XIV

169 20 1
                                    

hai.. hai.. hai..
maaf yaa lama banget ga Up soalnya laptop Aw have a problem, sedangkan kalo ada yang masih ingat Aw pernah menjelaskan kalo ini sebenarnya cerita lama yang Aw ganti sama MewandGulf, jadi bukan cerita yang baru Aw susun, maaf yaa untuk keterlambatannya, dan karena laptop Aw belum fix jadi Aw akan berusaha semaksimal mungkin buat Up dengan bermodalkan HD and hempong jadulnya Aw.

Sebelum masuk dalam cerita Aw cuma mau bilang maaf typo bertebaran dan mau mengingatkan bahwa ini ga sesuai EYD, jadi maklumilah kalo ada kata-kata salah, kadang formal kadang non-formal. maaf sebelumnya naa.
ENJOY.
__________________________________________________

“MENIKAH???..”


“Mew bagaimana kalau kita langsung menikah saja?.....” Mew melepaskan pelukannya pada tubuh Gulf dan menatap Gulf binggung.

“Ha?” Mew terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Gulf.

“Tidak semudah itu Kana! Bagaimana jika kau mengulangi perbuatanmu lagi?” Sambung Mae Gulf.

Gulf yang mendengar perkataan langsung menundukkan kepalanya.

“Apa maksudmu? Kamu Mae nya Kana bukannya mendukungnya malah mengatakan hal yang seperti itu.” Bantah Pho.

“Kalau begitu, bagaimana jika sekarang Mew dan Kana tinggal bersama saja dulu, sekalian untuk mendekatkan diri sebelum menikah.” Sambung Oma.

“Saya sangat setuju. Dan mengenai itu bagaimana kalau di rumah kami saja? Jika Mew keluar dari rumah kami saat ini, pasti akan sangat sepi karna Sepertinya Bright akan kembali ke London, tapi jika Mew dan Kana tinggal di rumah kami mungkin Bright akan Tinggal karna hanya Kana temannya Bright saat ini.”

“Mom, kenapa harus Bright lagi? Bukannya bagus kalau dia kembali ke London?”

“Mew ngak usah cemburu gitu dong. Adek sendiri juga.”

“Mom…”

“Mew malu lah sama calon mertua kamu.”
Mew yang melihat keadaan saat itu binggung dengan tingkahnya harus seperti apa.

“Baiklah kalau begitu Kana, segera atur baju-bajumu jangan sampai calon mertuamu menunggu kamu.” Ucap Mae dengan sedikit judes.

“Iya Mae.” Terlihat sangat senang karna Mae yang mau berbicara dengannya saat itu.

Flash back Off…

“Selanjutnya?”

“Selanjutnya apalagi Krist? Memang kenapa kamu bertanya seperti itu?”

“Ehmm, Mew apa kamu mengenal Kana dengan baik?”

“Maksudmu apa?”

“Mew sebenarnya aku mengenal Kana.”

“HAA? APA MAKSUDMU KRIST?”

“Iya, dia temanku.”

“Temanmu? Bagaimana bisa?”

“Mew, apa kamu lupa aku sempat tinggal di London beberapa tahun yang lalu untuk kuliah? Dan kami saling mengenal di kampus.”

“Iya aku tau, tapi bagaimana mungkin kalian bisa berteman? dia tidak bergaul dengan baik disana bahkan seperti yang saya dengar dari cerita, dia tidak kuliah. Bagaimana mung….”

Dreet, dreet, dreet..

“Ponselmu Mew.”

“Ini Kana, Krist.”

“Bisa aku berbicara dengannya?”

“Sebentar.”

“Halo Babe?”

MAY I ?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora