BAB 06 : TANDA PECULIAR

195 34 5
                                    

Eunwoo memasuki Istana dengan tatapan lebih dingin dari biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eunwoo memasuki Istana dengan tatapan lebih dingin dari biasanya. Suasana yang begitu sepi dan sunyi menjadi latar bagaimana kakinya menghentak pada lantai. Sorot mata Eunwoo berpendar, berusaha untuk memindai sekitar. Dan kehadiran Somi yang berdiri di anak tangga menjadi titik fokusnya, gadis bersurai cokelat dengan gaun hitam selutut itu terlihat menatapnya dengan gurat wajah yang sulit untuk Eunwoo pahami. Ada berbagai macam ekspresi yang tersembunyi di sana.

“Kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Eunwoo berjalan mendekat. Tanpa diduga, tangannya mengepal pada sisi tubuhnya di sepanjang langkah. Tatapannya membara, penuh angkara. Namun ekspresi itu tersembunyi sangat baik, hingga Somi tidak diberi celah untuk melihatnya.

Somi berdehem singkat, sebuah senyum tipis dilayangkan untuk Eunwoo sebagai bentuk formalitas. Tangannya berada di belakang punggung, sudah basah oleh keringat dingin. Eunwoo jelas tahu, sebab tingkah Somi terlalu terbaca. Gadis itu tidak bisa berbohong padanya. Tapi yang menjadi pertanyaan Eunwoo sekarang, kenapa ada sebongkah rasa sedih dan rasa bersalah dalam pancaran matanya?

Apa yang sebenarnya tengah Somi rencanakan?

Apa dia dan Mingyu benar-benar berencana mengkhianatinya?

“Bukan apa-apa. Hanya saja, aku ingin menanyakan sesuatu padamu.”

Eunwoo menghentikan langkah, sekarang Somi berdiri satu anak tangga lebih tinggi darinya. “Apa yang ingin kau tanyakan?” tanyanya pelan. Namun jika didengar lebih seksama, ada nada datar di baliknya. Hanya saja Somi tidak menyadari, dan menyangka jika Eunwoo masih belum mengetahui.

Sudah dibilang bukan, Eunwoo sangat pandai dalam menyembunyikan.

“Apa buku ramalan itu hilang? Aku mendengarnya dari pelayan. Kenapa kau tidak memberitahuku?”

Eunwoo menghembuskan napas cukup kasar. “Aku terlalu sibuk mencarinya hingga aku lupa mengabari kalian. Memangnya kenapa? Apa kau mengetahui sesuatu?” Lantas saja raut wajah Somi berubah menjadi gugup. Eunwoo memicingkan mata, tangannya berusaha untuk memegang bahu Somi yang menahan napas. Tanpa sadar, pegangan tangannya berubah menjadi cengkeraman. Somi sontak meringis, lekas memandang Eunwoo dengan bingung.

“Raja Agares,” bisiknya dengan suara lirih. Eunwoo tersadar, secepat mungkin tangannya ditarik untuk menjauh.

Ah, maaf. Aku tidak sengaja.”

Somi mendesah pelan. “Aku belum mengetahui apa pun. Tapi, jika kau mau aku akan membantumu untuk mencarikannya. Siapa tahu buku itu tidak hilang, melainkan tercecer di suatu tempat.”

Eunwoo mengangguk, seolah setuju dengan perkataan dari Somi barusan. “Benar juga. Kenapa aku tidak memikirkan sampai ke sana?” tanyanya seperti orang bodoh. Bodoh di mata Somi maksudnya. Ck, rasanya Eunwoo ingin tertawa. Bagaimana bisa Somi mempermainkannya seperti ini. Apakah itu sebuah jawaban dari pertanyaan Eunwoo tadi. Soal Somi berniat mengkhianatinya.

WizardryWhere stories live. Discover now