Yujin belum dapet pencerahan tentang secret ingredients dari penawar tersebut.

Padahal, Yujin udah kelewat hopeless sama tingkah Doyoung yang... hngg... keju abis. Yujin pengen melebur, tapi sebelum itu, dia juga pengen nimpuk pipi dan bibir Doyoung supaya ia tidak bisa melontarkan gombalan-gombalan menjijikan lagi.

"Kenapa lo? Nggak ada semangat idupnya amat." ceplos Jiheon yang baru saja datang.

Yujin memanyunkan bibirnya. "Gue ngantuk banget anjir."

"UKS." ceplos Jiheon asal, ia tak ambil pusing dengan keluhan Yujin, malah lebih fokus menonton fancam di ponselnya.

"Eh, bener juga!" Yujin menyetujui ide gile sobatnya. "Alesannya apa ya?"

"Of course, pusing."

"Gile pinter banget lo, Ji, kalo urusan begini." Gadis Ahn itu tersenyum lebar sambil mengacungkan jempolnya.

"Dari dulu. Dah sana kabur, nanti Bu Soyou keburu masuk."

"Udah masuk, tuh doi di depan pintu." Jaehee tiba-tiba datang sambil makan piscok yang baru ia beli dari kantin.

Bahu Yujin langsung merosot. "Sial banget gue dua hari ini."

"Sial kenapa dah?"

Jiheon terkekeh geli. Nggak kuat untuk nahan ketawa kalo inget perkara jus kemarin. Cewek itu mengangkat tangannya, menyuruh Jaehee untuk mendekat.

"Apa? Apa?" sahut Jaehee.

"Doyoung."

Mendengar satu nama itu, sukses membuat Jaehee mengangguk paham.

LOVE POTIONWhere stories live. Discover now