Day 24 : Amanat Papa

1.8K 172 18
                                    

24 Ramadhan 1442 H / 6 Mei 2021

"Ma,jangan lupa siapkan hampers dan tunjangan Hari Raya untuk seluruh karyawan dan bawahan kita ya. Papa ingin mama yang handle semuanya"

"Baik Pa,berikan saja daftar karyawannya agar mama bisa memperkirakan total pesanannya"

"Nanti papa minta sekretaris langsung kirim file nya ke Mama"

Pria tersebut menatap istrinya dengan teduh,ia sangat sayang pada wanita yang sudah 25 tahun menghabiskan waktu bersamanya

"Iya Pa"

"Huhhhhh..." Wanita ini langsung merubah posisi tubuhnya yang asalnya berbaring menjadi terduduk sambil menghembuskan napas berkali-kali,mimpinya begitu terasa nyata.

Ya, wanita itu adalah mama Rosa. Tak biasanya ia memimpikan suaminya,Hartawan Alfahri yang sudah berpulang 5 tahun silam. Tak ada penyakit yang begitu keras,hanya demam dan kecapean biasa. Namun takdir Allah berkata lain,Papa hartawan meninggalkan ia dan Aldebaran untuk selamanya

Segera ia lafalkan do'a didalam hati untuk suaminya. Dengan khusyu' mama Rosa berusaha tenang, memejamkan mata barang sejenak untuk mengirimkan do'a

"Papa...." Ucap mama Rosa dengan lembut,mimpinya terasa begitu nyata

Ia rindu. Rindu segala kenangan bersama Papa Hartawan. Mereka berjuang dari nol,semua kekayaan dan kejayaan yang mereka miliki ini adalah hasil kerja keras berdua,bukan warisan dari keluarga.

"Papa ingatkan mama ya? Terimakasih ya pa, mama akan segera wujudkan amanat dari Papa" monolog mama Rosa sambil terpejam,masih terasa mimpi barusan

"Ibu....Maaf mengganggu tidurnya, waktunya sahur Bu" ucap suara dari luar sambil mengetuk pintu kamar mama Rosa,membuat ia tersadar dari lamunannya

"Iya.Terimakasih sudah dibangunkan,nanti saya nyusul" jawab mama Rosa kemudian ia beranjak dari tempat tidur

"Reyna mau makan sama apa?" Tiba di ruang makan,mama Rosa mendapati Al,Andin dan Reyna yang sudah bersiap untuk sahur,cucunya sedang ditawari lauk oleh mamanya

"Aku mau ikan goreng ya, Mama" jawab Reyna sambil melihat ikan yang sudah disiapkan Kiki di atas piring

"Oke,mama pilihkan dulu daging ikannya ya,supaya duri nya nggak ketelen sama kakak" Andin dengan telaten mengikuti permintaan Reyna

Mama Rosa dan Al menyimak Andin dan Reyna sambil bergegas makan sahur

"Udah Ma,cukup kok ikannya segini" ujar Reyna sambil memulai makan ikan goreng yang diinginkan nya

"Yaudah sekarang Kakak makan ya,kamu juga makan Ndin" Al menjawab mereka sekaligus

Mereka makan sahur bersama,lalu setelah sholat subuh kembali mengistirahatkan tubuh masing-masing

"Al, kamu udah pikirkan hampers dan THR buat karyawan?" Tanya Mama Rosa Pagi ini ketika Al baru saja keluar dari kamar bersama Andin,hendak pergi ke kantor

"Belum Ma,nanti deh aku suruh Feli untuk siapkan ini" jawab Al menatap mata mama Rosa

"Biar Mama aja yang siapkan. Semalam mama mimpi,Papa memberikan amanat buat berbagi rejeki ke seluruh karyawan kamu dan Mama, Al" mama Rosa menjelaskan yang membuat Andin dan Al mengangguk paham

"Oke Ma,ntar aku minta tolong Feli untuk kirim list karyawan ke mama ya" Al menyetujui keinginan mama sekaligus papanya

"Biar nanti aku bantu ya Ma" kali ini Andin bersuara

Ramadhan Bersamamu (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang