MIANHAE [SKY][END]

[ 4 ] I'M MONSTER

Minah is back...
Masi adakah yang menunggu kisa SEKAINYEOL ini???
Yukkk unjuk jari dulu... Heheh
Jangan lupa Votenya yach biar cepat Minahnya Comeback... 😁😁😁

Typo is my Style...

Happy Reading... 🥰🥰🥰

SEHARI SETELAH INSIDEN NINI

Baekhyun kini duduk di balik pintu apartemennya, menutup erat telinganya sambil kakinya di tekuk hingga lututnya dapat digunakan untuk menutupi wajahnya. Sangat jelas ada sebuah ketakutan yang terpancar di wajahnya yang hanya dapat ia tutupi. Sedangkan di balik pintu apartemennya terdengar suara ketukan dan sebuah teriakan dari seorang wanita yang seakan putus asa menminta sebuah pengakuan dari sang pemilik apartemen.

"Baekhyun...tante tau kau ada didalam, tolong buka pintunya, bukankah kemarin kau mengatakan akan membuat sebuah kesaksian? Baek tolong buka pintunya, tidak kasian kah kau melihat apa yang terjadi pada Nini? Bukankah Nini adalah sahabatmu? Baek tolong ceritakan pada mereka apa yang terjadi pada Nini seperti yang telah kau ceritakan pada Tante...." seriak seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari Nini.

"Baek tante mohon....apa yang membuatmu bungkam seperti ini? Apa mereka juga mengancammu? Apa mereka juga jahat padamu? Ayo kita laporkan mereka...hanya kau yang bisa membantu Nini...Baek...Baekhyun...tidak kasihankah kau terhadap Nini? Baek ..." teriak mama Nini yang masi berusaha untuk membujuk Baekhyun dengan sedikit nada keputus asaan. Sedangkan Baekhyun yang mendengarnya dari dalam hanya bisa menangis sambil menutup telinga dan matanya sambil berguman,

"maafkan aku Nini, maafkan aku...aku sungguh pengecut,maafkan aku..." ucap Baekhyun dengan suara yang pelan namun sangat bergetar. Dan dari dalam apartemenya, tiba-tiba ia mendengar suara Mama Nini yang sedang menerima telfon yang sudah pasti telfon itu berasal dari rumah sakit tempat Nini di tanggulangin.

"...apa maksud anda????, bagaimana bisa Nini kembali kritis? Baik lah saya akan segera kesana..." ucap mama Nini yang masi berada tepat didepan apartemen Baekhyun. Dan sebelum meninggalkan Apartemen itu Mama Nini sempat memandang pintu apartemen itu dengan tatapan putus asa dan air mata yang tak hentinya mengalir.

"Baek tante tak tau apa yang mereka lakukan padamu hingga kau bungkam seperti ini, tapi ingatlah kapanpun jika kau berubah pikiran maka, tolong segera hubungi tante, saat ini Nini benar-benar dalam kritis, tante harap dengan bungkammu ini, kau tak akan menyesalinya" ucap mama Nini dengan nada yang putus asa, kemudian meninggalkan kediaman Baekhyun.

Mengetahui tak ada lagi suara ketukan dari luar, Baekhyun melepas kedua tangannya dari telinganya dan kakinya mulai terlunglai, secara perlahan suara tangisan yang tadi tertahan kini pecah dan bergemah di dalam ruangan itu..

"Pikirkanlah apa dengan bersaksi akan membuat hidupmu lebih baik? Atau akan menjadi bumerang untukmu, ingat setiap kata selalu memiliki konsekuensinya, apa kau pikir dengan berkata sejujurnya mereka akan mendengarmu? Lihat dengan jelas siapa lawanmu, mungkin kau berpikir melempar granat pada sarang musuh, tapi kau hanya kelempar petasan yang dengan air bisa membuatnya padam..." suara itu kembali terdengar di telinga Baekhyun hingga membuat dadanya semakin sakit dan merasa ketakutan, di lain sisi ia ingin membantu Nini untuk mendapatkan ke adilan namun disisi yang berbeda ia takut dengan koneksi lawannya yang bisa menghancurkannya dalam satu gerakan.